âKami tidak mengawali pertandingan dengan baik dan mengalami tekanan secara mental apalagi saat kami tertinggal. Tentu hal tersebut tidak bagus bagi kami, bagaimanapun juga hasil ini sudah cukup bagi kami untuk melaju ke babak 16 besar,â ujar Robben dilansir Sports Mole. Apa yang diucapkan Robben ada benarnya juga, selama babak pertama mutlak penguasaan bola berada di tangan Australia.
Belanda sendiri sulit lepas dari pressing ketat yang dilakukan tim Socceroos itu. Namun beruntung berkat kejelian Robben juga, Belanda mampu melancarkan serangan balik yang berbuah jadi gol.
Pada laga tadi malam Van Gaal akan mengintruksikan dua penyerang yakni Van Persie dan Robben bermain tinggi dan melebar tapi harus mengemban peran defensif guna memblokir serangan sayap dari fullback lawan. Hal ini dibuktikan saat mereka mampu menahan fullback Australia Davidson dan McGrown hal inilah yang membuat crossing Australia cenderung dilakukan dari tengah.
Lantas saat dua fullback ini naik, maka Robben berhasil memanfaatkannya dengan cepat. Peran Robben yang bermain melebar lalu kemudian berlari diagonal, menusuk ke tengah jadi kunci serangan Belanda. Tak efektifnya Robben pada babak pertama karena matinya Sneijder. Namun setelah Memphis Depay masuk pergerakan Robben menjadi lebih bebas, mengingat dia tak perlu lagi menemani Sneijder di sayap kiri.
Pada laga ini tercatat Robben melakukan 4 attempt, dan 3 diantaranya adalah shoot on target, lantas 3 gol yang dicetak Belanda 2 diantaranya berdasarkan key passes yang dia buat. Jadi wajar saja jika Robben didapuk sebagai pemain terbaik di laga ini. Meskipun gelar ini seolah terlalu dipaksakan.
Komentar