Presiden UEFA, Michel Platini, dengan tegas meminta FIFA segera menindak Franck Ribery. Pasalnya, pemain Bayern Munich tersebut memilih pensiun dari timnas Prancis.
Ribery memilih pensiun dari timnas sebelum Piala Dunia 2014. Cedera yang ia derita, membuat impian untuk bermain di Piala Dunia terakhirnya kandas. Awalnya, sang pemain akan pensiun setelah Piala Eropa 2016. Namun, melihat permainan timnas Prancis yang sudah padu, ia merasa Les Bluesâjulukan Prancis, sudah tak lagi membutuhkan tenaganya.
âAku tak mengerti soal ini,â ucap Platini, âIni bukan keputusan yang dibuat pemain untuk masuk timnas. Segala keputusan ada di tangan pelatih.â
Atas hal ini, Platini meminta FIFA memberi sanksi tiga kali larangan bertanding bagi Ribery di klub. Platini menegaskan seorang pemain tidak memiliki hak untuk menolak panggilan timnas. âFranck tidak bisa memutuskan apakah dia bermain untuk Prancis. Jika (pelatih) Didier Deschamps memanggilnya, ia harus datang.â
Hal tersebut dianggap platini sudah tertuang dalam aturan FIFA. Sehingga wajar baginya untuk meminta FIFA memberi sanksi larangan tiga pertandingan.
Platini memberi pengecualian bagi Phillip Lahm. Kapten timnas Jerman tersebut sudah setuju dengan sang pelatih, Joachim Loew dengan meminta Loew untuk tak memanggilnya ke dalam skuat.
âJika ada ketidaksetujuan antara Lahm dan Loew, pelatih Jerman tak lagi memanggilnya, itu adalah satu hal. Tapi pada dasarnya itu bukan keputusan Lahm. Keputusan tersebut ada di tangan Loew. Jika dibandingkan dengan Ribery, ini adalah situasi yang jelas berbeda,â tutur Platini.
Walaupun FIFA memiliki aturan agar pemain tak menolak panggilan timnas, tapi federasi tiap negara biasanya menghargai keputusan sang pemain yang memilih untuk pensiun.
Namun, hal berbeda ditanggapi Ketua Federasi Sepakbola Prancis, Noel Le Graet. Ia meminta Ribery untuk kembali mempertimbangkan keputusan pensiunnya tersebut.
Ribery sendiri pada tahun ini baru berusia 31 tahun. Umur yang bisa dibilang tidak terlalu tua untuk pensiun. Namun, sang pemain lebih memilih untuk fokus pada keluarga dan klubnya, Bayern Munich.
Pelatih timnas, seharusnya tak berhak untuk memanggil kembali pemain yang pensiun. Ia harusnya menghargai keputusan tersebut. Dari 65, 7 juta penduduk Prancis, mengapa mereka hanya memberi beban berat pada Ribery? Lantas, di mana sistem pembinaan usia dini yang mereka lakukan?
Hal yang sama pernah terjadi pada Claude Makalele pada 2006. Padahal sang pemain memutuskan untuk tak lagi bermain di timnas. Manager Chelsea saat itu, Jose Mourinho secara kontroversial menyebut hal tersebut sebagai âslaveryâ atau perbudakan.
Ucapan Mou memang benar adanya. Jika menggunakan logika Platini, berarti Deschamps berhak untuk memanggil Presiden UEFA tersebut untuk kembali bertanding. Bukankah, Platini adalah salah satu pemain terbaik dunia di masanya?
Sumber gambar: tz.de
Komentar