Rasanya mengejutkan juga mendengar Juventus tersungkur di Ennio Tardini, markas Parma. Tentu saja hal itu menjadi sesuatu yang spesial bagi pendukung Parma dan juga bagi sang pencetak gol tunggal, Jose Mauri.
Mengalahkan penguasa Serie A selama hampir empat musim berturu-turut jelas hal yang menyenangkan bagi Jose Mauri. Pemain berusia 18 tahun ini menjadi antidot bagi Parma yang saat ini telah dinyatakan bangkrut ketika menghadapi Juventus.
Dengan catatan, meskipun dinyatakan bangkrut, Parma masih boleh melanjutkan musim ini. FIGC sebelumnya telah memberikan bantuan dana untuk Parma dari uang hasil denda peserta Serie A. Dan FIGC sesunguhnya juga memperbolehkan Parma tidak melanjutkan kompetisi jika tak ada lagi pemain yang mau bermain. Namun siapa sangka, dengan kegigihan sang kapten, Alessandro Lucarelli, Parma tak kehilangan pemainnya. Lucarelli menjadi satu-satunya pemain yang terus mencoba memperhatikan dan memberi keyakinan kepada seluruh pemain agar bersedia menghabiskan sisa kompetisi musim ini.
Kembali kepada Jose Mauri. Ia mengaku amat bahagia mampu mencetak gol semata wayang kemenangan dari Juventus. Puja-puji pun membanjiri Mauri. Ia lantas menyebut jika laga ini jadi hari terindah dalam hidupnya. Jose Mauri juga mempersembahkan gol tersebut bagi neneknya.
"Ini adalah hari terindah dalam hidup saya. Saya masih belum bisa percaya, tapi gol saya akan masuk dalam buku sejarah. Setelah mencetak gol saya masih bingung dan hanya merasakan adanya cekikan Massimo Gobbi di leher saya!" ujarnya seperti dikutip footballitalia.
Satu hari setelah menjadi pahlawan bagi Parma, Mauri dikabarkan tengah diintai oleh kesebelasan-kesebelasan besar. Mauri selama musim ini telah membuat  25 penampilan di Serie A meskipun ini menjadi musim yang lambat untuknya.
Parma berada dalam keadaan krisis keuangan. Bukan hal yang mustahil jika, misalnya, Jose Mourinho memboyong pemain muda itu untuk mempersiapkan susunan pemain di musim depan . The Blues mungkin harus melawan kesebelasan seperti Manchester United, Juventus dan Bayern Munich untuk mendapatkan paraf Mauri.
Mauri memang layak diperhatikan. Catatan umpannya cukup baik. Ia telah membuat 589 umpan selama musim ini dan hanya 93 umpan yang tidak sampai pada sasaran.
Boleh jadi total umpan Mauri itu tidak terlalu luar biasa. Namun jika melihat defensive action pemain yang punya darah Argentina ini menunjukan jika tugas utamanya bukanlah sebagai pemberi umpan atau pengatur permainan. Justru Mauri lebih cocok disebut sebagai perusak permainan lawan. Ia tercatat sudah 109 kali melakukan perebutan bola, 21 kali memotong umpan lawan dan punya persentase lumayan tinggi dalam melewati lawan yaitu 66%.
Catatan permainannya tentu saja akan terus berkembang jika ia banyak diberi kesempatan terus tampil oleh Donadoni. Dan perjalanan karirnya bukan tidak mungkin akan terus jadi perbincangan di masa-masa mendatang.
Jika Chelsea benar-benar merekrut Mauri, mungkin saja kasus kebangkrutan Parma sedikit menjadi berkah untuknya. Berkah tersembunyi dari kesengsaraan sebuah kesebelasan juga pernah dirasakan Giorgio Chiellini.
Pemain yang dijuluki sebagai Kingkong ini pernah memberi pernyataan jika Calciopoli tidak pernah ada mungkin ia tidak akan mampu dikenal dan berkembang. Pasalnya Juventus sangat minim memberikan kepercayaan kepada pemain mudanya. Dan sulit untuk langsung dapat bersaing dengan pemain bintang dan senior di Juventus. Bahkan ia pun harus menghabiskan waktunya dengan Fiorentina meskipun Juventus juga memiliki setengah hak kepemilikan.
Dan mungkin hal itu juga berlaku untuk Jose Mauri. Bukan tak mungkin jika masalah keuangan di Parma tidak pernah ada, barangkali ia akan sulit dilirik masuk ke daftar pemain inti. Ya, bocah 18 tahun ini memang baru musim ini dipromosikan ke dalam skuat senior meskipun sudah ada di Parma sejak 2013.
Baca juga:Â Jika Lawan-lawan di Serie A Menguat, Juventus Bisa Lebih Bagus
Komentar