Perancis merupakan satu dari beberapa negara kontestan Piala Dunia 2014 yang mesti ditinggal pemain kuncinya akibat cedera. Selain merugikan secara taktik, ada sisi psikologis yang tidak bisa tergantikan.
Di kubu Perancis misalnya, posisi Frank Ribery mungkin saja bisa digantikan oleh Loic Remy atau Remy Cabella. Tapi, Ribery adalah panutan, dan belum ada seorang pun di skuat Perancis yang mampu menggantikan perannya tersebut.
Honduras akan menjadi batu halang pertama bagi Perancis, yang akan menandai sejauh mana mereka melangkah di Piala Dunia 2014. Atau bisa saja, Honduras menjadi penghalang yang membuat Perancis terjatuh dan tidak bisa bangkit lagi.
Lini Tengah yang Kokoh
Kehilangan Ribery membuat pola permainan terpaksa diubah. Pelatih Perancis, Didier Deschamps pada empat ujicoba terakhir menggunakan formasi 4-1-4-1. Dalam empat ujicoba itu pula lah, Deschamps belum memutuskan siapa yang akan menggantikan posisi Ribery. Mathiew Valbuena, Loic Remy, Antonie Griezman, hingga Karim Benzema, pernah ditempatkan di posisi tersebut.
Namun, pelatih kelahiran 1968 tersebut selalu menempatkan Blaise Matuidi, Paul Pogba, dan Yohan Cabaye di lini tengah. Tiga gelandang ini memiliki kualitas yang sama baiknya dalam bertahan maupun menyerang.
Sinar Cabaye memang sedikit meredup ketimbang dua tahun lalu. Penampilan cemerlangnya bersama Newcastle United sempat membuat sejumlah klub besar menginginkan jasanya. Cabaye memiliki kemampuan mengalirkan bola dari belakang ke lini depan. Posisinya lebih mirip sebagai gelandang bertahan yang menyokong Pogba dan Matuidi.
Kehadiran tiga gelandang di lini tengah Perancis sangat penting terutama jika mereka mengandalkan Benzema sebagai ujung tombak. Tanpa suplai bola yang baik, Benzema hanya akan menyerupai Fred di lini depan Brasil. Ia akan selalu dijaga ketat bek lawan, dan jarang mendapat suplai bola, karena rekan-rekannya enggan mengumpan kepada Benzema.
Cabaye bisa menyuplai bola langsung ke Benzema atau Giroud yang menunggu di depan. Turut dibantu Matuidi sebagai penyeimbang di lini tengah. Peran Pogba sendiri lebih sebagai penggebrak pertahanan lawan lewat pergerakannya yang eksplosif. Perancis, tentu saja, tidak perlu khawatir dengan kualitas di lini tengah mereka.
Dihantui Mandulnya Lini Depan
Honduras datang ke Brasil dengan performa yang tidak meyakinkan. Dari tiga laga ujicoba terakhir, mereka kalah dua kali dari Turki dan Israel. Di ujicoba terakhir mereka berhasil menahan imbang Inggris tanpa gol, meski hasil ini juga tidak bisa dikatakan baik.
Jika bercermin dari hasil uji coba terakhir, bisa disimpulkan bahwa lini depan Honduras mandul. Pada pertandingan menghadapi Perancis ini, mereka harus berhadapan dengan empat bek Perancis yang dikenal dengan ketangguhannya. Patrice Evra, Mamadou Sakho, Raphael Varane, dan Bacary Sagna, diprediksi akan menjadi tembok maha kuat di lini belakan Perancis.
Meski kesulitan mencetak gol, Honduras bisa memanfaatkan dua full back Perancis yang ikut naik kala menyerang. Dengan 4-1-4-1 atau 4-3-3, dua full back tersebut menjadi langsung terekspos oleh lini serang Honduras yang membuatnya rentan untuk tertembus.
Bisa saja nasib Evra atau Sagna akan sama tragisnya dengan Dani Alves yang telat turun saat ikut menyerang. Ini yang seharusnya bisa dieksploitasi Honduras. Mereka mau tidak mau untuk bermain menunggu dan bertahan karena jika menilik kualitas lini tengah, mereka jauh tertinggal ketimbang Perancis. Belum lagi penampilan Hugo lloris yang begitu kokoh menjaga gawang Perancis, membuat Honduras akan semakin kesulitan untuk mencetak gol.
Prediksi
Perancis akan tampil lebih dominan di lini tengah. Sementara itu, Honduras akan lebih memaksimalkan serangan balik dan memanfaatkan fullback Perancis yang terlambat turun ketika bertahan. Melihat peluang ini, Prancis akan keluar sebagai pemenang dengan mencetak setidaknya dua gol tanpa kebobolan.
[fva]
Komentar