Marahalim Cup, siapa yang tidak kenal dengan turnamen ini? Buat pecinta sepakbola nasional yang lahir di tahun 1960an, Piala Marahalim dikenal sebagai turnamen bergengsi. Turnamen ini pernah masuk kalender resmi FIFA dan diikuti oleh tim-tim raksasa dalam dan luar negeri, tercatat timnas Jerman Barat, Belanda, Australia, Jepang, Korea Selatan pernah ambil bagian dalam turnamen yang pertama kali di selenggarakan pada 1972 ini. Ditambah lagi kehadiran tim-tim raksasa Liga Perserikatan seperti PSMS Medan, Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta.
Turnamen yang digagas oleh Gubernur ke-11 Sumatera Utara, Bapak Marahalim Harahap ini, sedianya akan digaungkan kembali pada pertengahan januari 2015. Berbagai persiapan pun sudah dilakukan, mulai dari renovasi Stadion Teladan yang sempat terhenti kembali dikerjakan, dibentuknya Yayasan Marahalim, bahkan sampai persiapan besar-besaran tim PSMS Medan.
Saat penyelenggaraan semakin dekat, masalah demi masalah justru mengemuka. Di pemberitaan berbagai media massa ada sekelompok orang yang tidak merestui turnamen ini digelar. Alasannya? Karena mereka meng-klaim sebagai Yayasan Marahalim yang resmi. Ya, begitulah, Yayasan Marahalim memang ada dua, atau lebih tepat lagi disebu ada dualisme dalam kepengurusan yayasan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, dua pengurus Yayasan Marahalim ini ternyata tak kunjung mendapatkan titik temu. Egoisme agaknya masih lebih tinggi posisinya dari pada keikhlasan. Akibatnya, sponsor pun enggan menggelontorkan uangnya.
Pada akhirnya, sangat mudah ditebak ujungnya, Piala Marahalim Cup resmi dibatalkan.
Tursilo selaku Ketua Panitia Piala Marahalim menjanjikan akan membuat event pengganti Marahalim Cup. Maka mencuatlah International Cup yang sedianya akan diselenggarakan untuk menggantikan Marahalim Cup yang batal.
International Cup pun akan digeber penyelenggaraannya, tanggal penyelenggaraan sudah ditentukan yakni 4 Januari 2014, dan hanya diikuti oleh 3 tim (PSMS Medan, Persija Jakarta dan Home United/Singapura). International Cup pun bisa dibilang sebagai pelipur lara atas kegagalan event Marahalim Cup. PSMS Medan tim yang sudah melakukan persiapan dari awal oktober 2014 pun terus melakukan persiapan dengan matang dan serius.
Tapi cerita demi cerita agaknya belum berakhir. Pada 31 Desember 2014, di mana seluruh dunia pada sibuk untuk menyambut pergantian tahun, di situ pula duka menghampiri skuad PSMS Medan. Demikianlah: International Cup yang dicanangkan untuk pengganti turnamen Marahalim batal juga digelar dan skuat PSMS yang sudah dipersiapkan tiga bulan pun dibubarkan!
Bak disambar petir disiang bolong, ini sangatlah miris bahkan memalukan!
Tidak bisa kita bayangkan kecewanya pecinta sepakbola Medan, khususnya fans PSMS, atas kegagalan turnamen tersebut. Menurut pengamatan penulis, antusiasme warga Medan saat ini hampir sama seperti melihat semangat saat PSMS Medan sedang naik daun pada tahun 2006/2007.
Kagagalan atas terselenggaranya turnamen ini juga sebagai pukulan telak buat warga Medan. Kenapa? Karena kita harus menanggung malu, malu karena event ini sudah diberitakan sampai seluruh pelosok nusantara tapi pada akhirnya gagal terlaksana akibat "dualisme" yayasan. Sepertinya kata "dualisme" sudah tidak lepas dari persepakbolaan kota Medan, mengingat PSMS Medan bertahun-tahun pernah terjangkit hal yang serupa.
Mari kita ambil hikmah atas insiden ini. Semoga mereka yang mengaku insan dan peduli dengan sepakbola Medan bisa lebih belajar berikhlas. Ini semata demi kemajuan sepakbola kita juga yang sudah lama tidur panjang di kancah nasional.
Pada akhirnya, Piala Marahalim 2015 menghasilkan juara baru: egoisme!
Dikirim oleh:
Ali Bani Adam Gultom
Mahasiswa di Akademi Pariwisata Medan.
Wakil ketua umum SMeCK Hooligan / Suporter PSMS Medan.
Fans berat PSMS Medan dan Inter. @GultomBani
foto: Tribun Medan
Komentar