Menghadapi Maziya SC pada laga keempat AFC Cup, Persipura menurunkan formasi yang cukup berbeda dengan beberapa laga sebelumnya. Jika biasanya sang pelatih, Osvaldo Lessa, menggunakan formasi 4-3-3, kali ini Persipura turun dengan formasi 4-4-2 berlian.
Absennya Lancine Kone dan Ian Louis Kabes membuat Lessa menempatkan Zulham Zamrun ditempatkan sebagai tandem Boaz Salossa di lini depan. Sebuah posisi yang jarang ditempatinya selama ia berkarir bersama Mitra Kukar, kesebelasan yang ia bela sebelumnya.
Namun strategi ini tak berjalan sesuai harapan Persipura. Dua penyerang Persipura ini bergerak secara statis pada areanya masing-masing, Boaz di kanan dan Zulham di kiri. Pun begitu dengan Robertino Pugliara yang menjadi trequartista.
Hal ini memudahkan para pemain bertahan Maziya SC dalam melakukan penjagaan pemain. Setiap bola langsung yang dikirimkan ke depan, baik itu pada Boaz ataupun Zulham, selalu ada pemain bertahan Maziya yang menjaga pemain yang dijadikan target operan tersebut.
Tak adanya penyerang tengah yang biasanya diperankan Lancine Kone atau Pahabol cukup berdampak besar pada penciptaan ruang kosong di area pertahanan Maziya. Tak ada pemain belakang Maziya yang harus keluar meninggalkan posnya untuk menjaga seorang pemain.
Lessa sendiri sebenarnya mengincar area flank di kedua sayap dengan Zulham dan Boaz di lini depan. Umpan-umpan terobosan lewat umpan panjang sering dilancarkan dari lini pertahanan dan tengah. Namun lini pertahanan Maziya cukup disiplin dalam menerapkan jebakan offside. Serangan Persipura pun seringkali kandas karena jebakan offside ini.
Persipura sendiri sebenarnya berhasil mendominasi babak pertama. Pressing agresif yang dilakukan sejak pemain bertahan Maziya menguasai bola membuat Mazia tak bisa mengembangkan permainannya.
Tiga pemain terdepan Persipura, Zulham-Robertino-Boaz, dengan serempak memberikan tekanan pada pemain yang sedang menguasai bola. Dan ketika pemain bertahan Maziya melepaskan operan pada pemain tengah atau pemain depan, pemain Persipura lain menempel pemain target operan tersebut dengan pressing yang agresif. Meski beberapa kali harus berbuah pelanggaran, skema bertahan ini berhasil mengunci permainan Maziya dan membuat Persipura bisa mengendalikan permainan.
Pada babak kedua Persipura masih cukup kesulitan mencetak gol. Lessa memang tetap menggunakan skema yang tak jauh berbeda dengan babak pertama. Umpan-umpan langsung dari tengah ke area flank di kedua sayap masih menjadi upaya Persipura dalam membongkar pertahanan Maziya.
Perubahan hanya terjadi pada pergerakan Robertino yang mulai sering bergerak ke kanan. Ini membuat sering terjadi penumpukan pemain di area kanan. Namun strategi ini cukup menciptakan sejumlah peluang matang bagi Persipura.
Tinus Pae dan Ruben Sanadi pun mulai rajin naik hingga kotak penalti pertahanan Maziya, khususnya Pae di sisi kanan. Namun Zulham yang kerap menjadi target operan beberapa kali gagal menuntaskan peluang yang dimiliki Persipura dari umpan silang di sisi kanan.
Zulham tentu saja bukan penyerang yang handal dalam duel udara dan memiliki penyelesaian akhir yang klinis. Zulham lebih handal dalam melewati pemain dan menggiring bola dengan kecepatan tinggi. Sedangkan pada laga ini, Zulham hanya sesekali memperlihatkan keunggulannya tersebut.
Kebuntuan ini membuat Lessa memasukkan Ferinando Pahabol untuk menggantikan Nelson Alom. Pergantian ini membuat Persipura kembali bermain dengan formasi 4-3-3. Hadirnya Pahabol yang ditempatkan sebagai penyerang tengah membuat area bermain Robertino lebih mendekati area lingkar lapangan tengah.
Skema ini ternyata membuat penyerangan Persipura lebih membahayakan. Robertino lebih sering mendapatkan bola dan mengatur alur serangan Persipura. Operan terobosan ke kotak penalti pun sering ia lepaskan dan kemudian menjadikan sejumlah peluang emas bagi Persipura. Namun kiper Maziya SC, Imran Mohamed, bermain gemilang dengan melakukan sekitar enam penyelamatan.
Ketangguhan Imran di bawah mistar gawang pun menjadi masalah Persipura berikutnya ketika berhasil menemukan skema yang pas untuk menembus pertahanan Maziya. Hingga pertandingan berakhir, Imran masih sangat kokoh mengawal gawang Maziya. Persipura pun harus puas bermain imbang 0-0.
Meskipun hanya meraih satu poin, Persipura dapat dipastikan melenggang ke babak berikutnya. Dengan poin 10, Persipura berada di puncak klasemen unggul enam poin atas Maziya yang berada di peringkat tiga, dan empat poin atas Bengaluru yang baru bermain malam nanti melawan Warriors FC.
foto: ligaindonesia.co.id
Komentar