Banyak cara yang dilakukan fans agar timnya bisa mencetak gol. Di Indonesia, pernah ditemukan suporter yang mengencingi gawang, karena dianggap sang kiper menggunakan ajian atau jimat di gawang tersebut.
Istilah âpecah telorâ yang merujuk pada tim yang baru mencetak gol, kerap diasosiasikan dengan penempatan telur di area gawang yang dianggap sebagai jimat.
Lalu, bagaimana jadinya jika fans bukan mengencingi tiang gawang, tapi malah botol minum sang penjaga gawang?
Saat itu pertandingan divisi empat Liga Swiss baru separuh jalan. Pertandingan panas hari itu mempertemukan Muri dan rivalnya, Baden.
Momen itu pun terjadi, Reto Felder yang kehausan, mengambil botol minum yang ia simpan di pinggir gawang.
âHangat,â pikirnya, âah mungkin karena sinar matahari.â
Felder pun meneguknya, meski merasa janggal dengan rasa air yang perlahan telah berubah.
Seusai pertandingan, pihak klub menelusuri laporan bahwa botol minum tersebut telah dikencingi. Katanya, fans lawan membujuk anak gawang untuk mengambilkan botol minum sang kiper. Mereka lalu menambahkannya dengan air kencing.
Kepada koran Blick, Felder menyebut aksi tersebut sebagai âkasar dan tercelaâ. Selain mengisinya dengan air, fans lawan di belakang gawangnya kerap menghina dan mencelanya.
Kabar terbaru, kasus ini akan dibawa ke pengadilan. Bukan karena ia berlebihan atas penghinaan tersebut, tapi ada hal yang lebih penting.
Saat Felder meminum air dari botol tersebut, kompak para suporter berteriak, âSelamat, kamu sudah terkena AIDSâ.
Sementara itu, presiden klub Baden, Thomi Braem, berjanji akan menginvestigasi terkait hal tersebut. Ia menyesalkan aksi fans karena bisa berdampak buruk pada tim.
Entah ada hubungannya atau tidak, Felder kebobolan tiga gol, dan Muri pun kalah 2-3 atas Rivalnya, Baden.
Sebenci-bencinya terhadap tim rival, tapi perilaku mengencingi isi botol minuman kiper lawan, tak layak untuk ditiru.
Sumber gambar: worldsoccer.com
Komentar