Portugal yang digadang-gadang bisa memenangkan pertandingan dengan mudah, nyatanya A Seleccao mesti menunggu tiga puluh detik sebelum pertandingan berakhir untuk bisa menyamakan kedudukan.
Seperti yang telah diprediksi, lini serang Portugal kembali melempem dan tidak bisa menunjukkan tajinya. Pun dengan lini belakang keropos, khas Portugal. Hasil imbang ini sebenarnya tidak mewakili isi permainan, karena Amerika lebih pantas menang.
Pelatih Amerika, Juergen Klinsmann, memasang hingga lima gelandang untuk menahan serangan Portugal. Banyak yang mengira kalau ia akan bertahan sepanjang pertandingan seperti melawan Ghana. Tapi nyatanya, Amerika bermain lebih menghibur dan mengancam.
Klinsman menempatkan trio Kyle Beckerman, Jermaine Jones, dan Michael Bradley sebagai gelandang tengah. Sementara sepasang sayap diisi Alejandro Bedoya dan Graham Zusi.
Secara posisi, Beckerman dan Jones berada di belakang Bradley. Tapi ketika bermain, tiga gelandang ini bermain begitu cair. Terkadang Jones ada di depan, dan Bradley membantu pertahanan, kadang pula Beckerman dan Jones bertukar posisi di kiri dan di kanan. Tapi secara umum, Jones membantu sisi kiri dan Beckerman di kanan.
Dua winger Amerika memang tidak terlalu menonjol. Ini karena Klinsmann mewajibkan mereka untuk menjaga pertahanan agar Cristiano Ronaldo dan Luis Nani tak bebas bergerak.
Masih Belum Padu
Portugal sempat mencetak gol terlebih dahulu. Sontekan Ronaldo yang semestinya bisa ditahan oleh Geoff Cameron, nyatanya berbelok arah. Malang bagi Amerika, Â bola itu justru mengarah pada Nani yang tak terkawal. Dengan dua kali sentuhan, Nani melesakkan bola ke gawang Amerika.
Meski menempatkan lima gelandang, tapi tetap saja sisi kiri pertahanan Amerika mudah ditembus. Beberapa kali Nani mampu menerobos sisi tersebut. Pun dengan Ronaldo. Dua sampai tiga pemain mampu ia lewati.
Pergantian yang Tidak Pas
Pelatih Portugal, Paulo Bento, dianggap membuat banyak keputusan yang kurang tepat. Salah satunya dengan membangkucadangkan William Carvalho. Sebenarnya, jika Carvalho sudah bermain sedari awal, maka lini pertahanan Portugal akan jauh lebih terjaga ketimbang memasang Miguel Veloso ataupun Raul Meireles. Hal yang sebenarnya akan meringankan tugas Joao Mountinho. Pasalnya, jika W. Carvalho bermain sejak awa, Mountinho akan lebih fokus untuk membantu penyerangan, bukan malah membantu pertahanan.
Kesalahan Bento lainnya adalah, mengganti Postiga dan memasukkan Eder pada menit ke-16. Ia juga meminta Ronaldo untuk naik mendampingi Eder. Akibatnya sisi kiri pertahanan Portugal menjadi rapuh.
Akibatnya, Amerika berhasil memberikan lima umpan silang dari sisi kanan di babak pertama. Sebelum Postiga ditarik keluar, Amerika hanya mampu memberikan satu umpan silang saja.
Yang teramat fatal adalah,  mengganti Carvalho dengan Almeida. Padahal, di sepanjang pertandingan, Almeida memiliki kontribusi yang besar dalam membantu Ronaldo yang berdiri di depannya. Padahal, jika ingin melihat siapa yang bermain tidak baik pada malam itu, Meireles adalah jawabannya. Tapi bento malah mempertahankan Meireles dan mengganti Almeida.
Simak ulasan lengkapnya di sini.Â
[fva]
Komentar