Liverpool berhasil melalui pertandingan perdana Liga Inggris dengan meraih kemenangan atas Southampton 2-1. Raheem Sterling dan Daniel Sturridge berhasil mencatatkan namanya ke dalam papan skor setelah mencetak gol di menit ke 23 dan 79. Namun ternyata, satu catatan yang menarik dari laga perdana Liverpool ini justru bukan hadir dari kedua pemainnya yang mencetak gol.
Satu hal yang menarik justru hadir dari pemain berumur 32 tahun yang dimasukkan Rodgers pada menit ke 76 untuk menggantikan Coutinho, Rickie Lambert. Hadirnya pemain yang sebelumnya membela Southampton ini, membuat Liverpool memiliki satu hal yang tidak dimilikinya di musim lalu, yaitu rencana cadangan.
Musim lalu, Liverpool memang mencatatkan torehan gol yang luar biasa. Total 101 gol dicetak dalam 38 pertandingan Liga Inggris musim lalu. Jumlah ini hanya kalah banyak dari sang pemuncak klasemen, Manchester City.
Dua penyerang andalan Liverpool, Sturridge dan Suarez, memang disebut-sebut sebagai salah satu kunci banyaknya torehan gol Liverpool musim lalu. Suarez menjadi top skor Liga Inggris dengan torehan 31 gol, sedangkan Sturridge berada di peringkat kedua dengan 21 gol.
Keduanya memang striker mematikan yang dapat mengobrak-abrik pertahanan lawan dengan skill kelas dunianya. Hanya saja, keduanya adalah tipikal penyerang masa kini yang akan terus mencari ruang untuk menerima bola sebelum mengobrak-abrik pertahanan lawan. Namun, masalah kemudian hadir ketika lawan berhasil menutup semua ruang yang ada, penyerang modern seperti Suarez dan Sturridge biasanya akan kesulitan menciptakan peluang.
Hal inilah yang membedakan Suarez dan Sturridge dengan sang rencana cadangan Liverpool musim ini, Rickie Lambert. Lambert adalah tipikal striker klasik yang siap bertarung kapanpun dengan barisan pertahanan lawan. Tipikal striker seperti Lambert tidak akan sibuk mencari ruang, karena buat ruang di pertahanan lawan adalah sesuatu yang harus dia ciptakan.
Mungkin Lambert tidak akan bisa meliuk-liuk seperti Suarez dan Sturridge untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan. Namun Lambert bisa melakukan satu hal yang tidak bisa dilakukan oleh Suarez dan Sturridge, yaitu membuka ruang.
Lihatlah bagaimana perbedaan catatan statistik Suarez dan Sturridge dengan Rickie Lambert. Suarez mencatatkan 2,8 dribble per pertandingan sedangkan Sturridge mencatatkan 1,3 dribble per pertandingan. Bandingkan dengan Lambert yang hanya melakukan 0,2 dribble per pertandingannya.
Di sisi lain, penyerang seperti Lambert akan sering melakukan duel untuk berebut posisi dengan lawan. Lambert mencatatkan 1,8 kali duel udara per pertandingannya. Bandingkan dengan Suarez dan Sturridge yang masing-masing hanya melakukan 0,7 dan 0,2 kali duel udara per pertandingannya.
Perbedaan tipikal permainan inilah yang kemudian Lambert menjadi kunci dari kemenangan Liverpool kemarin. Dengan hadirnya Lambert, Liverpool mampu menciptakan pola serangan yang berbeda sehingga Southampton kebingungan dalam mengantisipasi.
Lambert memang hanya bermain 14 menit. Dia tidak mencetak gol maupun assist. Dari catatan statistik pun tidak ada satu hal mencolok dari  permainan camerlang Lambert.
Namun hal ini tidak berarti kita bisa berkesimpulan bahwa Lambert tidak memberikan peran pada pertandingan tersebut. Jika dilihat lebih dalam, permainan Liverpool berubah sejak masuknya Lambert. Liverpool memiliki lebih banyak variasi serangan ketimbang sebelumnya. Aliran bola yang sebelumnya tersendat pun menjadi lebih lancar. Dan hanya selang waktu tiga menit, Liverpool berhasil mencetak gol ke gawang Southampton.
Jika kita lihat luapan kegembiraan Rodgers setelah terjadinya gol ini, ada yang berbeda dari cara Rodgers merayakan gol. Rodgers bukan pelatih yang suka merayakan gol secara berlebihan. Biasanya Rodgers hanya akan tersenyum sambil mengepalkan tangannya, sebelum kemudian membuat catatan dan menyiapkan strategi berikutnya.
Luapan kegembiraan Rodgers saat terjadi gol tersebut tidak seperti luapan kegembiraan karena meraih gol kemenangan di pertandingan pertama liga. Rodgers lebih terlihat seperti anak kecil yang melompat kegirangan karena dibelikan mainan baru kesukaannya.
(abi)
Komentar