Semen Padang dan Arema Cronus menjalani laga hidup-mati pada laga terakhir babak delapan besar Liga Super Indonesia grup K. Kondisi kedua tim yang masih memungkinkan tak lolos ke babak semi-final meski berada di peringkat pertama dan kedua membuat kedua tim saling sikut untuk meraih kemenangan pada laga ini. Karena Persipura yang berada di urutan ketiga, masih punya peluang untuk lolos.
Semen Padang yang bermain di hadapan para pendukungnya langsung mengambil inisiatif menyerang sejak menit pertama. Waktu pertandingan belum memasuki lima menit, Osas Saha langsung mendapatkan peluang terbuka dan tinggal satu lawan berhadapan dengan kiper Arema, Kurnia Meiga.
Osas berhasil melob bola melewati Meiga. Namun saat ia hendak mengejar bola, Meiga menjegal Osas dengan mengaitkan kakinya. Namun anehnya, Osas yang mendapatkan Last Man Tackle itu tak mendapatkan pelanggaran. Wasit menyatakan play on.
Asyik menyerang, Semen Padang justru tertinggal lebih dulu. Pada menit ke-8, Beto Goncalves berhasil mengonversi sepak pojok Ahmad Bustomi menjadi gol. Sundulan kerasnya tak mampu dibendung kiper Semen Padang, Fakhurrazi.
Semen Padang terus berusaha mengejar ketertinggalan. Tim asuhan Jafri Sastra ini coba memanfaatkan serangan lewat kedua sayapnya yang dihuni oleh si kaki cepat, Hendra Bayauw, dan sang pengatur serangan, Esteban Vizcarra.
Peluang terbuka bagi Semen Padang hadir menjelang babak pertama usai. Hendra Bayauw menguasai bola di sisi kiri pertahanan Arema Cronus. Berhasil melewati Akhmad Al Farizi, Bayauw lantas memberikan umpan pendek pada Eka Ramdani di depan mulut gawang. Tanpa kompromi, Eka melepaskan tendangan keras. Namun tendangannya itu hanya membentur tiang gawang. Skor 0-1 untuk Semen Padang pun bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, Jafri Sastra memasukkan Nur Iskandar menggantikan Rudi. Nur Iskandar diduetkan bersama Osas Saha di lini depan. Masuknya Nur Iskandar ini mengubah formasi Semen Padang yang sebelumnya menggunakan 4-2-3-1 menjadi 4-4-2. Pergantian ini langsung membuahkan hasil lima menit setelah Nur Iskandar berada di lapangan. Mendapatkan tendangan bebas di depan kotak penalti, Nur Iskandar melepaskan tembakan terukur yang menghujam sudut kiri gawang Arema.
Jafri Sastra pun kemudian memasukkan supersub lainnya pada menit ke-56. Osas Saha yang mengalami masalah setelah mendapatkan ganjalan dari Meiga pada babak pertama digantikan oleh mantan penyerang Persib Bandung, Airlangga Sutjipto.
Pelatih Arema, Suharno, merespon pergantian yang dilakukan kubu tuan rumah dengan memasukkan Samsul Arif dan Hendro Siswanto. Arif masuk menggantikan pencetak gol Arema pada laga ini, Beto Goncalves, sementara Hendro menggantikan Ahmad Bustomi.
Tensi pertandingan sempat menurun setelah Cristian Gonzales mencetak gol pada menit ke-62. Gonzales berhasil memanfaatkan kesalahan bek Semen Padang, Saepuloh Maulana, mengantisipasi bola pantulan dari belakang. Tendangan kaki kiri Gonzales berhasil mengecoh Fakhurrazi. Arema kembali unggul dengan skor 1-2.
Gol tersebut membuat Semen Padang semakin melepaskan skema permainannya. Umpan-umpan pendek yang sebelumnya diperagakan Semen Padang mulai dilupakan dan lebih memilih untuk mengirimkan umpan-umpan panjang langsung ke jantung pertahanan. Namun strategi ini ternyata berhasil membongkar pertahanan Arema. Dari sisi kiri, Novan Sasongko menerima umpan panjang dari lini belakang. Lantas ia mengirimkan umpan silang ke kotak penalti. Di mulut gawang, Airlangga menunjukkan kapasitasnya sebagai supersub dengan mengonversikan umpan silang tersebut menjadi gol. Airlangga tak melakukan selebrasi, ia mengambil bola agar pertandingan kembali dimulai. Namun Meiga lagi-lagi berbuat ulah dengan mengait kaki Airlangga. Meiga pun mendapatkan kartu kuning atas tindakan yang tak sportif itu.
Tensi pertandingan kembali meninggi setelah gol yang tercipta pada menit ke-85 itu. Semen Padang kembali bersemangat untuk mengincar gol kemenangan.
Setelah pertandingan berjalan 90 menit, wasit (hanya) memberikan dua menit tambahan waktu. Padahal jika melihat pertandingan babak kedua yang sering terhenti, sewajarnya babak tambahan waktu lebih dari dua menit.
Dan insiden kembali terjadi saat menjelang pertandingan berakhir. Viscarra yang mendapatkan dan menguasai bola di depan kotak penalti, dilanggar dengan keras oleh bek Arema, Victor Igbonefo. Namun wasit Novari Ikhsan lagi-lagi tak beranggapan bahwa hal itu merupakan pelanggaran. Para pemain Semen Padang pun melancarkan protes. Hakim garis juga tak mengangkat bendera pertanda offside.
Hingga tambahan waktu berakhir, kedua tim tak mampu menambah gol. Skor 2-2 pun menjadi skor akhir laga ini. Arema pun berhasil melenggang ke babak semi-final menemani Persipura.
Foto: ligaindonesia.co.id
Komentar