Meski menang atas Chile lewat adu penalti di babak 16 besar, performa Brasil tak bisa dikatakan sempurna. Mereka begitu kewalahan mengantisipasi lini tengah Chile. Permainan Brasil menjadi monoton karena mereka dipaksa melakukan umpan-umpan lambung.
Lain hal dengan Kolombia. Pertandingan menghadapi Uruguay seolah menjadi panggung pertunjukan bagi skuat asuhan Jose Pekerman tersebut. Uruguay dipaksa bermain bertahan sembari menyaksikan Cuadrado dan James Rodriguez menguasai lini tengah mereka.
Luiz Gustavo tidak bisa bermain karena akumulasi kartu. Big Phill sepertinya akan menurunkan Pulinho dan Fernandinho. Keduanya pernah dipasangkan Scolari kala pertandingan menghadapi Afrika Selatan. Mereka memiliki kemampuan menyerang dan mengalirkan bola yang sama baiknya.
Ini cukup menguntungkan bagi lini serang Brasil. Di pertandingan menghadapi Chile, lini tengah mereka tidak jalan sama sekali. Yang ada hanyalah umpan lambung yang sia-sia ke area penyerangan. Akibatnya, Brasil kesulitan untuk mengembangkan jalannya pertandingan.
Paulinho dan Fernandinho agaknya mampu untuk mengubah cara bermain Brasil. Umpan-umpan lambung tak berguna ke pertahanan lawan, tampaknya tidak akan terjadi lagi. Hanya saja, kemampuan bertahan dua pemain ini tak sebagus Luiz Gustavo.
Di pertandingan nanti malam, tampaknya poros Marcelo â Neymar tidak akan bermain maksimal. Ini karena duet Fernandiho dan Paulinho tidak terbiasa untuk bermain bertahan dan mengisi pos kosong yang ditinggalkan Marcelo.
Padahal, sisi ini merupakan sisi yang menjadi awal mula serangan Brasil. Saat menyerang, Marcelo dan David Luiz kerap bertukar posisi. Jika Luiz yang ikut membantu serangan, maka Marcelo akan menutup pos yang ditinggalkan Luiz. Namun, pola seperti ini tampaknya akan sulit untuk diulangi.
Tapi, Brasil bisa memanfaatkan sisi kanan penyerangan mereka yang akan diisi Hulk. Atau, jika memungkinkan, Oscar akan digeser ke kanan, dan Hulk pindah ke kiri. Sementara Neymar akan menyokong Fred dari tengah.
Hulk ataupun Oscar dapat memanfaatkan Armero yang kerap naik membantu serangan. Sisi ini menjadi terbuka, karena Rodriguez pun lebih berorientasi menyerang ketimbang bertahan.
Menghadapi dua bek tangguh Brasil yang diisi Thiago Silva dan David Luiz, Kolombia tentu tidak akan sembrono dengan melakukan umpan silang. Ini seperti kebiasaan mereka yang memang jarang melakukan umpan silang. Dua fullback mereka lebih sering melakukan penetrasi ke tengah, ketimbang memberikan umpan.
Ini akan menguntungkan bagi dua striker mereka karena baik Teo Gutierrez maupun Jackson Martinez lebih fasih dalam menendang bola, ketimbang menyundulnya.
Kolombia akan memanfaatkan hal ini dengan melakukan akselerasi ke lini tengah. Mulanya, mereka akan bermain di sisi sayap, untuk kemudian menusuk ke tengah. Cuadrado akan diandalkan untuk menunaikan tugas ini.
Bersama Rodriguez, ia akan menyisir sisi penyerang Kolombia. Kemampuan Individu Rodriguez diharapkan mampu untuk membongkar pertahanan Brasil.
Pekerman sepertinya akan kembali memasang Martinez dan Teo Gutierrez secara bersamaan. Ini juga dilakukan Pekerman kala menang 2-0 atas Uruguay. Martinez adalah striker yang tajam, ia mencetak dua gol ke gawang Jepang.
Saat menghadapi Uruguay, duetnya bersama Gutierrez mampu memecahkan konsentrasi bek Uruguay. Martinez faktanya bermain lebih melebar. Ini memaksa bek Uruguay yang menjaganya terbawa ke sisi lapangan yang membuka celah pertahanan Uruguay. Akibatnya, James Rodriguez mampu memanfaatkan kelengahan tersebut menjadi gol.
Jika Martinez bermain melebar, maka Rodriguez bisa melakukan tusukan ke sayap. Ibaratnya, pergerakan pemain Kolombia ini bukan untuk mendapatkan bola, melainkan memancing pertahanan lawan agar tercipta celah yang bisa dimanfaatkan lini kedua Kolombia.
Prediksi
Melihat penurunan performa Brasil di pertandingan terakhir, agaknya akan sulit untuk mengunggulkan Brasil di pertandingan nanti malam. Kolombia kemungkinan akan membuat kejutan dengan lolos ke babak semi final.
[fva]
Komentar