Setelah berhasil meminjam Lukas Podolski dari Arsenal, Inter Milan kembali berhasil mendatangkan pemain baru. Penyerang sayap tim nasional Swiss, Xherdan Shaqiri, didatangkan dari FC Bayern München. Hingga akhir musim ini, status Shaqiri hanyalah pemain pinjaman. Namun begitu musim ini berakhir, ia akan secara permanen meninggalkan Bayern untuk Inter.
Ada kesamaan antara Shaqiri dan Podolski. Keduanya sama-sama kuat di kaki kiri, sama-sama fasih menjalankan peran penyerang sayap, dan sama-sama disia-siakan oleh klub lamanya. Podolski tidak mendapatkan banyak peluang bermain selama dua setengah musim bermain untuk Arsenal. Shaqiri, sementara itu, hanya memiliki total jam terbang 3.677 menit selama dua setengah tahun bersama Bayern. Dalam 81 pertandingan untuk Bayern di semua ajang, Shaqiri masuk sebagai pemain pengganti sebanyak 45 kali dan ditarik keluar sebanyak 20 kali.
Minimnya kesempatan yang ia terima membuat Shaqiri tak ragu untuk meninggalkan Bayern walaupun di klub lamanya ia merasakan manisnya banyak gelar juara; dua gelar Bundesliga (2012/13, 2013/14), dua DFB-Pokal (2012/13, 2013/14), DFL-Supercup (2012), UEFA Champions League (2012/13), UEFA Supercup (2013), dan FIFA Club World Cup (2012). âSaya baik-baik saja dan saya siap bermain. Saya sangat bahagia berada di sini. Para pendukung Inter luar biasa,â ujar Shaqiri sebagaimana diwartakan oleh Football Italia.
Keputusan Shaqiri untuk merapat ke Italia, meninggalkan Jerman dan menolak Inggris (Liverpool dan Stoke City kabarnya tertarik kepada Shaqiri), didukung penuh oleh Ottmar Hitzfeld. Eks pelatih kepala tim nasional Swiss tersebut merasa bahwa Pep Guardiola, pelatih kepala Bayern, memang tidak sepenuhnya mempercayai pemain andalannya.
âTelah datang waktu yang paling tepat bagi Xherdan untuk meninggalkan klub. Ia membutuhkan tantangan baru. Baginya, sekarang ini penting untuk mengambil langkah lanjutan dalam proses perkembangan dan untuk bermain sebagai starter secara rutin,â ujar Hitzfeld sebagaimana diwartakan oleh Blick.
âKami melihat dalam enam bulan kebelakang, Guardiola tidak benar-benar mempercayai Xherdan sepenuhnya, bahkan ketika Franck Ribéry dan Arjen Robben cedera. Tidak mudah baginya tidak bermain sejak menit pertama,â tambah eks pelatih kepala Bayern dan Borussia Dortmund tersebut.
Hitzfeld tidak sepenuhnya mengatakan bahwa kehadiran Guardiola adalah sesuatu yang buruk bagi Shaqiri. Ia tahu bahwa Shaqiri belajar banyak dari Guardiola, namun tidak adanya rasa percaya dari Guardiola membuat keputusan Shaqiri terlihat tepat. âXherdan juga mendapatkan keuntungan dari kehadiran Guardiola, namun jelas sekali bahwa ia tidak sepenuhnya mendukung Xherdan.â
Jaminan tempat utama rasanya sudah menjadi milik Shaqiri. Walaupun Roberto Mancini masih berulang kali melakukan perubahan taktik, tetap ada tempat untuk Shaqiri. Jika memang 4-4-2 diamond dan 4-1-4-1 terlihat tidak telalu cocok untuk dirinya, bersama Podolski, Shaqiri bisa menebar ancaman dari sayap dalam formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1. Walaupun keduanya sama-sama memiliki kaki dominan kiri, Shaqiri tidak seperti Podolski. Sementara Podolski kurang fasih bermain di sisi kanan, Shariqi justru cukup akrab dengan posisi penyerang sayap kanan.
Komentar