Cerita-cerita Mengejutkan dari Otobiografi Roy Keane

Buku

by redaksi 46501

Cerita-cerita Mengejutkan dari Otobiografi Roy Keane

Roy Keane barangkali bisa disebut sebagai salah satu pemain paling "mengerikan" dalam sejarah Liga Primer Inggris.

Simaklah kesaksian Gerard Pique ini: “Aku ingat kami berada di ruang ganti di Old Trafford dan telepon genggam saya mulai bergetar di dalam kantung celanaku. Keano dapat mendengar getarannya dan berusaha mencari tahu siapa pemilik telepon genggam itu,” ujar Gerard Pique, bek tangguh FC Barcelona, kepada FourFourTwo.

“Itulah dirinya,” lanjut Pique. “Sebelum kami mengalahkan Celtic 1-0 musim lalu, aku menyadari kehadirannya di pinggir lapangan sebagai seorang pundit ketika kami bersiap untuk melakukan pemanasan. Aku berusia 26 tahun dan aku (masih juga) ketakutan.”

Testimoni dari Pique, yang masih sangat muda ketika berada di dalam satu tim yang sama dengan Roy Keane, sedikit banyak menggambarkan bagaimana Keane begitu menakutkan di mata lawan maupun kawan.

Walaupun dikenal luas sebagai eks kapten Manchester United, tentu saja tidak semua hal tentang Keane diketahui oleh dunia. Pengetahuan banyak orang mengenai Keane, bagaimanapun, akan bertambah dalam waktu dekat. Di sela-sela kesibukannya sebagai asisten manajer Aston Villa dan tim nasional Republik Irlandia, Keane sempat meluncurkan autobiografi yang ia beri judul The Second Half.

Dalam sebuah wawancara bersama The Guardian, Keane mengungkap sebagian isi bukunya: pandangan mengenai Manchester United era Louis Van Gaal, cerita di balik terjangan brutal kepada Alf-Inge Haaland, pertengkaran yang membuat dirinya meninggalkan United, dan bagaimana dirinya meninggalkan lebam di mata Peter Schmeichel.

Inilah beberapa petikan otobiografi Roy Keane yang menyodorkan kisah-kisah yang sebelum ini tidak pernah diungkap oleh pemain Irlandia ini.

Halaman Berikutnya: Isi Pertengkaran Keane dengan Ferguson dan Queiroz

Komentar