Game simulasi Football Manager kini menjadi rujukan bagi profesional yang berkecimpung di dunia sepakbola. Terutama bagi klub yang tengah memantau pemain buruan. Meskipun tidak ada pengumuman secara resmi, tapi boleh jadi mahalnya harga Luke Shaw dan Callum Chambers tidak lepas dari performa apik mereka di Football Manager. Keduanya diramalkan akan menjadi fullback tangguh di masa depan.
Selain oleh staf pelatih, game Football Manager nyatanya juga digunakan oleh pemain itu sendiri. Dia adalah Bafetimbi Gomis yang baru direkrut Swansea City.
Pemain kelahiran Prancis itu mengaku selama sebulan penuh mempelajari Swansea lewat Football Manager. Hal ini sudah dilakukannya sebelum ia menandatangani kontrak dengan The Swans. Setelah mengetahui Swansea tertarik untuk merekrutnya, Gomis yang musim lalu bermain untuk Lyon itu segera bertualang di depan komputer.
âAku bermain Football Manager. Sewaktu di tim lamaku, kami berkeliling Eropa untuk bertanding. Saat itu, aku menggunakan waktu senggangku untuk bermain di atas pesawat. Sebenarnya aku sudah bermain game ini sejak karierku berkembang, tapi aku merasa game ini sangat menolong untuk memberitahuku soal Swansea,â kata Gomis.
Gomis sendiri mencetak gol tunggal untuk kemenangan The Swans atas Rotherham dalam ajang Piala Liga. Ia pun melakukan debut yang cukup memukau kala menjadi pemain pengganti saat mengalahkan Manchester United 2-1.
Ciri khas Gomis terletak pada kemampuan menggiring bolanya yang terlihat unik.
âSebelum saya pindah ke seini, saya menghabiskan waktu selama sebulan untuk memainkan Swansea,â ucap pemain kelahiran 1985 tersebut, âIni dilakukan untuk membantu mengetahui karakteristik dari rekan-rekanku di tim.â
Selain bermain Football Manager, Gomis pun menelaah permainan Swansea lewat rekaman pertandingan. âTentu saja, tapi jujur game tersebut sangat membantuku untuk mengetahui lebih banyak tentang rekan-rekankus, seperti usia, dimana seharusnya mereka bermain, dan kemampuan mereka.â
Selain para pemain, game tersebut memperkenalkan sejarah tim yang terletak di Wales selatan tersebut. Misalnya, rivalitas Swansea dengan Cardiff dan hal lainnya. Menurutnya, sangat penting bagi seorang pemain, untuk mengetahui sejarah timnya.
Menurutnya, sang manager, Garry Monk adalah orang yang memainkan kunci di tim. Monk membuat klub tersebut bangkit dan bersinar setelah kini bermain di kasta tertinggi Liga Inggris.
âKarena Swansea telah mengawasiku sejak lama, aku juga mengikuti mereka. Aku sangat terkejut dengan kualitas dan mind set di tim ini. Namun sekarang, bukanlah hal yang mengejutkan karena Garry Monk ada di belakang itu semua,â ungkap Gomis.â
Apa yang dilakukan Gomis seharusnya dilakukan juga oleh para pemain profesional lain. Bukan tentang bagaimana ia bermain, tapi ucapan âharus tahu sejarah timâ. Dengan scouting lewat Football Manager pula, pemain bisa tahu di mana dan bagaimana cara ia bermain di dalam tim. Sehingga proses adaptasi tidak akan terlalu menyulitkan.
Sumber gambar: walesonline.co.uk
Komentar