Ini memang bukan berita baru, tetapi cerita demi cerita tentang kekuasaan Massimo Cellino di Leeds United semakin bertambah saja. Kabar buruknya adalah, cerita tersebut kebanyakan merupakan cerita yang negatif.
Leeds sudah memainkan enam pertandingan dibawah pelatih kepala mereka, Dave Hockaday. Ia bersama Junior Lewis yang menjadi asistennya bisa dibilang tidak memuaskan. Alhasil, mereka berduapun dipecat.
Tetapi, bukankah proses membutuhkan waktu? Jawabannya adalah antara âyaâ dan âtidakâ menurut Cellino.
Sebelumnya, mari kita simak terlebih dahulu hasil dari enam pertandingan Leeds tersebut.
- Championship, Millwall 2-0 Leeds, 9 Agustus
- League Cup - first round, Leeds 2-1 Accrington Stanley, 12 Agustus
- Championship, Leeds 1-0 Middlesbrough, 16 Agustus
- Championship, Leeds 0-2 Brighton, 19 Agustus
- Championship, Watford 4-1 Leeds, 23 Agustus
- League Cup - second round, Bradford 2-1 Leeds, 27 Agustus
Awalnya penunjukkan pelatih berusia 56 tahun itu memang mengejutkan. Ia ditunjuk menjadi pelatih kepala Leeds pada Bulan Juni. Sebelumnya, Hockaday tidak memiliki pengalaman kecuali bersama tim non-liga, Forest Green.
Cellino sebelumnya antara mau dan tidak mau untuk memecat Hockaday. Ia mungkin sadar, ia yang menunjuk Hockaday langsung, maka ia membuat pernyataan, âTerlalu sederhana untuk memecatnya sekarang. Saya lah yang lebih bertanggungjawab kepada performa Leeds.â
Ia juga memberi pembenaran bahwa ia akan memberi kesempatan untuk sambil melihat bagaimana Hockaday bertransaksi di sisa jendela transfer yang pada saat itu hanya menyisakan empat hari saja.
Tetapi dua hari kemudian, mantan pemilik Cagliari itu malah membuat keputusan sebaliknya, yaitu untuk memecat Hockaday saja. âJika melihat hasil sejak awal musim, kita harus membuat keputusan (untuk memecat pelatih)â, kata Cellino, yang sudah mengambil alih Leeds sejak April.
Hockaday sendiri memang tidak pernah disambut secara antusias oleh fans Leeds. Fans menganggap bahwa Leeds lebih berhak dipimpin oleh pelatih yang lebih hebat daripada pelatih dengan pengalaman hanya di non-liga.
Hal ini ditunjukkan jelas oleh fans setidaknya sejak pertandingan ke empat. Bahkan pada pertandingannya yang ke lima, di Valley Parade, kandang Watford, seluruh tribun (termasuk tribun tim tuan rumah juga) melontarkan chant âyou're getting sacked in the morningâ (âkau akan dipecat besok pagiâ). Kejam.
âSetelah kekalahan melawan Bradford, saya sadar keputusan saya untuk memberikan waktu bagi David (Hockaday) adalah sebuah kesalahan. Klub sekarang akan memulai untuk mencari pelatih kepala yang baru.â Tutup Cellino.
Seminggu telah berlalu, Leeds masih tidak memiliki seorang pelatih kepala (ataupun manajer).
Ini bukan pertama kalinya Cellino bertingkah. Pada Bulan Januari, ketika Cellino sudah setuju untuk mengambil alih Leeds dari pemilik sebelumnya, GFH Capital, manajer saat itu yaitu Brian McDermott dipecat hanya untuk kembali menjadi manajer Leeds sehari setelahnya.
Sial bagi McDermott, ia akhirnya dilepas pada akhir musim dengan alasan Leeds membutuhkan seorang âpelatih kepalaâ (head coach), bukan âmanajerâ.
Cellino sendiri memang sudah berteman baik dengan pemecatan. Dalam 22 tahunnya di kala ia memimpin Cagliari, Cellino sudah memecat 36 manajer.
Kisah Cellino dan pemecatan ini sampai membuat sebuah cerita tersendiri. Cellino sampai diberi julukan âil mangiallenatoriâ, yang dalam Bahasa Inggris diterjemahkan sebagai "manager eater", atau diterjemahkan bebas ke Bahasa Indonesia menjadi âsi pemakan manajerâ.
Selain mendapat julukan di atas, Cellino juga memiliki klenik khusus dengan nomor 17. Ia tidak menyukai nomor 17 sampai-sampai nomor ini ia pensiunkan di Leeds. Bahkan, angka 17 ini sudah memakan korban, yaitu penjaga gawang Paddy Kenny.
Untuk sementara ini Neil Redfearn akan memimpin Leeds sampai Cellino menemukan pelatih baru, yang kemungkinan (entah kenapa) adalah pelatih asal Italia. Siapapun yang nanti akan menjadi manajer Leeds, siap-siap saja untuk dilahap oleh si pemakan manajer.
Komentar