Libur jeda Natal dan Tahun Baru telah menjadi titik balik kebangkitan Torino. Il Toro kini duduk di peringkat ketujuh klasemen Serie A. Kesebelasan asal kota Turin ini sebelumnya hanya mampu berada di peringkat 14 Serie A saat mengakhiri kompetisi di tahun 2014.
Mengawali musim baru dengan 14 pemain baru menjadi tugas berata Giampiero Ventura untuk meramu komposisi yang pas di dalam permainan. Kendala inilah yang sangat jelas menyulitkan Torino. Sejak pekan pertama hingga pekan ke 16 di Serie A, Ventura telah mengutak-atik kesebelasan dengan empat jenis formasi, yaitu tiga kali dengan 3-5-1-1, dua kali dengan 3-4-2-1, dan satu kali 3-4-1-2. Hingga akhirnya memilih 3-5-2.
Untuk mengisi pemain belakang dalam format 3 bek, Ventura baru menemukan Nikola Maksimovic di pekan keempat sebagai penyempurna Glik dan Emiliano Moretti. Sebelum di tempatkan sebagai bek, Maksimovic sebelumnya di tempatkan sebagai pemain sayap kanan.
Namun pencarian untuk menyempurnakan komposisi starting line-up belum berakhir. Kendala selanjutnya tentu pencarian pemain untuk mengisi posisi yang sebelumnya di isi Maksimovic. Selama pencarian tersebut, Ventura juga mengubah formasi dari 3-5-2 ke 3-4-2-1. Bruno Peres pun berhasil bermain baik di pekan kelima saat menjamu Fiorentina dengan memberikan satu assist. Tapi kendala dengan formasi tersebut justru berada di barisan depan.
Ventura bereksperimen dengan meletakan Omar El Kaddouri sebagai ujung tombak dan Fabio Quagliarella sebagai playmaker bersama Juan Mino. Mino tidak dapat bermain dengan baik sebagai playmaker yang lebih banyak beroprasi di sisi kanan. Sedangkan El Kaddouri tidak mampu membuat satu pun tembakan ke gawang. Hanya Quagliarella yang bermain baik di barisan depan dengan mencetak satu gol.
Meskipun pertandingan berakhir dengan skor 1-1, barisan tengah dan belakang secara keseluruhan telah bermain sangat baik dengan masing-masing pemain mencatatkan 80% - 97.4% umpan akurat. Dan para pemain berhasil memotong umpan lawan sebanyak 18 kali. Catatan ini melonjak pesat setelah sebelumnya catatan tertinggi memotong umpan hanya sembilan kali dalam satu pertandingan.
Dan akhirnya pencarian formasi dan komposisi yang diinginkan Ventura baru datang di pekan ke-14, tepatnya di bulan desember 2014 dengan mematenkan 3-5-2. El Kaddouri yang kala itu sempat dicoba sebagai ujung tombak, kini bermain sangat baik ketika berperan sebagai gelandang tengah. Pemain kelahiran Belgia ini tercatat 44 kali menjadi pemain yang sukses menciptakan peluang. Torino pun mencatatkan hasil tanpa terkalahkan di bulan Desember dengan raihan satu kali menang dan dua kali imbang. Serta menutup tahun 2014 dengan bercokol di posisi 14 klasemen Serie A dan keluar dari zona degradasi.
Perjalanan kesempurnaan formasi 3-5-2 pilihan Ventura terjadi di tahun 2015. Torino berhasil meraih 19 poin tanpa menderita kekalahan dari sembilan pertandingan. Catatan tak terkalahkan Il Toro di Serie A pada 2015, mengantarkan mereka bersanding sejajar dengan Juventus yang sama-sama mencatatkan lima kemenangan dan empat hasil imbang. Musuh bebuyutan di kota Turin ini juga sama-sama kemasukan tujuh gol dan hanya catatan memasukan gol yang sedikit membedakan mereka. Catatan memasukan Torino hanya kalah 2 gol dari Juve yang telah menceploskan gol 19 kali ke gawang lawan.
Bahkan jika dihitung sejak bulan Desember 2014 sampai sekarang, Torino belum pernah terkalahkan di 12 pertandingan terakhir Serie A 2014/2015. Kekalahan terakhir Torino terjadi saat derby kota Turin. saat itu Juventus menekuk Torino 2-1 pada tanggal 30 November 2014.
Baca juga:Â Saat Kesebelasan Italia Membentuk Kompetisi Baru di Eropa
Tentu ini menjadi catatan yang menarik bagaimana Torino dapat bangkit tahun ini setelah di laga terakhir mampu menumbangkan Napoli dengan skor 1-0. Gol yang dicetak oleh Kamil Glik, juga berimbas pada catatan pribadinya sebagai bek tengah tersubur di liga-liga besar Eropa lainnya bersama Naldo dari Wolfsburg yang telah mencetak 6 gol di liganya masing-masing pada musim ini.
Kemenangan melawan Napoli juga menjadi kepuasan tersendiri untuk Ventura. Sebab selama karirnya, ia belum pernah mengalahkan Napoli. Sebelumnya pun Ventura juga mengantarkan Torino mengukir rekor baru di Europa League saat mengalahkan Atletic Bilbao. Kemanangan Torino di San Mames, mencatatkan Il Toro sebagai kesebelasan Italia pertama yang mampu meraih kemenangan di kandang Bilbao.
Dengan hasil ini, wajar rasanya jika pendukung Torino bisa bernafas lega. Ventura sudah berhasil meramu strategi yang tepat, yang menghindarkan mereka dari turun ke Serie B pada musim depan. Ya, Europa League hanyalah bonus.
Grafis Formasi:Â ZAKKY BM
Komentar