Laga derby Madrid ini adalah laga pembuktian sang asisten manajer, German Burgos. Absennya Simeone malah mampu membuat manajer bertubuh gempal ini memaksimalkan taktik. Dengan menggunakan formasi 4-4-2 Burgos memimpin Atletico Madrid dari pinggir lapangan.Dan menekuk Real Madrid di kandangnya sendiri dengan skor 1-2.
Secara mengejutkan Burgos tak memainkan Antoine Griezmanndan lebih memilih menduetkan striker Mario Mandzukic dan Raul Jimenez. Lain hal dengan yang Carlo Ancelloti memainkan seluruh pemain terbaiknya.
Sudah jadi ciri khas bahwa Atletico selalu membiarkan lawannya mengusai pertandingan, sambil menunggu melakukan serangan balik. Pertahanan yang rapat inilah yang membuat Madrid kesulitan menciptakan peluang. Â Dengan formasi dasar 4-4-2, seluruh pemain Atletico Madrid turun ke belakang membentuk barisan pertahanan.
Apa yang diincar oleh kubu Atletico Madrid pun berhasil mereka raih pada awal pertandingan. Melalui satu skema serangan balik, umpan silang bek kiri mereka, Guilherme Siqueira, membentur bek Real Madrid dan menghasilkan tendangan penjuru. Melalui satu skema tendangan penjuru, Tiago berhasil menyundul bola menuju gawang Iker Casillas dan mengubah skor menjadi 1-0.
Real Madrid memainkan formasi dasar 4-3-3 yang bertumpu pada Kroos dan Modric di tengah. Kedua gelandang ini memiliki dua opsi mengirimkan operan ke depan, melalui James Rodriguez di tengah, atau melalui Gareth Bale di sisi kanan.
Rapatnya barisan pertahanan Atletico Madrid membuat aliran bola Real Madrid tidak berjalan lancar. Dua gelandang Atletico Madrid di tengah langsung menghadang ketika bola dialirkan ke James Rodriguez. Sedangkan di kanan, Gareth Bale harus berhadapan dengan Koke dan Siqueira.
Kroos dan Modric sendiri selalu mendapatkan hadangan Mandzukic dan Gimenez saat menguasai bola.
Namun Atletico pun bukan bermain tanpa celah. Celah ini justru terbuka akibat kelalaian pemain Atletico Madrid sendiri.Mereka memang sangat rapat saat bertahan, namun setelah menyerang, para pemain Atletico selalu lambat kembali ke posisi bertahan. Dan benar saja lewat skema serangan balik Real Madrid berhasil menyamakan kedudukan.
Pada akhir babak pertama lewat skema yang sama hampir saja Madrid unggul lewat Benzema yang tinggal one by one dengan kiper Angel Moya. Sayang Benzema tak bisa memanfaatkan hal itu.
Sadar akan kekurangan ini pada babak kedua Burgos merombak semuanya. Dia mengintruksikan para pemainnya untuk tidak terpancing naik. Atletico bermain lebih berhati-hati. Hal inilah yang membuat pertandingan terasa membosankan.
Sampai pada akhirnya kedua pelatih mulai melakukan pergantian pemain. Ancelotti memasukan Javier Hernandez dan Burgos memasukan Arda turan serta Antoine Griezmann.
Hadirnya Chicarito mengubah pola permainan Real Madrid yang mulai bisa memanfaatkan celah sempit mampu membuka ruang di pertahanan Atletico Madrid yang sangat rapat.
Hal serupa dengan masuknya Turan dan Griezmann. Masuknya kedua pemain ini membuat Atletico Madrid berganti formasi jadi 4-4-1-1.
Arda Turan mengisi posisi sayap kiri dan diintuksikan cut inside. Sedangkan Griezman bermain di belakang Mario Mandzukic untuk mengobrak-abrik pertahanan Real Madrid di tengah.Kedua pemain inilah berperan dalam terciptanya gol kedua Atletico Madrid.
Lewat Griezmann, Atletico mampu menganggu konsentrasi Modric dan Kross saat bertahan. Griezmann masuk ke celah yang ada diantara kedua pemain ini dan menarik salah satunya keluar dari posisi.
Sebuah celah sangat besar di depan garis pertahanan Real Madrid. Celah ini pun semakin kentara membesar berkat kecerdikan Mandzukic yang berhasil mendorong dua bek Madrid untuk mendekat dengan gawang.
Arda Turan jadi eksekutor akhir dari skema ini. Memanfaatkan celah yang dibuka Griezman dan Madzukic, Turan masuk dan melepaskan tendangan tanpa pengawalan satupun dari pemain Madrid. Gol kemenangan bagi Atletico pun tercipta.
Kemenangan ini tak akan terjadi tanpa andil kecerdikan Burgos yang melihat celah dan mengubah pola permainan di babak kedua. Sementara itu dikubu lawan kepergian Alonso dan Di Maria sangat terasa betul dengan kreatifitas dan variasi menyerang yang monoton.
Komentar