Ketika seorang pemain bergabung dengan tim barunya, adaptasi adalah suatu hal yang wajib dilakukan. Ya, situasi dan kondisi yang ada di tim barunya memang wajib dan perlu diketahui agar lebih memudahkan pemain tersebut menampilkan performa terbaiknya.
Adaptasi biasanya berkaitan dengan cara main tim, cuaca, pengenalan karakter rekan setim, hingga metode pelatihan yang biasanya berbeda dengan tim sebelumnya. Namun jika seorang pemain bergabung dengan tim liga Italia, beradaptasi dengan wasit tampaknya perlu dilakukan.
Seperti yang dialami Nemanja Vidic beberapa waktu lalu. Setelah menghabiskan sembilan musim di Premier League bersama Manchester United, pemain asal Serbia ini hijrah ke Italia untuk bergabung dengan Inter Milan ketika kontraknya bersama United berakhir pada penghujung musim lalu. Dan ketika menjalani debutnya, Vidic langsung diganjar kartu merah hanya karena bertepuk tangan dihadapan wasit.
âSejujurnya saya perlu beradaptasi. Saya perlu belajar tentang bagaimana cara saya bermain di sepakbola Italia, termasuk cara wasit mengendalikan pertandingan. Saya harap saya bisa melakukannya secepat mungkin,â ujar Vidic pada konferensi pers sebelum laga melawan Palermo kemarin (21/9)Â seperti yang dikutip harian Football-Italia.
âJika anda bertanya mana yang lebih baik (dengan Inggris), menurut saya di Inggris wasit lebih dihormati dan lebih jujur. Terkadang akan menimpa anda, pada kesempatan lain menimpa lawan anda. Tapi (di Inggris) semuanya berjalan dengan baik. Di sini (Italia) saya perlu beradaptasi, bukan mengubah mental,â lanjut Vidic
Meski Vidic cukup mengkritisi wasit Italia, ia pun menyadari bahwa tugas wasit Italia memang lebih berat. âSaya percaya bahwa wasit (di Italia) menjalani tugas yang berat karena para pemain sering mencoba untuk membuat sebuah situasi terjadi, seperti meminta penalti atau pun pelanggaran. Saya perlu mengatakan bahwa di Inggris para pemain tak melakukan sebanyak yang dilakukan di sini, di mana hal ini menjadi lebih sulit bagi wasit.â
Apa yang dikatakan mantan pemain rugby ini tentang sepakbola Italia memang ada benarnya. Para pemain Italia memang sering mencoba menyiasati wasit dan pemain lawan. Sepakbola Italia memang identik dengan sepakbola curang atau di Italia dikenal dengan sebutan furbizia. Dan furbizia adalah hal yang lumrah terjadi pada sepakbola Italia.
Dan mungkin karena furbizia itulah para wasit Italia lebih sensitif, sehingga tanpa pikir panjang menghukum para pemain yang dianggap melakukan pelanggaran yang kelewatan. Dan dalam kasus Vidic, bertepuk tangan di hadapan wasit dianggap tindakan yang melecehkan atau merendahkan wasit.
foto: sportskeeda.com
Komentar