Persib berhasil menang tipis 1-0 dalam pertandingan ketiga AFC Cup menghadapi kesebelasan asal Laos, Lao FC. Bermain di hadapan pendukungnya, Persib bermain begitu percaya diri. Namun tuan rumah tampak bermain tak leluasa karena Lao FC pun sepertinya sudah menyiapkan anti-strategi untuk Maung Bandung.
Persib langsung mendapatkan pressing dari tengah ketika menguasai bola. Lini serang Lao FC yang dihuni, Kazuo Honma, Sitthideth Konthavang, dan Frederic Pooda langsung mendekati pemain belakang atau pun tengah Persib yang menguasai bola.
Alhasil Persib sempat mempraktikkan umpan-umpan lambung ke depan dari tengah karena tak bisa membangun serangan secara perlahan. Tapi meski Lao FC menerapkan garis pertahanan tinggi, para pemain bertahannya mampu menandingi kecepatan lini serang Persib.
Persib kemudian menemukan ritme permainannya setelah sempat kesulitan menciptakan peluang. Yang mereka lakukan adalah mengandalkan skill individu para pemainnya. Melalui Muhammad Ridwan, Supardi Natsir, dan Tantan, dengan operan satu sentuhan, Persib pun mulai menciptakan peluang.
Hasilnya Persib mampu unggul pada menit ke-20, Persib berhasil membobol gawang Lao. Bermula dari kordinasi M. Ridwan dan Supardi, Supardi melakukan cutting inside ke depan kotak penalti Lao FC. Lantas ia memberikan umpan daerah pada Tantan. Tantan dengan jeli mampu lepas dari jebakan offside meski memiliki peluang terbuka, ia lebih memilih untuk memberikan umpan pada kapten Persib, Atep, yang posisinya lebih bebas. Atep pun dengan mudah menceploskan bola.
Baca juga:Pledoi untuk Lord Atep
Berhasil cetak gol membuat Persib lebih menggebu-gebu dalam mencetak gol. Namun beberapa kesalahan mendasar kerap dilakukan para pemainnya. Salah oper sering terjadi sehingga ketika bola Persib yang menurunkan dua bek sayap bertipe menyerang, Jajang Sukmara dan Supardi, dapat diintersepsi pemain Lao, lini serang Lao kerap unggul jumlah pemain di lini pertahanan Persib. Namun penyelesaian akhir mereka buruk sehingga tak mengubah keadaan, Persib unggul 1-0 hingga turun minum.
Dua fullback Persib yang kerap naik ini pula yang akhirnya diincar Lao FC pada babak kedua. Tahu Persib akan menyerang menggunakan dua bek sayapnya, pada babak kedua, Lao FC tak lagi melakukan pressing ketika Persib menguasai bola di area pertahanannya sendiri.
Pada babak kedua, Lao FC mulai memainkan garis pertahanan rendah. Seluruh pemainnya berada di area pertahanan sendiri untuk membentuk benteng pertahanan berlapis. Persib pun mulai terlihat lebih dominan pada babak kedua.
Tapi saat Lao FC berhasil mendapatkan bola atau mengintersepsi bola, serangan balik cepat langsung dilancarkan para pemainnya. Lewat kedua pemain sayap, Maitee dan Paseutsahck Souliyavong, serta gelandang Pooda, serangan balik ini cukup efektif membuat lini pertahanan Persib kelabakan.
Sejumlah peluang berhasil diciptakan Lao FC pada awal babak kedua. Hal ini pula yang membuat pelatih Persib, Emral Abus, menggantikan Firman Utina oleh M. Taufiq, karena lini tengah mulai kelimpungan menghadapi Pooda.
Maka tak heran, semenjak masuknya Taufiq, lini tengah Persib mulai bisa mengendalikan permainan. Serangan Lao FC pun mulai bisa diredam. Dan Persib pun mampu kembali menciptakan sejumlah kesempatan mencetak gol.
Persib sendiri masih mengandalkan umpan-umpan daerah di lini pertahanan Lao FC. Dan serangan-serangan Persib yang berbuah kesempatan emas Persib hampir selalu tercipta berkat aksi yang ditunjukkan Makan Konate. Gelandang asal Mali ini memberikan umpan-umpan akurat bagi sayap kanan Persib yang menjadi tumpuan serangan dalam membombardir gawang lawang.
Namun ketidaksabaran para pemainnya membuat setiap peluang menjadi sia-sia. Padahal terdapat sejumlah peluang yang rasanya bisa menambah keunggulan Persib. Tapi pada akhirnya, Persib harus puas dengan kemenangan tipis 1-0. Persib pun kokoh di puncak klasemen sementara AFC Cup grup H.
Kemenangan ini sekaligus menjadi kado manis bagi Persib Bandung yang beberapa hari lalu berulang tahun.Selamat Ulang Tahun, Persib Bandung!
Foto: ligaindonesia.co.id
Komentar