Saat ini stadion-stadion di Inggris rata-rata memiliki fasilitas mewah, berkapasitas besar, dan menjadi lahan keuntungan bagi klub. Namun tahukah anda bahwa sebenarnya pembangunan stadion-stadion mewah ini telah memakan banyak korban stadion lainnya?
Ya, tak lagi digunakan sebagai stadion sebuah klub, banyak sekali stadion di Inggris yang telah beralih fungsi. Ada yang kini menjadi perumahan, real estate, ada pula yang rata dengan tanah, sama seperti banyak lapangan-lapangan sepakbola di Indonesia. Bedanya, di Indonesia hanya sedikit stadion baru yang dibangun sebagai penggantinya.
Lantas stadion klub Inggris manakah yang kini sudah tak digunakan dan telah berubah fungsi? Sebenarnya, menurut situs irishexaminer.com terdapat 25 stadion yang saat ini hanya tinggal nama. Namun dari sekian banyak stadion tersebut, hanya delapan stadion inilah yang menjadi markas klub-klub yang bermain atau pernah bermain di Premier League.
Ayresome Park (Middlesbrough)
Juninho Paulista dan Fabrizio Ravanelli merupakan mantan bintang Middlesbrough saat masih menggunakan stadion Ayresome Park sebagai kandang. Boro sudah menjadikan stadion ini sebagai kandang mereka sejak tahun 1903, ketika mereka masih bermain di Football League. Hingga pada tahun 1995 Boro pindah kandang ke Riverside Stadium.
Saat ini, Ayresome Park telah menjadi perumahan mewah. Namun, pihak pengelola Ayresome Park House Estate tak melupakan bahwa tempat tersebut sempat menjadi stadion. Sekitar 10 patung perunggu berbentuk pemain bola tersebar. Beberapa batu batu berbentuk sepasang sepatu pun terpajang di beberapa halaman rumah. Kabarnya, salah satu lokasi sepatu tersebut berada tepat di titik putih tendangan penalti.
Roker Park (Sunderland)
Sebelum menjadikan Stadium of Light sebagai markas mereka, Sunderland sempat bermarkas di Roker Park Stadium hingga tahun 1997. Meskipun begitu, Roker Park adalah stadion keenam yang pernah menjadi kandang Sunderland.
Sebelum Roker Park dirobohkan untuk dijadikan perumahan, Sunderland menggelar pertandingan terakhir di Roker Park. Yang menjadi lawannya saat itu adalah Liverpool. Dan pada pertandingan perpisahan tersebut, Sunderland memberikan hadiah manis bagi Roker Park dengan kemenangan tipis 1-0.
Burnden Park (Bolton Wanderers)
Stadion Burnden Park dibangun pada tahun 1895. Stadion ini menjadi kandang Bolton Wanderers hingga tahun 1997. Setelah Bolton berpindah ke Reebok Stadium, stadion ini tak lagi digunakan dan saat ini telah berubah menjadi mall bernama ASDA Superstore.
The Dell (Southampton)
Stadion The Dell sempat bernama Antelope Ground (1887-1896) dan sempat menjadi kandang tim kriket Southampton pada 1896 hingga 1898. Barulah pada 1898 tim berjuluk The Saints ini bermarkas di The Dell stadium hingga tahun 2001. Total 103 tahun Soton bermarkas di The Dell sebelum hijrah ke St. Mary Stadium.
Saat ini The Dell telah menjadi salah satu perumahan mewah di wilayah Hampshire. Desain mewah menjadi andalan perumahan The Dell House Estate dengan arsitektur taman indah di tengah-tengah bangunan perumahan ini.
Filbert Street (Leicester City)
Saat ini stadion Filbert Street telah menjadi bangunan tempat tinggal para mahasiswa-mahasiwa dari dua universitas lokal. Stadion ini dihancurkan pada 2002, kemudian Leicester City pindah kandang ke stadion Filbert Way yang kemudian berganti nama menjadi Walkers Stadium sebelum akhirnya menjadi King Power Stadium.
Filbert Street yang diakhir ÃâkiprahnyaÃâ berkapasitas 22 ribu penonton ini sempat memiliki rekor 47 ribu penonton. Tentunya hal itu terjadi sebelum Federasi Sepakbola Inggris (FA) mewajibkan semua stadion di Inggris menghilangkan penggunaan pagar pembatas di stadion setelah kejadian Hillsborough. Kapasitas pun berkurang dari 47 ribu menjadi 22 ribu.
Maine Road (Manchester City)
Maine Road sebenarnya sempat menjadi salah satu stadion terbesar di Liga Inggris dengan kapasitas 84 ribu penonton. Namun setelah tragedi Hillsborough, markas Manchester City sebelum hijrah ke Ettihad Stadium ini hanya berkapasitas 31 ribu penonton.
Setelah menjadi kandang City selama 80 tahun, Maine Road telah dirobohkan pada tahun 2003 dan menjadi perumahan yang kabarnya hemat energi meski desain bangunannya tetap modern.
Vetch Field (Swansea City)
Sejak didirikannya Swansea City (saat didirikan bernama Swansea Town) pada 1912, Vetch Field telah menjadi markas bagi klub asal Wales tersebut. Namun pada 2005, Swansea bermigrasi ke stadion baru mereka, Liberty Stadium.
Semenjak tak digunakan oleh Swansea, Vetch Field sempat menganggur selama enam tahun. Baru pada 2011 stadion ini dihancurkan untuk menarik para investor. Saat dihancurkan, para pendukung Swansea City menaburkan abu setelah stadion ini diratakan.
Pada awal tahun ini, rencananya area bekas Vetch Field ini akan dibangun rumah sakit, taman publik dan area bermain untuk anak-anak.
Highbury (Arsenal)
Stadion Highbury sempat berkapasitas 60 ribu penonton pada tahun 1990-an. Namun setelah mengalami beberapa kali renovasi, akhirnya kandang Arsenal ini hanya berkapasitas 34 ribu penonton saat dirobohkan pada 2013.
Menjadi kandang Arsenal sejak tahun 1913, tentunya hampir seluruh gelar yang didapatkan The Gunners didapatkan dengan menggunakan stadion ini. Karena baru pada tahun ini Arsenal meraih gelar juara setelah sempat puasa gelar selama sembilan tahun.
Apa kabarnya Highbury saat ini? Sempat rata dengan tanah, kini Highbury menjadi komplek apartemen baru. Bekas lapangan sendiri saat ini telah menjadi kebun yang sangat tertata dengan rapi.
foto: wowturkey.com
Stadion-Stadion Inggris yang Hanya Tinggal Cerita
Klasikby Ardy Nurhadi Shufi 03/11/2014 08:55 49153 Pilihan
Komentar