Persipura akan bertandang ke kandang Persela Lamongan pada pertandingan terakhir babak delapan besar grup K. Meraih poin penuh tentunya wajib diraih tim berjuluk Mutiara Hitam ini untuk memastikan lolos ke babak semi-final.
Sejatinya hasil seri bisa meloloskan Persipura. Hanya saja hasil seri tersebut harus dibarengi dengan Semen Padang mengalami kekalahan dari Arema Cronus, sehingga Persipura akan melenggang ke babak berikutnya bersama Arema.
Menentukan nasib dengan menantikan hasil pertandingan tim lain jelas bukan pilihan bijaksana. Persipura tentunya akan berupaya sekuat tenaga untuk mengalahkan Persela Lamongan pada laga sore nanti (29/10).
Tapi mengalahkan Persela di kandangnya bukanlah hal yang mudah bagi Persipura. Kemenangan terakhir Persipura di Lamongan terjadi pada 2010. Catatan itu tentunya perlu menjadi perhatian khusus bagi tim yang kini ditangani caretaker Mettu Duaramuri dan Chris Yarangga.
Yang membahayakan dari Persela Lamongan adalah umpan-umpan silang yang mereka andalkan sebagai strategi untuk membobol gawang lawan. Tiga dari lima gol yang ciptakan tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini terlahir lewat skema umpan silang.
Persipura pun menjadi korban betapa membahayakannya umpan silang Persela. Saat Persela mengalahkan Persipura pada babak penyisihan grup barat dengan skor 2-0, dua gol tersebut diciptakan melalui skema umpan silang.
Bek sayap Persipura jelas wajib waspada menghadapi serangan sayap Persela yang biasanya dilancarkan Dhanu Rosade, Feri Ariawan, serta duo fullback, Suroso dan Eky Taufik. Khususnya sisi kiri, di mana Rony Beroperay menggantikan Ruben Sanadi yang masih menjalani sanksi larangan bermain tiga pertandingan.
Jika ingin mengatasi keunggulan Persela itu, tak menutup kemungkinan pelatih Persipura akan memilih Bio Paulin ketimbang memasang pemain tengah, Lim Jun Sik, untuk melengkapi kuota tiga legiun asing. Kemampuan Bio yang handal dalam duel-duel udara bisa membendung serangan udara yang dilancarkan para pemain Persela. Sementara posisi Lim Jun Sik bisa digantikan oleh salah satu dari Immanuel Wanggai, Gerald Pangkali, dan Nelson Alom.
Namun yang patut lebih waspada adalah lini pertahanan Persela Lamongan yang memainkan garis pertahanan tinggi kala tak menguasai bola. Pada babak delapan besar ini, gol-gol yang bersarang ke gawang Choirul Huda, kipper Persela, selalu dihasilkan lewat serangan balik cepat yang dikirim langsung ke jantung pertahanan lewat umpan lambung.
Ini tentunya bisa dimanfaatkan lini penyerangan Persipura yang sepertinya akan kembali mengandalkan Ian Louis Kabes dan Boaz Salossa di lini depan. Lewat kecepatannya, mereka akan cukup merepotkan lini pertahanan Persipura.
Dengan memanfaatkan kelemahan Persela itu, tampaknya Persipura akan mengakhiri kutukan sulit menang di Lamongan pada laga sore nanti. Belum lagi Persela yang juga belum merasakan sekali pun kemenangan pada babak delapan besar mengindikasikan bahwa kekuatan Persela mengalami penurun dalam beberapa pertandingan terakhir.
Maka dari itu, kami menjagokan Persipura akan memenangi pertandingan ini. Jika pun Persela Lamongan bermain baik atau ingin memberikan hasil positif bagi LA Mania pada pertandingan terakhirnya, hasil seri tampaknya masih bisa mereka petik.
foto: ligaindonesia.co.id
Komentar