Sebuah terobosan terbaru dilakukan Southampton FC saat melawan West Bromwich Albion di St. Mary's Stadium hari Sabtu lalu (11/1) Dalam laga tersebut, Southampton menjadi klub pertama yang mencoba mengintegrasikan media sosial twitter ke dalam papan iklan led-boards di pinggir lapang.
Para fans diberi keleluasaan untuk mengungkapkan dukungannya lewat tweets yang di-mention-kan langsung kepada akun resmi klub @southamptonFC dengan hashtag khusus #saintsfc. Nantinya tweets-tweets yang terpilih akan mejeng di LED-boards saat pertandingan berlangsung.
Apa yang dilakukan Southampton ini tentu hal yang amat berani, mengingat kesediaan mereka mengorbankan keuntungan uang dari iklan demi sebuah srategi pengenalan branding yang baru. Apa yang dilakukan The Saints tentu berdasarkan perhitungan matang karena banyak keuntungan yang bisa dirasakan klub.
Pertama, upaya mendorong fans beriteraksi lewat akun resmi berpotensi untuk menambah data masukan yang nantinya bisa dikonversikan sebagai data penting untuk bagian pemasaran. Kedua, hal ini membuat interaksi fans eksternal yang tak berada di stadion akan merasa berbaur dan merasakan aura stadion secara langsung.
Apa yang dilakukan Southampton sejatinya pernah dilakukan Queens Park Rangers di awal musim lalu, tetapi QPR hanya membatasinya saat jeda pertandingan. Aturanya tentu berbeda karena dukungan atau kritik pada penggemar di media sosial tak akan sampai kepada pemain, karena toh para pemain sedang beristirahat di ruang ganti.
Di Indonesia beberapa stadion mulai berencana dan telah menggunakan LED-boards. Arema Cronus kini telah memulainya terlebih dahulu, lantas kapan Arema meniru Southampton?
(wam)
Komentar