Piala Dunia 2014 sudah memasuki pertandingan grup terakhir di ronde pertama. Grup H akan menyajikan pertandingan antara Belgia, Aljazair, Korea Selatan, dan Rusia. Belgia akan mendapatkan giliran untuk berhadapan dengan Aljazair dan Rusia akan berhadapan dengan Korea Selatan.
Belgia merupakan negara yang mendapatkan perhatian khusus pada Piala Dunia kali ini. Negara ini memang belum pernah mencatatkan prestasi gemilang sepanjang perhelatan Piala Dunia. Namun dengan menjamurnya pemain-pemain Belgia di klub-klub besar Eropa, membuat Belgia mendapatkan perhatian khusus dari berbagai kalangan.
Munculnya nama-nama seperti Vincent Kompany, Eden Hazard, Romelo Lukaku, Dries Mertens, dan Thibaut Courtois membuat Belgia masuk ke dalam salah satu tim unggulan di Piala Dunia kali ini. Namun lawan mereka pada pertandingan pertama ini juga tidak bisa dianggap remeh. Meski tidak banyak yang mengunggulkan, Aljazair bisa menjadi batu sandungan bagi Belgia jika tidak bermain maksimal.
Pada dasarnya kedua tim memiliki satu kemiripan, yaitu sama-sama didominasi oleh pemain-pemain muda. Aljazair merupakan negara dengan skuat termuda kedua di Piala Dunia kali ini dengan rataan umur pemain 25,1 tahun. Sedangkan Belgia merupakan negara dengan skuat termuda keempat dengan rataan umur pemain 25,4 tahun.
Hanya saja, para pemain Aljazair tidak setenar pemain-pemain Belgia yang bermain di klub-klub besar Eropa. Hanya terdapat beberapa nama seperti Hasan Yebda, Nabil Bentaleb, Sofiane Feghouli, Djamel Mesbah, dan Faouzi Ghoulam yang bermain di beberapa klub besar Eropa. Meski mereka juga tidak setenar pemain-pemain Belgia.
Grafis perkiraan susunan pemain kedua tim
Dari segi taktikal, hal yang menarik dari Belgia adalah ketika mereka memiliki stok pemain banyak pemain berkualitas di berbagai posisi, namun tidak untuk posisi bek sayap. Dari 8 pemain bertahan yang dibawa Marc Wilmots pada Piala Dunia kali ini, 7 diantaranya memiliki posisi asli sebagai bek tengah. Hanya Anthony Vanden Borre yang merupakan seorang bek sayap.
Namun sepertinya Wilmots juga tidak menjadikan Vanden Borre sebagai pilihan utama. Wilmots lebih memilih untuk memasang Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld sebagai bek kiri dan kanan. Meski bukan posisi aslinya, Jan Vertonghen beberapa kali ditempatkan di posisi bek kiri saat membela klubnya, Tottenham Hotspurs. Begitu juga dengan Toby Alderweireld saat membela Atletico Madrid.
Pertarungan sengit akan terjadi di lapangan tengah pada pertandingan kali ini. Baik Belgia maupun Aljazair sama-sama memiliki gelandang-gelandang berkualitas yang memiliki kemampuan sangat baik untuk memainkan bola. Sepertinya Marc Wilmots akan mempercayakan tugas ini kepada Axel Witsel, Marouane Fellaini, dan Kevin De Bruyne untuk tugas ini. Sedangkan Valid Halilhodzic akan mempercayakan kepada dua pemain muda, Nabil Bentaleb dan Saphir Taider, yang didampingi oleh seorang gelandang senior, Hasan Yebda.
Di kubu Belgia, Axel Witsel merupakan gelandang bertipe petarung yang akan diberi tugas bertahan lebih banyak ketimbang menyerang. Sedangkan Marouane Fellaini dan Kevin De Bruyne akan menjadi pengatur serangan Belgia dari tengah.
Kinerja Fellaini dan De Bruyne ini akan diganggu oleh gelandang bertahan Aljazair, Hasan Yebda. Yebda akan mencoba merusak tempo permainan yang diatur kedua gelandang Belgia tersebut. Gelandang berusia 30 ini akan dibantu oleh kedua juniornya, Nabil Bentaleb dan Saphir Taider yang sama-sama memiliki kemampuan mengolah bola yang baik.
Baik Bentaleb maupun Taider adalah gelandang yang memiliki kemampuan mengoper bola yang baik. Dalam 11 penampilannya di Liga Inggris bersama Tottenham Spurs, Bentaleb mencatatkan akurasi operan berhasil hingga 88%. Sedangkan Taider mencatatkan 89% persentase operan berhasilnya dalam 13 pertandingan bersama Inter Milan.
Dengan kehadiran kedua pemain ini, Axel Witsel bersama keempat bek Belgia harus lebih hati-hati dalam menjaga tiga pemain Aljazair yang berada di depan, Sofiane Feghouli, Soudani, dan Islam Slimani. Meski tidak setenar tiga nama penyerang Belgia, namun ketiga nama inilah yang menjadi aktor utama dalam meloloskan Aljazair ke Piala Dunia dengan hanya satu kali mengalami kekalahan. Islam Slimani pencetak gol terbanyak bagi Aljazair pada babak kualifikasi dengan torehan 5 gol.
Pertarungan tim yang sama-sama mengandalkan pemain-pemain muda ini seharusnya akan berlangsung menarik dengan permainan yang atraktif. Masing-masing tim memiliki pemain-pemain berskill tinggi. Jika sama-sama bermain terbuka, skor dengan jumlah lebih dari 3 gol bukan tidak mungkin dapat terjadi.
(abi)
Komentar