Tim divisi Inggris, Blackpool sedang dalam situasi yang kritis. Hanya dalam waktu 25 hari menjelang bergulirnya Championship League, tim ini baru mempunyai 8 pemain. Sehingga mengharuskan mereka untuk membatalkan tur pra-musimnya ke Spanyol.
Meski sedang terlihat mengalami krisis, sang pemilik Karl Oyston justru menanggapinya dengan santai. "Tidak perlu ada kepanikan," katanya kepada BBC Sport. "Bahkan, saya melihat  hal ini sebagai sebuah  keuntungan. Bukan  kerugian,â
Tanggapan berbeda datang dari suporter, Glenn Bowley ketua asosiasi pendukung resmi klub menyatakan kekecewaanya terhadap lambannya kinerja manajemen. "Skuad ini tidak hanya âtipisâ, tetapi hampir tidak ada,"
Pasca turun dari Premier League, Blackpool sebenarnya sempat mempunyai kesempatan kembali lagi ke kasta tertinggi tersebut pada tahun 2012 lalu. Namun kala itu, mereka kalah di babak final playoff, melawan West Ham.
Setelahnya prestasi klub terus menurun, bahkan musim lalu nyaris terdegradasi ke League One. Dampak penurunan prestasi tersebut membuat kondisi klub menjadi tidak stabil dan memaksa manajemen melakukan perombakan besar.
Pelatih asal Belgia berusia 56 tahun, Jose Riga, kemudian direkrut berkat performa gemilangnya bersama Charlton musim lalu. Namun dengan kompetisi yang kurang dari satu bulan dan armada yang dimiliki, sulit rasanya bagi Blackpool untuk menunjukan prestasinya musim ini.
Ketika tim lain sedang melakukan persiapan latihan menjelang kompetisi, pihak manajemen justru  dipusingkan untuk mencari pemain agar mampu menjalani pertandingan secara optimal.
Bobroknya performa Blackpool memang membuat para suporter berang. Sebelumnya mereka sempat melakukan bentuk protes dengan melempari lapangan dengan bola tenis saat timnya dikalahkan oleh Burnley. Sikap para suporter sudah jelas, yakni mendesak sang pemilik, Karl Oyston, untuk mengundurkan diri.
[youtube]
[/youtube]
(amp)
Komentar