Untuk urusan penampilan fisik, Franck Ribéry bolehlah dikatakan sedang berada dalam kondisi terburuk sepanjang hidupnya (tidak termasuk masa-masa saat dirinya belum dikenal luas oleh dunia, tentu saja). Kumis dan janggutnya ia biarkan tumbuh. Tak ada masalah dengan itu semua. Hanya saja, pemain asal Perancis tersebut membiarkan rambut-rambut wajahnya memanjang tak tentu arah. Sementara Andrea Pirlo nampak lebih berkelas sejak ia merawat facial hair-nya, Ribéry malah menurunkan kualitas penampilannya sendiri.
Biarlah. Toh untuk urusan kualitas permainan, Ribéry sedang berada di tingkatan yang lebih tinggi ketimbang titik manapun yang pernah ia singgahi sepanjang karirnya. Kepada Alexis Menuge dari bundesliga.com, Ribéry berkata demikian sembari mengungkap sosok yang berjasa mengangkat kualitas permainannya: pelatih kepala FC Bayern München, Pep Guardiola.
âSaya telah berkembang sebagai pemain berkat Pep. Saya dapat dimainkan di banyak posisi berbeda, bertukar tempat dengan rekan-rekan satu tim bahkan saat pertandingan sehingga lawan kehilangan jejak saya,â ujar Ribéry kepada Menuge dalam sesi wawancara yang ia jalani.
Hal tersebut tidak membuat Ribéry terkejut. Tidak pula dengan perkembangan Bayern hingga setengah perjalanan pada musim kedua di bawah kepemimpinan Guardiola. Kesepahaman antara Pep dengan para pemain terjalin lebih baik setiap harinya sejak pria Spanyol tersebut resmi menangani sesi latihan pertamanya di FC Hollywood pada 26 Juni tahun lalu.
âKami menjadi lebih sulit ditebak ketimbang musim lalu. Kami dapat memainkan sistem-sistem yang berbeda dan berpindah dari satu sistem ke sistem yang lain untuk menciptakan lebih banyak ancaman,â ujar Ribéry mengenai Bayern yang secara taktikal lebih kaya berkat kesepahaman yang terus menerus membaik.
Yang membuat Ribéry terkejut justru adalah fakta bahwa dua pesaing terdekat Bayern saat ini adalah VfL Wolfsburg dan Borussia Mönchengladbach, bukan duo Ruhrgebiet; FC Schalke 04 dan Borussia Dortmund.
Raihan 23 angka dari 11 pertandingan membuat Wolfsburg tepat berada empat poin di belakang Bayern selaku pimpinan klasemen sementara. Di pekan yang sama musim lalu, Wolfsburg hanya mampu menduduki posisi kelima berkat 18 angka yang mereka dapatkan dari enam kemenangan saja.
Posisi ketiga sendiri saat ini ditempati oleh Gladbach, tiga poin tertinggal dari Wolfsburg dan satu angka lebih baik ketimbang Hannover 96. Kepada Wolfsburg dan Gladbach, Ribéry memiliki perasaan yang sama: hormat. Tak ingin dirinya meremehkan kedua tim. Malah, ia berharap agar Wolfsburg dan Gladbach terpeleset agar Bayern lebih tenang di puncak.
Ribéry merasa bahwa baik Wolfsburg maupun Gladbach pantas berada di posisi yang sedang mereka tempati saat ini. Di saat yang bersamaan, dirinya tetap waspada terhadap ancaman yang bisa saja datang jauh dari bawah.
Walaupun Schalke dan Dortmund kini sedang menghuni posisi 11 dan 15 dalam tabel klasemen yang berisikan 18 tim, Ribéry menganggap keduanya sebagai tim yang berkualitas. Schalke dan Dortmund, menurut pemain berjuluk Scarface tersebut, memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk bangkit dan merangkak naik ke papan atas dalam waktu dekat.
Komentar