Posisi Brendan Rodgers sebagai pelatih Liverpool sedang tidak aman, tuntutan pemecatan dirinya begitu nyaring terdengar. Tak pernah menang di 5 pertandingan terakhir menjadi penyebabnya, termasuk 4 pertandingan di Liga Primer Inggris yang membuat posisi Liverpool terperosok ke posisi 12.
Cederanya beberapa pemain inti dan pembelian pemain yang tidak cukup sukses, disinyalir menjadi penyebab utama keterpurukan Liverpool. Pembelian Adam Lallana, Emre Can, Lazor Markovic, dan Mario Balotelli seperti menjadi sebuah hal yang sia-sia, karena pemain-pemain tersebut belum menunjukan kemampuan terbaiknya di Anfield.
Bila keadaan ini terus berlanjut dan posisi Liverpool kian terpuruk, maka jangan heran bila kumandang bye-bye Rodgers akan begitu menggema di Anfield.
Namun tak sedikit pula pihak-pihak yang menyayangkan bila Rodgers sampai didepak Liverpool, karena di bawah asuhan Rodgers lah Liverpool bangkit. Yakni berhasil menempati posisi dua musim lalu dan kembali berlaga di Liga Champions musim ini setelah terakhir mencicipinya di musim 2009/2010. Dan jangan lupa ditangan Rodgers lah Liverpool berhasil berada di atas Manchester United pada akhir musim setelah format Liga Inggris berubah.
Dan satu dari sekian banyak pihak yang menyayangkan bila Rodgers dipecat adalah pelatih Swansea, Gary Monk.
âBrendan adalah pelatih yang hebat dan dia berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Dia berhasil membawa Liverpool memperebutkan gelar juara musim lalu dan dalam beberapa bulan terakhir, orang-orang mempertanyakan tentang kapasitasnya di Liverpool. Ini sangat tak masuk akal.â Ungkapnya kala diminta komentar soal spekulasi pemecatan Rodgers.
Monk pun mengungkapkan bahwa ia percaya, Rodgers dapat membawa Liverpool kembali naik dan dapat mengakhiri musim ini dengan berada di papan atas Liga Primer Inggris. Sebagai orang kepercayaan Rodgers, Gary Monk sepertinya sudah hafal dengan kapasitas manajer asal Irlandia tersebut.
Pembelaan Monk terhadap Rodgers ini seperti sebuah pembelaan murid terhadap gurunya. Ya, seperti diketahui saat Rodgers masih menukangi Swansea, Gary Monk adalah kapten sekaligus pemain kepercayaannya. Monk bersama Ashley Williams adalah duet andalan Rodgers di lini belakang, mereka bekerjasama dan berjuang untuk membawa Swansea promosi ke Liga Premier Inggris di musim 2010/2011.
Kerjasama mereka pun berakhir saat Rodgers memutuskan untuk hijrah dan menerima tawaran untuk melatih Liverpool. Dan sebelum Rodgers pergi, ia pun berpesan kepada Monk untuk memikirkan kelanjutan karirnya menjadi seorang pelatih sebelum memutuskan untuk gantung sepatu.
Dan benar saja, sepeninggal Michael Laudrup, Monk pun ditunjuk oleh Huw Jenkins sebagai  pemain merangkap pelatih Swansea City. Dan debutnya pun berbuah manis, kala Swansea berhasil memenangkan South Wales Derby dengan mengalahkan Cardiff 3-0.
Sebagai seorang guru sekaligus mantan partner kerja, Rodgers pun mengomentari dan memuji kiprah Gary Monk tersebut.
âDia memiliki loyalitas yang begitu tinggi ketika menjadi seorang kapten, maka saya pun melihat ia memiliki masa depan sebagai seorang pelatih. Para pemain sangat respek kepadanya, dia begitu dihormati karena statusnya sebagai seorang pemain dan juga pelatih.â
Rodgers pun menambahkan bahwa dibawah asuhan Monk, ia melihat Swansea yang sesungguhnya: organisasi permainan yang indah, melakukan pressing yang sangat ketat dan memiliki positioning yang cukup baik.
Meskipun saat ini keduanya sedang bersaing di Liga Inggris, namun baik Monk maupun Rodgers tetap memiliki rasa hormat satu sama lain. Ketika sang guru sedang dilanda keterpurukan, maka sang murid datang untuk membela sekaligus menyemangati sebagai tanda balas jasa.
Pembelaan Monk terhadap Rodgers ini pun memperlihatkan, bahwa Monk tidak pernah lupa akan jasa Rodgers dalam perjalanan karirnya. Rodgers lah yang meyakinkan Monk untuk melanjutkan karirnya sebagai seorang pelatih, maka ia pun meyakinkan publik, bahwa Rodgers tak sepatutnya dipecat, Rodgers telah berjasa di Liverpool dan ia pun meyakini bahwa Rodgers akan mengakhiri keterpurukan Liverpool saat ini.
Komentar