Manchester City kini tengah merenovasi Stadion Etihad. Salah satu bentuk renovasi tersebut adalah menambah satu tingkat tribun yang ada di belakang gawang. Saat ini, Stadion Etihad memiliki tiga tingkat di tribun VIP dan dua tingkat di area belakang gawang.
Selain itu, City pun berencana memodernisasi area stadion. Nantinya, di depan balkon teras kedua, akan dipasang layar LED yang mengelilingi stadion. Nantinya, spanduk serta bendera yang biasa dikibarkan fans akan digitalisasi. Spanduk-spanduk tersebut nantinya ditayangkan secara berkala lewat layar tersebut.
Pemasangan layar LED tersebut nantinya mirip dengan papan iklan digital yang dipasang di atas lapangan. Terobosan lainnya adalah memberikan jatah di bagian tengah papan iklan digital untuk menayangkan spanduk yang berisi dukungan bagi para pemain Manchester Biru tersebut.
Namun, pemasangan layar LED ini akan memakan korban. Pasalnya, fans dilarang untuk mengibarkan bendera dan spanduk di lokasi tersebut. Padahal, bagi sejumlah fans, area tersebut amat krusial. Spanduk berisi dukungan dan kritikan biasanya terbentang di sana.
Untuk mengatasi adanya penolakan dari suporter, manajemen City berencana untuk menampilkan spanduk digital tersebut juga di tengah lapangan. Artinya, saat pertandingan, sisi lapangan tidak hanya dihiasi oleh iklan bergerak, tapi juga oleh spanduk dukungan. Menarik bukan?
Manajemen City pun mengatakan, pemasangan LED tersebut akan meningkatkan pengalaman menyaksikan pertandingan, bagi fans yang ada di dalam stadion. Sementara itu, pemasangan spanduk di teras ketiga masih diperbolehkan. Termasuk spanduk âManchester thanks you Sheikh Mansourâ yang terkenal itu.
Jika ditilik lebih lanjut, sebenarnya ada faktor finansial yang memengaruhi pemasangan LED tersebut. City beralasan hal tersebut akan memodernisasi Stadion Etihad itu sendiri. Mereka pun mencoba mendapat dukungan dari suporter dengan embel-embel âdigitalisasi spandukâ. Padahal, lambat laun LED tersebut bukan tidak mungkin akan difungsikan sebagai papan iklan digital.
Demi keuntungan finansial, apapun bisa dilakukan, bukan? Ya, paradigma ini secara mantap dijalankan klub yang dimiliki pengusaha asal Qatar, Syeikh Mansour tersebut. Pemasangan iklan di papan digital biasanya berharga lebih mahal, ketimbang di papan iklan konvensional. Meski tidak sering tersorot kamera, tapi ini akan menjadi ceruk bisnis yang menguntungkan.
Tidak salah memang. Ketika klub mesti berjuang untuk mengarungi liga, segala cara menjadi halal untuk dilakukan. Penjualan iklan merupakan salah satu poin revenue dari sebuah klub. Dan kita tahu, Manchester City tengah memaksimalkan sektor tersebut.
Apa mungkin, ini sebagai salah satu cara City agar terbebas dari kritik suporter? Bagaimana pendapat Anda?
Sumber gambar: manchestereveningnews
Komentar