Selepas Hari Natal nanti, ketika liga-liga di Eropa dan di dunia sedang libur, Liga Primer Inggris akan merayakan Boxing Day. Dalam Boxing Day ini kita masih akan disuguhkan pertandingan-pertandingan yang akan menemani malam liburan kita di layar televisi.
Dari 26 Desember 2014 sampai 1 Januari 2015 (Tahun Baru) saja kita akan disuguhkan 3 matchday Liga Primer. Tiga matchday ini serempak akan jatuh pada tanggal 26 Desember 2014, 28 Desember 2014, dan 1 Januari 2015 waktu setempat.
Pastinya melelahkan untuk menjadi pemain sepakbola di tanah Ratu Elizabeth tersebut. Meskipun banyak pro dan kontra dari Boxing Day, kami akan membahas âberkah Natalâ yang diharapkan akan muncul menyinari para pemain Liga Primer.
Ya, tidak dipungkiri jadwal padat akan membuat beberapa manajer harus memutar otak mereka untuk menurunkan skuat terbaik mereka. Tidak jarang pada masa-masa sulit ini, para manajer tak segan untuk merotasi pemain mereka.
Itulah kenapa kami menyebut âberkah Natalâ bagi pemain-pemain di bawah ini. Bahkan, sebagian dari kita mungkin sudah lupa bahwa mereka masih menjadi pemain di klub mereka masing-masing.
Penjaga Gawang
Ada banyak penjaga gawang yang tidak banyak diberi kesempatan oleh klubnya, ada banyak alasan juga tentunya. Sebenarnya penjaga gawang cadangan di Liga Primer masih banyak yang memiliki kualitas jempolan.
Sebut saja Shay Given (Aston Villa), Mark Schwarzer (Chelsea), Joel Robles (Everton), Andreas Lindegaard (Manchester United), eks kapten Southampton Kelvin Davis, dua kiper Tottenham Michel Vorm dan Brad Friedel, duo kiper Stoke City Thomas Sorensen dan kiper muda Inggris Jack Butland, serta kiper veteran asal Finlandia Jussi Jaaskelainen (West Ham United).
Namun, dari nama-nama di atas, kami lebih memilih Brad Friedel. Jika Friedel bermain, ia bisa melampaui rekor pemain tertua di Liga Primer yang masih dipegang oleh mantan kiper Manchester City, John Burridge. Dimana, saat ia diturunkan melawan Queens Park Rangers, pada 14 Mei 1995, ia sudah menginjak usia 43 tahun lewat 162 hari.
Friedel sendiri lahir pada 18 Mei 1971, dan pada Hari Natal nanti ia akan menginjak usia 43 tahun lewat 221 hari.
Bek Sayap
Setelah penjaga gawang, kita lanjutkan kepada posisi bek sayap. Pemain berposisi bek sayap yang jam terbangnya masih sangat sedikit di Liga Primer sejauh musim ini bisa disebut adalah Ezekiel Fryers (Crystal Palace), Bryan Oviedo (Everton), Bacary Sagna (Manchester City), dan Dwight Tiendalli (Swansea City).
Kami memilih Bacary Sagna di kanan serta Bryan Oviedo di kiri. Sejak pindah ke City, Sagna belum juga mampu tampil sebagai pemain reguler seperti saat dia bermain untuk Arsenal.
Sementara Oviedo, sejak sembuh dari cedera dan harus absen membela Kosta Rika di Piala Dunia 2014, bek sayap yang sering melakukan overlap ini juga tak kunjung mendapatkan kesempatan lantaran ia harus bersaing dengan Leighton Baines.
Laga Boxing Day diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk mereka berdua.
Bek Tengah
Tidak banyak bek tengah ternama yang jarang mendapatkan kesempatan bermain di Liga Primer. Tiga di antara mereka adalah Dedrick Boyata (City), Robert Huth (Stoke), dan Sebastian Coates (Sunderland, dipinjamkan dari Liverpool).
Pertama, kami memilih Dedryck Boyata. Meskipun ia tampak nyaman bermain di mana saja di seluruh pertahanan, Boyata tidak pernah benar-benar bermain reguler tim utama. Yang paling dekat datang saat musim 2011/12 dengan status pinjamannya selama semusim panjang di Bolton. Ia juga memiliki satu tahun di Twente (total waktu bermain: tiga jam dan tujuh menit).
Sekarang di musim keempatnya di City, pemuda kelahiran Brussels 23 tahun silam ini telah berada di City sejak 2006, semoga ia bisa diturunkan di Boxing Day kali ini.
Kesempatan juga patut diberikan kepada Robert Huth. Pemain berpengalaman asal Jerman ini sudah menjadi tembok kokoh Stoke bersama sang kapten, Ryan Shawcross, sepanjang musim lalu.
Namun, cedera membuatnya sempat absen awal musim ini. Tapi ketika ia telah kembali fit, Mark Hughes lebih sering memilih Marc Wilson untuk diduetkan bersama Shawcross.
Gelandang Tengah
Untuk pemain tengah yang jarang mendapatkan kesempatan, kami menyusun beberapa di antaranya adalah Nathaniel Chalobah (Burnley), Barry Bannan (Palace), Anderson (Manchester United), Benjamin Stambouli (Spurs), Wilson Palacios (Stoke), dan Ravel Morrison (West Ham).
Pemain pertama yang kami pilih adalah Wilson Palacios. Semua tampak baik ketika Palacios ditandatangkan oleh Tony Pulis ke Stoke pada Agustus 2011 setelah ia sukses bermain di Wigan dan Spurs.
Tapi gelandang Honduras tersebut hanya bermain empat kali di musim 2012/2013. Hal mulai membaik pada musim pertama Hughes di Stoke, tapi ia sekali lagi menemukan dirinya tersingkirkan dari skuat. Musim ini ia gagal setelah kalah bersaing dengan Steven NâZonzi, Charlie Adam, dan Glenn Whelan.
Pilihan berikutnya untuk gelandang tengah tentunya jatuh pada Anderson. Gelandang asal Brasil ini hanya sempat bersinar pada awal karirnya di Manchester United. Ia sempat tersingkir di akhir era Sir Alex Ferguson, kemudian David Moyes juga tidak memberinya banyak kesempatan.
Musim ini di bawah Louis van Gaal, ia telah kehilangan nomor punggung 8-nya dan harus mengenakan nomor punggung 28. Meskipun kemungkinan ia akan dijual di Bulan Januari ataupun di musim panas nanti, tetapi tetap saja Anderson masih bisa berharap ia akan dimainkan di Boxing Day nanti.
Gelandang Sayap
Selain penjaga gawang yang sering diwajarkan, sektor ini juga banyak menumpuk pemain yang jam terbangnya masih sangat rendah untuk ukuran paruh musim. Kita bisa menemukan nama-nama seperti Mohamed Salah (Chelsea), Jerome Thomas (Palace), Hatem Ben Arfa (Hull City), Marc Albrighton (Leicester City), Scott Sinclair (City), dan Shaun Wright-Phillips (Queens Park Rangers).
Dari sekian banyak nama di atas, kami memilih Mohamed Salah di kanan, dan Scott Sinclair di kiri.
Sejak kepindahannya dari Basel pada tahun Januari 2014, Salah baru bermain 12 kali di Liga Primer, dua di antaranya adalah pada musim ini. Ia adalah pemain andalan Mesir dan sudah menjadi bagian penting bagi klub lamanya, Basel.
Dengan terus bersinarnya Eden Hazard, Oscar, Willian, dan Andre Schurrle, Salah sedikit sekali mendapatkan kesempatan bermain. Ia bahkan hanya bermain sekali di Liga Champions.
Setelah enam pinjaman dalam empat musim di Chelsea, Anda akan dimaafkan bila berpikir bahwa pemain sayap ini bergabung dengan Swansea secara permanen pada tahun 2010. Sinclair terbukti merupakan pembelian yang sangat baik untuk tim Wales tersebut.
Manchester City kemudian datang memanggilnya di musim panas 2012. Setelah pengalamannya di Chelsea, Sinclair mungkin lebih bijaksana untuk tinggal di âkolam kecilâ Swans. Di tengah-tengah kontrak empat tahunnya bersama City, ia baru memainkan 11 pertandingan liga untuk mereka, dan hampir tidak tampil di sepanjang musim ini: lima menit di Community Shield dan 17 menit di Piala Liga melawan Sheffield Wednesday.
Seperti Boyata yang sudah tinggal lama di Inggris, ia adalah aset yang paling berharga untuk City karena latar belakang homegrown-nya.
Pemain Depan
Tidak banyak pemain depan yang jarang mendapatkan kesempatan (jika tidak karena cedera). Kalaupun harus diabsen, mungkin kita hanya akan menemukan nama-nama seperti Joel Campbell (Arsenal), Andrew Johnson (Palace), Yannick Sagbo (Hull), dan Emmanuel Mayuka (Southampton).
Pemain pertama jatuh kepada Andrew Johnson. Musim pertama Johnson di Liga Primer untuk Palace adalah sukses besar, ia mencetak 21 gol (11 penalti) untuk membuatnya menjadi top skor klub.
Namun, satu dekade kemudian Eagles kembali mendatangkan pemain berusia 33 tahun tersebut setelah dua musim dilanda cedera di QPR. Meskipun dinilai fit, Johnson belum pernah bermain atau bahkan diberi kesempatan masuk ke jajaran nama skuat di Liga Primer.
Berikutnya, ada nama Joel Campbell. Penyerang asal Kosta Rika ini sangat bersinar bersama negaranya di Piala Dunia 2014 dan sempat digadang-gadangkan akan mengisi posisi utama di lini depan The Gunners.
Kenyataannya justru Arsenal mendatangkan Alexis Sanchez dan Danny Welbeck, yang membuatnya kesulitan untuk bermain. Musim ini ia baru bermain 3 kali di Liga Primer, sekali di Piala Liga, dan 3 kali di Liga Champions.
Komentar