[Preview] Rusia vs Korsel: Duel Udara vs Serangan Balik Cepat

Malam ini Korsel hendak meneruskan dongeng indah mereka tentang sepakbola. Namun, untuk melanjutkan dongeng itu, jelas bukan perkara mudah. Mereka harus bisa melewati tim Beruang Merah, Rusia, di partai perdana mereka di grup H.

Malam nanti jelas bukan malam yang mudah bagi Korsel. Pasalnya, Fabio Capello, pelatih Rusia, sudah menyadari kelemahan Korsel, yaitu lemah dalam antisipasi bola-bola udara.

Untuk melancarkan taktiknya, Don Fabio akan menurunkan striker berpengalaman mereka, Aleksandr Kerzhakov, sebagai starter. Karena pemain asal Zenit St. Petersburg ini memang punya keunggulan dalam duel-duel udara dan juga bisa berperan sebagai decoy bagi Alan Dzagoev yang berdiri di belakangnya.

Di sisi kanan dan kiri, untuk melayani Kerzhakov, Capello tampanya akan menurunkan Yury Zhirkov di kiri dan Alexander Samedov di kanan. Mereka berdualah yang mendapat tugas untuk melayani striker tunggal Rusia dengan umpan-umpan crossing-nya.

Tapi, bermain terbuka jelas beresiko bagi anak asuh Don Fabio. Terlebih lawan mereka kali ini adalah tim yang memang punya keunggulan dalam melakukan serangan balik dan punya stamina prima.

Ya, Korsel tampaknya akan lebih fokus untuk bertahan dan sesekali menyerang dengan serangan balik yang cepat. Di depan, mereka akan menempatkan Koo Ja Cheol, untuk mengeksploitasi sisi lemah Rusia. Yaitu sisi kanan pertahan mereka yang dijaga oleh Aleksei Kozlov.

Myung-Bo sadar, Kozlov adalah seorang fullback yang sering terlambat turun setelah membantu penyerangan. Karenanya, saat melakukan transisi dari menyerang ke bertahan, pelatih Korsel akan menginstruksikan Son Heung-Min dan Koo Ja Cheol bertukar posisi.

Hal ini dimaksudkan agar Son Heung-Min dapat mengeluarkan kemampuannya dalam melakukan cutting inside lalu melepaskan tembakan ke arah gawang.  Seperti yang sering dilakukannya bersama klubnya, Bayern Leverkusen.

Jika Rusia terus menerus menggempur pertahanan Korsel. Dan Korsel sendiri terus-terusan melakukan serangan balik cepat, maka staminalah yang akan berbicara lebih. Karena pertandingan nanti malam adalah sebuah aksi tahan lama. Rusia harus konsisten menyerang, sedangkan Korsel harus konsisten melakukan serangan balik.

Grafis Perkiraan Pergerakan Pemain di Atas Lapangan