Lahir di Barcelona membuat Cesc Fabregas jatuh cinta pada klub asal Catalan tersebut. Bahkan ia sudah diajak pergi menonton pertandingan oleh kakeknya ketika usianya belum genap satu tahun. Memasuki remaja Fabregas akhirnya juga bergabung ke akademi milik Barcelona, La Masia.
Tetapi persaingan yang ketat membuat ia memutuskan untuk hijrah ke Arsenal pada 2003. Maklum saja, ketika itu ia tergabung bersama pemain-pemain berbakat seperti Lionel Messi dan Gerrard Pique. Keputusan yang tepat mengingat ia akhirnya menjadi terkenal di klub asal kota London tersebut.
Fabregas muda tak pernah berpikir untuk segera masuk ke skuat utama yang saat itu dihuni oleh Gilberto Silva dan Patrick Vieira. Namun berkat latihan keras dan proyeksi Arsene Wenger yang ingin memberi kesempatan pemain muda, tak butuh waktu lama sampai ia melakukan debutnya. Setelah mencetak rekor sebagai pemain termuda yang bermain di tim utama, Fabregas kemudian kembali mengukir sejarah sebagai pencetak gol termuda (16 tahun 212 hari) pada tanggal 2 Desember 2003.
Bermain di hadapan 28.161 penonton Highbury, Arsenal ketika itu mengalahkan Wolves 5-1 di ajang Piala Liga. Fabregas menjadi pencetak gol pamungkas pada menit 88, bersama Jeremie Aliadiere (24', 71'), Nwankwo Kanu (68'), dan Sylvain Wiltord (79').
Sayangnya Fabregas tidak mendapat kesempatan bermain di ajang Liga Inggris pada musim itu. Membuat pemain yang kini bermain untuk Chelsea tersebut tidak berhak mendapat medali bersejarah: Arsenal juara Liga Inggris tanpa terkalahkan.
Baru kemudian pada musim berikutnya Wenger memberinya kesempatan di tim utama Arsenal. Selain kemampuannya yang terus meningkat, faktor badai cedera membuat Fabregas mulai sering bermain. Total ia sudah bermain sebanyak 212 kali untuk The Gunners serta mencetak 35 gol. Ia juga menyumbangkan 1 gelar Piala FA dan 1 Community Shield pada musim 2004-2005. Pemain yang dapat bermain dalam berbagai posisi tersebut juga pernah menjabat sebagai kapten sebelum akhirnya pindah ke Barcelona pada tahun 2011.
Komentar