Mempelajari Aturan Handball Lewat Kasus Di Maria

Taktik

by Ammar Mildandaru Pratama 67485

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

Mempelajari Aturan Handball Lewat Kasus Di Maria

Salah satu aturan dasar sepakbola terlihat sederhana bahwa pemain tidak boleh menggunakan tangan kecuali kiper di kotak penalti. Batas tangan yang dimaksud adalah dari ujung jari sampai bahu, jika dilanggar maka statusnya menjadi handball. Saya rasa semua orang juga tahu hal tersebut.

Tetapi pada praktiknya tidak sesederhana itu. Ada beberapa pertimbangan yang harus diambil lebih dulu oleh wasit sebelum memutuskan tangan yang menyentuh bola itu sebagai handball atau tidak.

Tulisan ini akan coba menjelaskan berbagai jenis handball dan hukumannya berdasarkan Law of The Games FIFA, termasuk membahas kejadian Di Maria yang menangkap bola saat lawan Liverpool (22/3).

Handball Tidak Disengaja

Ada dua jenis handball dalam sepakbola yaitu yang disengaja dan tidak disengaja. Keduanya dapat diberi hukuman yang bervariasi, tergantung jenis dan kasus tindakannya.

Pada semua kejadian handball yang tidak disengaja pemain dibebaskan dari hukuman apapun. Namun itu pun dengan syarat tertentu. Di antaranya: gerakan refleks melindungi anggota tubuh dari cedera, seperti menutupi kemaluan atau muka dari bola. Lalu kondisi yang menyebabkan tangan pemain tidak dapat menghindarkan bola, contoh ini mengacu pada jarak tangan dan bola yang sudah terlalu dekat.

Hukuman baru dijatuhkan saat lengan pemain dalam kondisi tidak wajar, seperti terentang atau di atas kepala sehingga menghambat laju bola. Tetapi pada jenis handball ini tidak ada hukuman tambahan selain tendangan bebas langsung atau penalti jika dilakukan di kotak 16. Termasuk tidak mendapatkan hukuman kartu jika menghalangi terjadinya gol selama itu memang dilakukan dengan tidak sengaja -- menurut pengamatan wasit.

Lalu bagaimana seorang wasit dapat menilai bahwa pemain tersebut melakukan dengan disengaja atau tidak? Patokan yang dipakai adalah gerakan bola dan lengan pemain. Handball tidak sengaja adalah kondisi ketika bola datang ke tangan bukan sebaliknya. Jika tangan yang mendekati atau mengarah ke bola, jelas itu handball yang disengaja.

Simak uraian-uraian lainnya mengenai aturan pertandingan yang seakan sudah jelas tapi sebenarnya belum terlalu banyak dimengerti:

Apakah Tendangan Penalti Boleh Diumpan?




Apakah Tendangan Bebas Tanpa Menunggu Peluit Wasit Dibolehkan?




Kenihilan Peraturan Offside



Handball Disengaja

Untuk kejadian handball disengaja, hukuman tendangan bebas langsung sudah pasti akan diberikan oleh wasit. Tetapi tidak semua akan mendapatkan kartu, entah itu kartu kuning atau merah, sebab semuanya tergantung kepada kondisi saat kejadian berlangsung.

Selain menangkap atau menepis bola secara terang-terangan oleh pemain atau kiper di luar kotak penalti, masih ada syarat lain yang menyebutkan sebuah tindakan tersebut adalah handball disengaja. Mari kita simak aturan lebih detailnya lagi seperti tertuang dalam Hukum 12 Laws of The Game FIFA.

Pertama yaitu kebalikan dari aturan sebelumnya, handball disengaja adalah gerakan saat tangan mendatangi bola. Mendatangi dalam hal ini bukan berarti hanya saat tangan atau tubuh pemain tersebut mendekat ke bola, tetapi juga saat memotong jalur gerakan bola. Seperti mendadak merentangkan tangan ketika tahu ada bola yang akan lewat.

Seorang pemain juga dapat dikatakan sedang melakukan handball disengaja ketika menangkap bola menggunakan objek lain, seperti seragam, pelindung kaki, dsb. Termasuk juga saat melempar bola dengan objek yang telah disebutkan tadi. Terdengar aneh memang, tetapi bagaimana jika sampai benar-benar kejadian? Seperti contoh kasus membawa bola di dalam seragam sambil berlari meski ia hanya memegang seragamnya dan bukan bola. Mosok itu tidak dianggap handball?

Hukuman yang dijatuhkan kepada pemain yang melakukan tindakan handball disengaja, selain tendangan bebas langsung, juga dapat diberikan kartu kuning hingga merah. Kartu kuning diberikan ketika tindakannya yang sengaja menyentuh bola itu membuat lawan gagal melakukan penguasaan bola. Misalnya, ketika terjadi duel memperebutkan bola, dan ada salah satunya yang dengan sengaja menyentuh bola dengan tangan, maka itu bisa dihukum kartu kuning karena menyebabkan lawannya gagal menguasai bola.

Sedangkan kartu merah akan diberikan saat tindakannya menyentuh bola dengan sengaja itu terbukti membuat sebuah percobaan mencetak gol yang sudah jelas akan jadi gol menjadi gagal. Ini seperti handball Luis Suarez di perempatfinal Piala Dunia 2010 kala menghadapi Ghana seperti yang bisa anda lihat di gambar utama tulisan ini di bagian atas.

Selain kedua contoh tadi, wasit hanya akan memberikan tendangan bebas langsung meski pemain tersebut sengaja memegang bola.

Kasus Di MariaDi Maria tangan

Dalam laga Liverpool vs Man United semalam, ada insiden menarik yang menjadi kontroversi.

Di babak kedua, dalam salah satu momen di sisi kiri lapangan, Angel di Maria segera berlari saat tahu ada bola lambung yang datang ke area bermainnya, namun setelah berlari ia sepertinya sadar tak akan sanggup mengejarnya. Bola kemudian ditangkap olehnya karena mengira sudah melewati garis.

Tetapi... hap! Saat sudah berada di pelukannya seisi stadion langsung berteriak. Ternyata saat ditangkap bola tersebut belum benar-benar keluar dari lapangan.

Maka untuk tindakannya itu Di Maria jelas telah melakukan tindakan handball yang disengaja. Meski dari pandangan lain bisa saja orang beranggapan bahwa Di Maria tidak benar-benar sengaja karena hanya salah memperkirakan jatuhnya bola.

Tapi wasit tidak berurusan dengan isi pikiran pemain, mengira sudah keluar atau bukan. Yang dilihat wasit, dalam hal ini Martin Atkinson, Di Maria memang menangkap bola dengan sengaja. Jelas itu jenis handball yang disengaja.

Para pendukung Liverpool yang di stadion hingga yang menonton di layar kaca banyak yang berteriak meminta wasit memberi Di Maria hukuman tambahan, minimal kartu kuning. Tetapi wasit Martin Atkinson tetap bergeming. Tak ada kartu yang dikeluarkan untuk Di Maria. Tidak kartu kuning, apalagi kartu merah.

Dalam situasi yang dialami Di Maria, jelas bahwa Di Maria tidak sedang berada dalam duel memperebutkan bola. Di Maria juga tidak dalam posisi menghalangi lawan melakukan penguasaan bola. Di Maria juga tidak sedang menghalangi percobaan mencetak gol lawan. Menurut pengamatan wasit, Di Maria tidak dalam kondisi mengganggu penguasaan bola lawan serta tidak terlibat dalam duel. Bola mutlak dalam penguasaan Di Maria. Jika pun Di Maria membiarkan bola, penguasaan bola akan ada di kubu United dalam bentuk lemparan ke dalam.

Sehingga pantas jika kemudian Di Maria tidak mendapatkan kartu kuning dari wasit. Atkinson, tentu saja, mengacu dari Hukum 12 Laws of The Game FIFA.

Menjadi wasit itu sulit. Mereka harus memutuskan segalanya dalam waktu cepat, tanpa bantuan kamera dan tayangan ulang, dan mesti memutuskan saat itu juga, dan keputusannya kemudian menjadi hal final. Amat mudah mencela wasit, padahal belum tentu kita sungguh-sungguh memahami peraturan pertandingan. Ada banyak detail peraturan yang seakan sudah dimengerti tapi ternyata banyak yang salah memahami.

Cobalah permainan simulasi online menjadi wasit DI SINI, agar bisa mengerti tak mudah menjadi wasit dan amat sangat banyak peraturan yang mungkin telah salah dipahami oleh anda. Jika poin anda tinggi dalam simulasi itu, bolehlah mencela wasit.







Komentar