Brasil sebenarnya bisa mencetak empat gol. Tapi itu hanya pengandaian belaka. Guillermo Ochoa membuat Neymar tak bisa tidur nyenyak. Dua attemps-nya mampu dihalau kiper kelahiran 1985 tersebut. Termasuk satu sundulan yang diselamatkan begitu gemilang oleh Ochoa.
Ochoa benar-benar menjadi benteng terakhir bagi lini pertahanan Meksiko. Ia seolah melengkapi lima bek dan tiga gelandang yang menjadi tembok Meksiko.
Sundulan Neymar pada menit ke-26, hampir membuat pendukung Brasil bersorak. Hasil umpan Dani Alves mengarah langsung ke kepala Neymar. Dengan satu sentuhan, sundulannya mengarahkan bola ke pojok kiri bawah gawang Meksiko. Tanpa diduga, Ochoa yang tidak berada dalam posisi yang baik, terbang menyelamatkan bola dan mebuangnya ke luar.
Pada menit ke-44, Ochoa lagi-lagi melakukan penyelamatan gemilang. Lepas dari jebakan off side, Thiago Silva mengirimkan bola kepada Paulinho. Umpan cantik lewat dada tersebut berhasil ditendang Paulinho yang tanpa kawalan. Lagi-lagi, Ochoa berhasil menahan peluang tersebut dan membuat Brasil tidak mampu mencetak gol di babak pertama.
Ochoa tampaknya menjadi mimpi buruk bagi Neymar. Pada menit ke-69, sepakan kaki kirinya masih bisa ditahan bekas kiper Ajaccio tersebut.
Mimpi buruk tersebut mencapai puncaknya pada menit ke-86. Silva berpeluang untuk membawa Brasil unggul atas Meksiko. Sundulannya hanya berjarak tiga meter dari gawang Meksiko. Tapi lagi-lagi, bola mengarah pada Ochoa, dan Brasil tak mampu mencetak gol.
Ini menjadi kali pertama bagi Brasil tidak bisa mencetak gol di Piala Dunia, sejak mereka ditahan imbang Portugal pada Juni 2010. âPrestasiâ ini tentu mustahil terjadi jika Ochoa tak menunjukkan performa terbaiknya seperti semalam.
Hasil imbang yang diraih kedua tim, membuat kami memilih Ochoa sebagai pemain terbaik di pertandingan tersebut. Enam penyelamtannya membawa Meksiko meraih satu poin atas Brasil. Ini menjadi krusial terutama bagi psikologis mereka yang dituntut untuk menang di pertandingan terakhir.
[fva]
Komentar