Penyerang asing dalam skuat klub Indonesia kini telah menjadi kebutuhan primer. Nyaris semua tim Liga Super Indonesia (ISL) dihuni oleh penyerang impor. Dan inilah yang saat ini sedang dibutuhkan juara ISL 2014, Persib Bandung.
Pasca ditinggal oleh dua penyerangnya, Djibril Coulibaly dan Ferdinand Sinaga, Persib hanya menyisakan tiga penyerang, Tantan, Sigit Hermawan dan Rudiyana. Namun karena Tantan dan Sigit kerap ditempatkan sebagai pemain sayap, otomatis hanya Rudiyana yang berposisi sebagai penyerang.
Berbagai spekulasi pun muncul tentang siapa-siapa penyerang yang akan berbaju biru Persib Bandung. Nama Emanuele Pacho Kenmogne, Ilija Spasosevic, bahkan mantan penyerang-penyerang yang pernah bermain di Eropa seperti Somen Tchoyi dan Frederic Nimani pun sempat diisukan akan menjadi ujung tombak âMaung Bandungâ.
Namun yang terjadi, Kenmogne dipastikan merapat ke salah satu klub Malaysia. Spaso, telah resmi berbaju Pelita Bandung Raya. Dan yang terbaru, Somen Tchoyi dikabarkan telah sepakat untuk berbaju Arema Cronus. Bukan tak mungkin kabar merapatnya Nimani pun hanya isapan jempol belaka.
Maka kesampingkan dulu setiap isu yang bertebaran di luaran sana. Yang lebih penting, penyerang seperti apakah yang benar-benar dibutuhkan Persib untuk mempertahankan gelar juaranya pada musim depan?
Melihat gaya Persib pada musim lalu, di mana untuk musim depan para pemainnya pun tak banyak berubah, para pemain Persib membangun serangan secara perlahan dari lini pertahanan. Penyerang tunggal dalam skema 4-2-3-1 dilibatkan dalam skema serangan sebagai tembok atau pemantul di antara lingkar lapangan tengah dan depan kotak penalti lawan.
Hanya beberapa kali Persib menerapkan strategi umpan-umpan panjang dari lini pertahanan ke flank area pertahanan lawan untuk kemudian pemain yang menerima bola tersebut, biasanya Ferdinand Sinaga, menggiring bola ke area kotak penalti kemudian melepaskan tembakan.
Dengan melihat pola permainan yang biasa diperagakan Persib, maka rasanya Persib membutuhkan seorang penyerang yang rajin turun ke dekat tengah lapangan lalu membelakangi gawang untuk membagi bola atau menciptakan celah di area kotak penalti.
Ini dikarenakan para pemain sayap Persib biasanya akan mengirimkan umpan silang pada pemain yang berada di kotak penalti, khususnya ketika menyerang lewat sisi kanan. Maka dari itu, penyerang tersebut harus cepat berada di sektiar area kotak penalti setelah menjadi pemantul.
Ia pun harus liat dalam penguasaan bola. Sehingga ketika ia hanya sendirian di area pertahanan lawan, ia bisa menahan bola sambil menunggu pemain sayap naik, atau mungkin melewati penjagaan untuk merangsek ke kotak penalti.
Musim lalu, Pacho Kenmogne memperlihatkan gaya bermain seperti yang diidamkan Persib ini. Ia mampu bekerja sama dengan pemain Persebaya lainnya, khususnya dengan Greg Nwokolo, lalu kemudian dengan cepat berada di kotak penalti untuk menyelesaikan umpan silang. Seringkali kita melihat Kenmogne coming from behind kala mencetak gol.
Maka tak heran Persib sempat berupaya untuk mendapatkan jasa Pacho untuk musim depan. Selain karena gaya bermainnya yang sesuai, torehan golnya yang mencapai 25 gol dari 25 pertandingan membuktikan ketajaman eks penyerang Persija ini.
Gaya bermain seperti ini pun sejatinya pernah ditunjukkan Djibril Coulibaly ketika masih membela Barito Putera. Ia rajin turun ke tengah lapangan untuk membagi bola, namun dengan cepat berada di area kotak penalti. 21 gol pun ditorehkannya ketika berbaju Barito. Namun cedera membuat gaya bermainnya berubah saat membela Persib. Ke-ngotot-annya hilang. Terlebih, kepercayaan dirinya pun semakin menurun pasca cedera yang dideritanya.
Herman Dzumafo yang dua musim lalu membela Persib sebenarnya cukup masuk dalam kriteria yang diinginkan Persib. Meski tak memiliki kecepatan, kekuatannya bisa diandalkan dalam hal penguasaan bola. Ia pun cukup bisa membagi bola dari tengah lapangan.
Kegagalannya ketika bermain di Persib adalah saat itu Dzumafo bertugas sebagai penyuplai Sergio van Dijk yang lebih diprioritaskan sebagai ujung tombak. Karena ketika pada musim lalu membela Mitra Kukar dan menjadi goal getter, Dzumafo kembali menjelma menjadi penyerang berbahaya. Dari 23 penampilan, 13 gol berhasil ia ciptakan.
Siapapun penyerang asing yang nantinya direkrut oleh Persib, haruslah bertipikal seperti yang disebutkan di atas. Tipikal penyerang target man murni yang biasanya hanya menyambut bola di area kotak penalti dan tak memiliki kecepatan, tak akan berguna bagi lini serang Persib. Hal ini pernah terjadi pada Fortune Udo dan Moses Sakyi.
Satu nama yang rasanya cocok dan sesuai dengan penyerang yang dibutuhkan Persib adalah Edward Junior Wilson. Penyerang yang lima musim berbaju Semen Padang ini rajin turun ke tengah lapangan. Ia tak hanya kuat dalam penguasaan bola, kelebihan lain yang dimiliki penyerang asal Liberia ini adalah kecepatan dan kemampuan dribble yang mumpuni.
Ketika membela Semen Padang, ia bermain selama 98 kali dan mencetak 78 gol. Penyerang yang kini berusia 30 tahun pernah menjadi top skorer Liga Indonesia pada musim 2009-2010 dengan 20 gol. Keran golnya tak menurun ketika bergabung dengan klub divisi dua Malaysia, Felda United. Bermain sebanyak 14 kali, 19Â gol telah ditorehkan Wilson dan mengantarkan timnya menjadi runner-up.
Kabarnya Wilson pun tak betah bermain di Malaysia. Felda sebagai pihak klub pun kabarnya tak sanggup membayar gaji Wilson yang terlampau tinggi. Wilson sebenarnya ingin kembali ke Semen Padang. Namun dengan direkrutnya Coulibaly, Semen Padang telah memiliki batas kuota tiga pemain asing karena mempertahankan Esteban Vizcarra dan Yuu Hyun-Goo.
Kita tunggu saja siapa yang nantinya akan dipilih oleh manajemen Persib untuk penyerang asing musim depan. Namun satu hal yang pasti, rasanya penyerang legam berbadan tinggi dan kokoh akan menjadi pilihan Persib nantinya. Sebelum Fortune dan Moses, postur Bekamenga, Dzumafo atau pun Ekene Ikenwa, misalnya, identik dengan penyerang dengan tipikal fisik seperti ini.
Siapakah dia? Pemain dengan kualitas mendekati Edward Junior Wilson tampaknya akan membuat lini serang Persib semakin menakutkan.
foto: ligaindonesia.co.id
Baca juga:Panic Buying, Persib Kontrak Aron Muniz Teixeira da Silva?
Komposisi Lini Tengah Jadi Kekuatan Persib Musim Depan
Komentar