Kemacetan dan kekacauan dipastikan terjadi di Jerman pada akhir pekan ini. Gewerkschaft Deutscher Lokomotivfuehrer (GDL - Serikat Masinis Kereta Jerman) akan melaksanakan aksi mogok selama tiga hingga empat hari. Pelaksanaan aksi mogok ini akan berimbas pada para suporter Jerman yang akan kesulitan saat melakukan awayday. Kereta api adalah sarana transportasi andalan mereka untuk tandang ke luar kota.
Aksi mogok yang dilakukan oleh para masinis kereta penumpang akan dimulai pada pukul 2 dini hari pada hari Sabtu (18/10), dan berakhir pada pukul 4 sore di hari Senin (20/10). Para masinis kereta barang sendiri memulai aksi mogok mereka lebih awal, pada pukul 3 sore di hari Jumat (17/10). Sebelumnya, aksi mogok serupa telah dilakukan selama 14 jam pada hari Rabu (15/10) dan Kamis (16/10) lalu.
GDL melancarkan aksi mogok ini untuk menyampaikan tuntutan mereka. Para masinis meminta agar mereka dan para pekerja kereta api lain mendapatkan pemangkasan waktu kerja dari 39 jam per minggu menjadi 37 jam per minggu. Selain itu, mereka juga meminta kenaikan gaji sebesar lima persen.
Deutsche Bahn (DB), operator kereta api milik negara, tempat para masinis yang tergabung dalam GDL bekerja, menolak untuk begitu saja menuruti permintaan para masinis. DB masih berusaha untuk melakukan negosiasi. GDL, di lain pihak, menolak untuk bekerja sama. Tuntutan mereka sudah jelas dan mereka ingin agar permintaan mereka dipenuhi.
Tidak adanya kereta api yang beroperasi akan memunculkan kesulitan tersendiri bagi para penonton yang berencana untuk mendukung tim kesayangan mereka di laga tandang. Kereta api memang menjadi mode transportasi favorit untuk para pelaku away day. Selain cepat, kereta api di Jerman terkenal dengan ketepatan waktu yang sangat baik. Ketika absen mendukung tim bukanlah pilihan, maka para penggemar setia itu tidak memiliki pilihan selain mencari cara alternatif untuk mencapai stadion tujuan.
Aksi mogok GDL ini dipastikan akan membuat masyarakat Jerman beralih ke bus dan kendaraan pribadi untuk bepergian di akhir pekan. Kemacetan diprediksi akan terjadi di banyak titik karena aksi mogok GDL juga bertepatan dengan hari libur sekolah.
Apa yang membuat segalanya menjadi lebih sulit untuk para penggemar sepak bola Jerman adalah fakta bahwa dari sembilan pertandingan, hanya satu saja yang melibatkan dua tim dari negara bagian yang sama. Para pendukung Borussia Dortmund akan bertandang ke kota Koeln untuk mengunjungi RheinEnergieStadion.
Selebihnya adalah laga tandang jarak jauh. Delapan laga sisanya melibatkan tim-tim dari negara bagian berbeda. Ambil contoh dari jadwal antara FC Bayern Munich dengan Werder Bremen. Munich ke Bremen bisa ditempuh kurang dari enam jam dengan kereta. Namun jika perjalanan ditempuh dengan kendaraan pribadi, tujuh jam tidaklah cukup. Belum lagi, kemacetan diprediksi akan terjadi di mana-mana.
Klub-klub Bundesliga menaruh perhatian besar terhadap isu ini. Lewat akun Twitter dan situs resmi, klub-klub Jerman memberikan informasi terbaru mengenai aksi mogok GDL. Beberapa klub bahkan memberi informasi mengenai cara alternatif untuk bepergian selama aksi mogok berlangsung, karena kebanyakan masyarakat Jerman memang sangat bergantung kepada kereta.
Komentar