Sebuah bola sepak elastis kini tengah dikembangkan lewat proyek One World Futbol. Bola tersebut dirancang khusus agar tidak cepat rusak. Bahkan, bola tersebut bisa tahan walau ditusuk pisau, hingga digilas truk!
Bola tersebut merupakan hasil kreativitas seorang warga negara Amerika, Tim Jahnigen. Awalnya, ia menyaksikan sebuah video dokumenter di tempat perang. Ia melihat bagaimana anak-anak di sana bermain sepakbola dengan menggunakan sampah yang digulung sebagai bolanya. Atas dasar keprihatinan itulah, ia memiliki ide untuk membuat bola yang tahan banting.
Bersama dengan salah seorang pemusik, Sting, Jahnigen menggelontorkan dana hingga 200 ribu pounds untuk melakukan penelitian dan pengembangan terhadap bola yang tahan banting tersebut. Tentu saja, sesuai dengan tujuannya, bola tersebut nantinya digunakan sebagai donasi bagi anak-anak di tempat-tempat yang tidak memiliki kondisi layak untuk bermain sepakbola.
Bola yang dikembangkan Jahnigen terbuat dari bahan vinyl yang mirip dengan bahan pembuatan sepatu merk Crocs. Bola tersebut bisa digunakan di jalan raya dan tanah berkerikil.
Pada 2010, Jahringen membentuk proyek âOne World Futbolâ. Lalu, pada 2012, ia menjalin kerjasama dengan Chevrolet untuk membuat 1,5 juta bola yang akan didonasikan ke seluruh dunia. September tahun lalu misalnya, sebanyak empat ribu bola didistribusikan ke seluruh Afrika Selatan. Lapangan bola yang beralaskan rumput terbilang jarang untuk digunakan. Ini membuat bola biasa lebih mudah rusak karena tergerus oleh kerikil.
Sebagai perusahaan yang juga bergerak di bidang amal, One World Futbol memiliki program âbeli satu, donasi satuâ. Bola dibanderol seharga 40 dollar. Jika membeli satu, maka One World Futbol akan mendonasikannya sebanyak satu bola.
(Sumber gambar: Chevrolet.co.th)
Jahringen mengungkapkan bahwa bermain telah ada dalam DNA manusia. Bermain sama pentingnya dengan makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal. Bermain adalah hal intrinsik dalam hidup manusia, tanpa menghiraukan faktor geografi atau budaya. Kehadiran bola tahan banting tersebut merupakan salah satu misi Jahringen untuk mengembangkan sepakbola yang bisa dimainkan di mana saja.
Program ini sendiri diapresiasi oleh sejumlah pihak, salah satunya CEO Donami Sport, Doc Lawson. Organisasi non-profit di Liberia tersebut setidaknya menghabiskan 15 hingga 20 bola sepak. âRumput adalah satu hal yang mewah di mana kami tak memilikinya,â tutur Doc seperti dikutip Mashable.
Bola tahan banting tersebut merupakan penemuan besar bagi mereka yang ingin bermain sepakbola, tapi tak memiliki bola yang layak. Sebagai informasi, Jahringen bukan seorang insinyur yang memang memiliki pengetahuan teknis soal bola. Yang ia miliki hanyalah kemauan untuk mengembangkan bagaimana bola dapat digunakan dalam permukaan apapun.
Sumber gambar: nytimes.com
Komentar