âSehari sehelai benang, lama-lama menjadi kainâ
Ungkapan itu sangat pas dialamatkan pada sebuah brand olahraga asal Amerika Serikat, Under Armour. Sejak berdiri tahun 1996, Under Armour terus berusaha untuk mensejajarkan dirinya dengan brand olahraga lain yang sudah lebih dikenal, seperti Nike misalnya.
Masih jauh memang untuk Under Armour bisa sepopuler Nike. Pendapatan Nike saat ini dikabarkan mencapai 27 miliar Dollar per tahun, sedangkan Under Armour, masih berada di angka 3 miliar dolar per tahun. Namun pendapatan Under Armour itu terbilang merupakan peningkatan yang cukup signifikan di mana pada awal kemunculannya 18 tahun lalu pendapatan Under Armour hanya sekitar 17 ribu dolar per tahun.
Saat ini, Tim elit sepakbola yang disponsori Under Armour adalah Tottenham Hotspurs. Under Armour yang bekerja sama dengan Hotspurs sejak tahun 2011 ini dikabarkan memiliki nilai kontrak sebesar US$ 18 juta per musim yang kemungkinan naik setiap musimnya hingga US$ 80 juta di mana kontrak ini akan berakhir pada 2017 mendatang.
Selain memberikan kenyamanan pada pemain, seragam dari Under Armour yang digunakan Spurs ini akan menjaga suhu tubuh pemain agar tetap dingin. Seragam ini juga akan membuat para pemain lawan kesulitan untuk menarik baju para pemain.
Selain Spurs, Under Armour juga telah mensponsori beberapa tim sepakbola seperti Hannover 96 (Jerman), Aris Thessaloniki (Yunani), Omiya Ordija (Jepang), Deportivo Toluca dan Estudiantes Tecos (Meksiko).
Produk Under Armour yang cukup fenomenal saat ini adalah Armour39. Armour39 memiliki keunggulan khusus di mana kita bisa memonitori performa kita selama berolahraga. Produk ini merupakan awal dari mimpi mereka menciptakan sebuah produk dengan teknologi pengubah temperatur suhu tubuh di masa yang akan datang.
Kita nantikan saja di masa yang akan datang, apakah Under Armour akan menjadi brand baru yang bisa menyaingi brand-brand terkenal yang sudah ada saat ini?
[youtube]
[/youtube]
[ar]
Komentar