Laga Semen Padang melawan Arema Cronus pada pertandingan terakhir babak grup delapan besar Liga Super Indonesia menjadi laga hidup-mati bagi kedua tim. Meski berada di peringkat satu dan dua, keduanya masih memungkinkan untuk tak lolos ke babak semi-final.
Ya, perebutan tiket semi-final dari grup K saat ini diperebutkan oleh Arema Cronus, Semen Padang, dan Persipura Jayapura. Arema Cronus memuncaki klasemen dengan poin 10. Sementara Semen Padang dan Persipura menguntit di bawahnya dengan nilai sama, yaitu sembilan.
Persipura menentukan nasibnya sendiri dengan bertandang ke Lamongan untuk menghadapi Persela. Hal itu tentunya membuat Semen Padang dan Arema Cronus akan saling sikut untuk mendapatkan satu tiket ke semi-final pada laga sore nanti (29/10).
Namun masalah menghinggapi kubu tuan rumah, Semen Padang, menjelang laga ini digelar. Kiper andalan mereka, Jandia Eka Putra, masih belum dinyatakan siap tampil meski sudah mengikuti latihan bersama tim. Tim pelatih Semen Padang masih menunggu perkembangan cedera Jandia yang didapatkannya saat menghadapi Persela Lamongan.
Jandia memang perlu turun pada laga ini. Karena penampilan penggantinya, Fakhurrazi, pada pertandingan melawan Persipura, kurang begitu maksimal. Gol tunggal yang diciptakan Persipura terjadi akibat Fakhurrazi salah mengantisipasi datangnya bola. Ia menepis bola pelan yang justru mengarah ke kaki Boaz Salossa.
Maka dari itu, tim berjuluk Kabau Sirah ini perlu menurunkan skuat terbaiknya. Selain Jandia, Hendra Bayauw yang pada laga sebelumnya diistirahatkan pun perlu turun sejak menit pertama. Kecepatan dan kemampuan dribbling-nya bisa cukup merepotkan sisi kiri pertahanan Arema Cronus yang dihuni oleh Akhmad Al Farizi.
Pemilihan pemain asing pun menjadi pertimbangan tersendiri bagi pelatih Semen Padang, Jafri Sastra. Dengan Osas Saha dan Esteban Vizcarra yang dipastikan akan tampil, satu kuota pemain asing tentunya akan diperebutkan oleh David Pagbe (bek) dan Hyun-Koo (tengah).
Namun sepertinya coach Jafri akan lebih memilih Pagbe pada laga ini. Pasalnya, performa Rudi yang dalam beberapa pertandingan terakhir ditandemkan dengan Eka Ramdani di lini tengah, cukup memuaskan. Rudi bisa menjadi pengalir bola pada duet penyerang, Nur Iskandar dan Osas Saha.
Sementara itu, sang tamu Arema Cronus, akan tampil dengan kekuatan penuh. Â Hanya Dendy Santoso yang mendapatkan sanksi atas insiden melawan Arema. Sisanya, sudah siap tempur menghadapai laga yang sangat menentukan ini. Coach Suharno sendiri sudah mengatakan bahwa Singo Edan akan tetap berupaya meraih poin penuh meski hasil imbang sudah cukup mengantarkan Arema ke babak semi-final.
Suharno sepertinya memang sangat menyiapkan timnya untuk laga ini. Dalam tiga pertandingan terakhir,ia selalu merotasi para pemainnya. Samsul Arif, Ahmad Bustomi, dan Juan Revi berkali-kali memulai laga dari bangku cadangan.
Pada laga akhir pekan lalu melawan Persela pun Arema menarik keluar Gustavo Lopez pada menit ke-63 dan Beto Goncalves pada menit ke-77. Tentunya Suharno ingin dua legiun asing andalannya ini akan berada dalam kondisi fit pada laga yang akan digelar sore nanti.
Kebugaran pemain memang menjadi fokus utama Suharno dalam menghadapi Semen Padang. Pasca mengalahkan Persela, ia meliburkan para pemainnya selama satu hari. Selain untuk memberikan waktu istirahat, hal itu pun dilakukan untuk membuat para pemainnya terhindar dari rasa jenuh.
Maka dari itu, Suharno memastikan akan langsung menurunkan tridente andalannya, Samsul Arif-Christian Gonzales-Beto Goncalves, sejak menit pertama. Ini tentunya menjadi hal yang perlu diwaspadai Semen Padang.
Pada pertemuan terakhir keduanya, saat Arema berhasil mengalahkan Semen Padang di Kanjuruhan, Malang, Semen Padang kewalahan menghadapi serangan sayap Arema lewat Beto di kanan dan Samsul di kiri. Dua gol yang bersarang ke gawang Jandia pada saat itu pun merupakan âulahâ dari kedua pemain ini.
Vizcarra dan Hendra Bayauw jelas perlu menjaga konsistensi dan staminanya dalam membangun pertahanan Semen Padang. Dua pemain sayap Semen Padang ini memang selalu diwajibkan untuk menjadi pemain pertama yang menghadang serangan lawan yang masuk lewat sayap.
Transisi dari menyerang ke bertahan dan bertahan ke menyerang pun menjadi PR besar bagi kedua pemain sayap ini. Karena lini pertahanan Arema Cronus saat ini sangat sulit ditembus lewat serangan balik yang mengandalkan umpan panjang pada Osas Saha, seperti ketika Semen Padang mengalahkan Arema di babak penyisihan grup Barat.
Rudi dan Nur Iskandar perlu lebih difungsikan dalam serangan yang dibangun Semen Padang. Keduanya bisa memudahkan Vizcarra dan Bayauw merangsek ke kotak penalti lawan dengan umpan pendek cepat.
Jika serangan umpan pendek cepat ini bisa diperagakan dan tak mampu dibendung lini pertahanan Arema, Semen Padang kemungkinan akan bisa memenangi laga ini. Pasalnya, Arema pun memang sering kewalahan menghadapi para pelari cepat lawannya (lihat gol-gol yang bersarang ke gawang Arema selama babak delapan besar).
Ya, kami menjagokan Semen Padang akan memenangkan laga krusial ini. Selain karena hal yang disebutkan di atas, penampilan away Arema pada babak delapan besar pun cukup mengecewakan, ditahan imbang Persela dan dikalahkan Persipura.
foto: ligaindonesia.co.id
Komentar