Jika kita membicarakan keperkasaan Chelsea di Liga Primer Inggris musim ini, tak mungkin kita melupakan sosok Diego Costa. Kontribusinya pada Chelsea jelas sangat besar. Dari enam penampilannya bersama The Blues, Costa telah mengemas delapan gol.
Apa yang ditorehkan Costa tersebut cukup luar biasa. Ia langsung nyetel dengan sepakbola Inggris, tak seperti pemain yang baru pertama kali mencicipi sepakbola Inggris. Bahkan Costa bisa dianalogikan sebagai seekor bebek yang menemukan danau.
Seperti yang kita ketahui, Costa baru musim ini bermain di Liga Inggris. Ia bermain di Atletico Madrid sebelum didatangkan Chelsea dengan nilai transfer 32 juta pounds. Harga yang cukup mahal memang, tapi sepadan dengan apa yang ia berikan pada Chelsea.
Pada setiap penampilannya, Costa selalu berapi-api. Ia berlari ke sana ke mari mengejar bola tanpa lelah. Ia rela beradu badan untuk mempertahankan bola yang dikuasainya ketika lawan hendak mencoba merebutnya. Lewat ketangguhannya, lawan pun kewalahan menghadapinya.
Costa lantas menjadi pemain yang paling diharapkan tak bermain bagus oleh setiap pendukung tim lawan. Supporter tim lawan akan coba mengganggu konsentrasinya dengan siulan atau teriakan yang dialamatkan padanya.
Apakah gangguan itu berhasil memecah konsentrasi Costa? Nyatanya tidak. Malah justru sebaliknya, dengan siulan dan teriakan lawan ia bermain menjadi lebih bersemangat dan menggebu-gebu.
Hal itu ia ungkapkan dalam wawancaranya dengan majalah FourFourTwo. Menurutnya, hal tersebut dijadikannya sebagai bahan bakar untuk membuatnya bermain lebih baik lalu mengonversikannya menjadi sebuah gol, âAku selalu menggunakannya sebagai motivasi. Semakin mereka meneriakiku, semakin besar kesempatanku untuk mencetak gol.â
âMencetak gol adalah cara terbaik untuk menjawab teriakan mereka. Saya tak mengkhawatirkan apa yang mereka katakan dan nyanyikan. Mereka bebas melakukannya karena mereka membayar untuk berada di sana,â lanjut Costa.
Maka tak heran jika di Liga Inggris, Costa bermain selalu berapi-api. Karena stadion di Inggris, memang selalu bergemuruh dengan teriakan dan nyanyian para pendukung tim tuan rumah maupun tim tamu. Perselisihan antara kedua pendukung justru akan membuat Costa bermain lebih termotivasi.
âSuasana perselisihan itulah yang membuat seseorang bermain sepakbola. Hal ini menjadi inspirasi bagiku untuk bersaing di lapangan. Tanpa hal itu, serasa ada yang hilang dalam diri seorang Diego Costa. Saya membutuhkan suasana itu,â ujar pemain tim nasional Spanyol itu.
Dengan apa yang dikatakannya tersebut, Costa jelas pribadi yang luar biasa. Ia bisa menjadikan cemoohan yang dialamatkan padanya menjadi sumber motivasi baginya bermain lebih baik, bukan membuatnya bermain buruk.
Seseorang memang bisa menjadi besar lewat cacian. Karena sebaliknya, terlalu banyak mendapatkan pujian bisa membuat seseorang lupa diri. Dan Costa menjadi contoh nyata bagaimana ia menjadi besar dengan setiap cacian yang dialamatkan padanya.
foto: search.wikimedia.org
Komentar