Manchester United akan melawat ke Abbey Stadium, kandang dari Cambridge United, Sabtu (24/1/2015) dini hari nanti. Cambridge sendiri merupakan kesebelasan League Two, divisi empat Liga Inggris bersama Luton, Plymouth, AFC Wimbeldon dan Portsmouth.
Terdapat beberapa hal yang menarik bagi penikmat sepakbola pada laga Piala FA ini. Diawali dengan perbedaan kelas cukup menonjol antara kedua kesebelasan ini.
Memang agak berlebihan jika membandingkan tim sekelas Manchester United dengan Cambridge United. Akan tetapi justru itulah yang membuat pertandingan antara kedua kesebelasan beda divisi ini menarik.
Diawali dari segi harga komposisi para pilarnya, 11 pemain langganan susunan pemain Cambridge merupakan pesepakbola gratisan. Jangankan untuk merekreut pemain 60 juta poundsterling seperti Angel di Maria, Cambridge mungkin juga tidak akan sanggup mendatangkan Daley Blind yang merupakan pemain paling murah di kubu MU. Jika ditotal, total biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan pemain  Manchester United mencapai 235,5 juta poundsterling, sedangkan Cambridge tidak mengeluarkan sepeser pun untuk mendatangkan kesebelas pemainnya.
Tidak hanya dalam hal belanja pemain, untuk memperbanyak jersey pun kesebelasan berjuluk The Uâs ini kurang mampu. Bahkan Richard Money, Manajer Cambridge, melarang keras para anak asuhnya bertukar jersey dengan Wayne Rooney dkk. Pasalnya jika itu terjadi, maka stok jersey mereka untuk mengarungi kompetisi bisa habis. Kendati banyak kesulitan dialami oleh Cambridge, Louis Van Gaal tidak ingin The Red Devils meremehkan calon lawannya itu.
âSelalu sulit melawan kesebelasan yang dianggap lemah di pikiran pemain," cetusnya. "sebagai cotohnya, di hari Rabu lalu PSV nomor satu di Liga Belanda, kalah melawan nomer tiga dari divisi kedua. Itu bisa terjadi di FA Cup. Disini selalu mengejutkan dan saya harap kita tidak menjadi kejutan itu," papar pria asal Belanda itu, seperti yang dikutip Manutd.com.
Kebahagiaan Mantan Pilar Manchester United
Pada susunan pemain Cambridge, ternyata ada satu nama yang tidak asing bagi fans Manchester United. Dia adalah Luke Chadwick, pemain tengah jebolan MU junior pada tahun 1997. Pada 1999, namanya sempat dipromosikan ke tim senior dan berkiprah bersama Roy Keane dan kawan-kawan saat itu.
Akan tetapi karirnya di The Red Devils hanya mengecap 25 pertandiangan dengan dua gol. Chadwick lebih banyak dipinjamkan ke klub laen seperti Royal Antwerp, Reading dan Burnley. Kemudian pada musim 2004 ia dilego ke West Ham United.
Kendati tinggal beberapa jam lagi akan melawan klub yang pernah ditempanya, ia mengaku tidak minder. Pemain 34 Tahun ini mengungkapkan tidak ada rasa iri kepada The Red Devils yang kini gemerlap pemain-pemain bintang. Chadwick mengaku lebih bangga dengan kesebelasan kota kelahirannya ini.
"Rasanya lebih emosional dari apa yang saya lakukan di United," ungkapnya. "Saya tidak pernah merasa seperti itu di lapangan sebelumnya. Rasanya begitu nyata datang ke sini, selama bertahun-tahun menonton dan melihat mereka di Newmarket Road End (jalanan Cambridge), maka untuk mencetak gol di sini itu spesial," sambungnya.
Beberapa faktor itu tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para fans The Uâs. Tiket pertandingan pun sudah habis sejak pengunguman pertama muncul di internet. Akibat animo pertandingan yang tinggi, panitia pertandingan membuat 234 tiket stadion tambahan. Untuk stadion Abbey yang berkapasitas maksimal 8,127 penonton dengan 4,376 tempat duduk yang tersedia.
Ketika diumumkannya tiket tambahan pun para suporter langsung bergerak cepat berebut membeli tiket. Mereka rela antri panjang untuk mendapatkan jatah tempat duduk atau berdiri ketika pertandingan. Bahkan mereka pun rela menginap di Stadion Abbey dalam keadaan suhu nol derajat celcius.
Selain itu laga nanti menarik disimak karena bakal menjadi partai debut Victor Valdes. Mantan kiper andalan Barcelona itu dikabarkan akan diturunkan, dalam susunan pemain awal skema 3-5-2 Van Gaal.
Skema itu pun akan menjadi ajang pembuktian pria berjuluk âSang Meneerâ tersebut. Pasalnya formasi 3-5-2 yang diandalkan sejak menangani Belanda di Piala Dunia 2014, banyak menuai kritik.
Komenter-komentar pedas datang dari berbagai kalangan, dari mulai suporter hingga mantan pemain United seperti Gary Neville. Mereka menginginkan Van Gaal memainkan skema pola empat bek.
Akan tetapi Van Gaal tetap bersikukuh jika 3-5-2 merupakan formasi yang paling cocok bagi Wayne Rooney dkk sekarang. Maka disamping pembuktian, pria 63 Tahun itu bisa saja mencoba formasi 4-4-2, 4-2-3-1, maupun 4-3-3. Mengingat pada laga kali ini merupakan pertandingan kompetisi resmi di Inggris. Selain kemenangan, momentum juga cocok dipakai untuk eksperimen ramuan strategi Si Meneer Belanda itu.
Foto dari : Daily Mail, Reddit.com
Komentar