Salah satu pertandingan babak semi-final Liga Super Indonesia akan mempertemukan sang juara bertahan, Persipura Jayapura, melawan tim asal Bandung, Pelita Bandung Raya. Keduanya betemu setelah Persipura berhasil menjadi pemuncak klasemen grup K sementaraPBR menjadi runner-up grup L.
Persipura tentunya lebih diunggulkan pada laga ini. Selain memiliki materi yang lebih unggul, pernah menjuarai Liga Indonesia sebanyak tiga kali pun menjadi modal tersendiri bagi tim berjuluk Mutiara Hitam ini. Mental juara mereka tentunya bisa jadi pembeda pada laga ini.
Namun bukan berarti PBR tak memiliki peluang pada laga ini. Kans lolos PBR ke babak final pun tetap ada. Sama halnya ketika The Boys Are Back tak dijagokan sebagai salah satu tim yang diprediksi bisa melenggang ke babak semi-final karena tergabung bersama Persib Bandung, Mitra Kukar dan Persebaya Surabaya.
PBR memiliki lini pertahanan yang cukup sulit ditaklukkan. Dari enam pertandingan pada babak delapan besar, PBR hanya kemasukan empat gol. Jumlah kebobolan tersebut merupakan yang terbaik diantara klub babak 8 besar lainnya.
Garis pertahanan tinggi yang diciptakan backfour PBR: Boban Nikolic, Hermawan, Diaz Angga dan Wildansyah, serta dilengkapi ketangguhan kiper Denis Romanovs menjadi tembok kokoh yang sulit ditembus lini penyerangan lawan.
Dias Angga dan Wildansyah mampu melakukan dengan baik transisi bertahan ke menyerang, begitu juga sebaliknya. Jika pun keduanya melakukan overlap dan tertinggal dari lini penyerangan lawan, PBR mengakalinya dengan tackle agresif yang sering dilakukan Rizky Pellu, Boban dan Hermawan. Pelanggaran tak segan dilakukan untuk mengacaukan serangan yang dibangun lawan.
Persipura sebenarnya memiliki keunggulan yang bisa memanfaatkan strategi pertahanan defensif PBR. Dengan umpan-umpan direct langsung ke jantung pertahanan lawan atau flank, akan cukup merepotkan pertahanan PBR. Dalam beberapa pertandingan, PBR harus terpaksa melanggar pemain dekat area kotak penalti untuk menghentikan serangan lawan yang membahayakan.
Persipura akan kembali mengandalkan Ian Kabes dan kapten tim, Boaz Salossa di lini depan, Titus Bonai masih diragukan kebugarannya bersama Lukas Mandowen. Â Maka dari itu, tampaknya penggunaan dua penyerang seperti yang diterapkan pada tiga laga terakhir akan kembali diturunkan.
Masalah kubu Persipura ada di lini pertahanan. Dua pemain utama Persipura di lini belakang dipastikan absen pada laga ini, Ruben Sanadi (sanksi) dan Yohanis Tjoe (cedera). Hal ini yang yang menjadi pertimbangan sulit bagi caretaker Persipura, Mettu Duaramuri dan Chris Yarangga.
Sejatinya Persipura memiliki legiun asing asal Kamerun, Bio Paulin, di lini pertahana. Namun untuk memainkan Bio, Persipura harus rela mengorbankan salah satu dari Lim Jun Sik, Robertino Pugliara atau Yoo Jae Hoon untuk âdipinggirkanâ. Ya, hanya tiga pemain asing yang diperbolehkan turun dalam satu pertandingan.
Kepada beberapa media, tim pelatih Persipura mengatakan bahwa Yoo Jae Hoon kemungkinan akan dikorbankan pada laga ini. Sehingga lini tengah Persipura tetap dihuni Lim Jun Sik dan Robertio seperti pada tiga pertadingan terakhir, dan Bio Paulin menjadikan lini pertahanan tetap kuat tanpa Tjoe. Pertanyaan berikutnya adalah, apakah kemampuan kiper cadangan mereka, Dede Sulaiman atau Ferdiansyah, mampu menggantikan kualitas Yoo Jae Hoon?
Jika opsi itu yang dipilih Persipura, mungkin tim pelatih Persipura melihat bahwa lini penyerangan PBR saat ini sedang dalam tak kondisi baik. Hanya mencetak empat gol dari enam pertandingan terakhir menjadi bukti bahwa lini penyerangan tak begitu menakutkan.
Lini tengah memang menjadi andalan PBR dalam upayanya mencetak gol. T.A. Musafri sedang mandul dalam enam pertandingan terakhir, sedangkan Bambang Pamungkas hanya mengemas satu gol. Tiga gol PBR pada babak delapan besar lainnya diciptakan tiga pemain tengah: Agus Indra, Kim Kurniawan, dan Wawan Febrianto.
Maka dari itu, kami memprediksi Persipura akan mampu menaklukkan Pelita Bandung Raya dan melenggang ke babak final. PBR bisa menang jika Denis Romanovs tampil sangat cemerlang dalam menjaga gawangnya, sehingga skor tetap imbang dan memaksa pemenang pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti atau mencuri gol di fase akhir laga.
foto: ligaindonesia.co.id
Komentar