Andai Luis Suarez semalam (29/6) bermain, mungkin Uruguay masih bisa memberi sedikit perlawanan. Tapi, layaknya sejarah, sepakbola juga tak mengenal kata �"andai�". Kini, hanya sesal yang tertinggal di hati penggawa dan pendukung Uruguay. Sesal atas keputusan FIFA. Dan sesal kalah dari Kolombia, 0-2.
Uruguay gagal mengulang kenangan manisnya 64 tahun silam. Dini hari tadi (29/6), di Estadio do Maracana, La Celeste, harus mengakui keunggulan Kolombia, 0-2. Hal yang kemudian menjadikan anak asuh Oscar Tabarez gagal melenggang ke fase perempat final.
Memang, dalam sepakbola harus ada yang menang dan kalah. Dan seluruh penggawa Uruguay paham betul akan hal itu. Namun, yang paling disesalkan dari kekalahan tersebut adalah hukuman Luis Suarez yang terlalu berat.
Tak hanya Oscar Tabarez, yang pada sesi wawancara enggan memeberi komentar tentang kasus itu, tapi juga sang kapten tim, Diego Lugano. Menurut Lugano, hukuman yang diberikan FIFA kepada rekannya itu merupakan sebuah �"kebiadaban�".
�"Ini merupakan sebuah pelanggaran hak asasi manusia. Bagaimana bisa, seseorang tak boleh datang menonton pertandingan ke stadion, atau datang ke hotel tempat rekan-rekannya menginap. Lalu ia (Luis Suarez) juga tak boleh bekerja selama empat bulan,�" ujar Lugano.
Pernyataan Lugano itu bukannya tanpa alasan. Pasalnya, selama empat bulan ke depan, Suarez juga tak boleh ikut dalam semua kegiatan yang berbau sepakbola. Selain tak boleh ikut dalam semua kegiatan promosi Liverpool FC, klubnya saat ini, El Pistolero juga tak boleh ikut dalam kegiatan-kegiatan sosial yang mengatasnamakan dirinya.
Suarez memang bersalah, dan pantas mendapat hukuman. Tapi hukuman yang diterima El Pistolero itu memang terlalu berat. Bahkan FIFA juga dianggap sedikit tebang pilih dalam memberikan hukuman. Menurut, salah satu pendukung Uruguay, FIFA tak akan memberikan hukuman seberat itu jika pelakunya adalah pemain Argentina ataupun Brasil.
foto: commons.wikimedia.org
(mul)
Lugano: FIFA Telah Melanggar HAM!
Piala Duniaby redaksi 29/06/2014 20:57
Komentar