Paris Saint-Germain (PSG) mesti memutar otak saat menjamu Barcelona di Stadion Parc des Princes. Dalam pertandingan leg pertama delapan besar Liga Champion 2014/2015 tersebut, PSG tampil tanpa gelandang andalan mereka Marco Verratti.
Absennya gelandang asal Italia tersebut bakal berpengaruh mengingat Verratti merupakan jembatan antar lini pertahanan dengan serang Les Parisiens, julukan PSG. Pelatih PSG, Laurent Blanc pun sudah menyiapkan Yohan Cabaye atau Thiago Motta sebagai pengganti peran Verratti pada pertandingan Kamis (16/4) dini hari nanti.
Pada intinya siapapun yang menggantikan Verratti di lini tengah harus bisa menutupi aktifitas Barcelona di sektor tersebut. Kehadiran gelandang pengganti Veratti harus mampu menahan bek PSG untuk tidak terpancing dan terburu-buru merebut bola dari para pemain Barcelona.
Tentunya pressing ketat diimbangi dengan intersep yang baik akan semakin menyulitkan permainan operan-operan pendek Barcelona berkembang.
Sebelumnya sistem pertahanan Les Parisiens yang menghentikan pusat aliran bola seperti kepada Eden Hazard gelandang serang Chelsea pada pertandingan 16 besar Liga Champion cukup berhasil. Maka, bukan tidak mungkin mereka juga mampu menghentikan alur serangan Barcelona. Terlebih jika pressing ditingkatkan karena itu bisa membuat Messi dkk., lebih banyak membuat kesalahan-kesalahan mengolah bola maupun operan.
Setelah bola berhasil direbut dengan sabar maka waktunya bagi PSG untuk melakukan serangan balik yang biasanya diawali dari lini tengah. Namun, ketidak hadiran Veratti amat berarti karena ia bertugas untuk melepaskan umpan-umpan jauh tepat sasaran yang tidak dimiliki Motta maupun Cabaye, kendati nama terakhir lebih efektif melakukannya.
Melalui umpan jauh tersebutlah anak asuh Blanc mampu mengecoh Barcelona; mengingat Barcelona kerap kebobolan melalui proses umpan-umpan jarak jauh. Para pemain Barcelona yang agresif menyerang pun bakal sulit mengantisipasi serangan balik PSG melalui umpan jarak jauh karena kedua sayap Barcelona, terutama di kanan sering terlambat turun.
Akan tetapi berbeda halnya jika Enrique menginstruksikan Jordi Alba lebih patuh menjaga daerahnya seperti ketika mengalahkan Manchester City pada leg kedua 16 besar Liga Champion di Stadion Etihad. Namun, mustahil rasanya jika Barcelona tidak tampil terbuka di Parc des Princes nanti karena Messi dkk., selalu mengincar gol-gol di kandang lawan untuk lebih mudah mengatasi lawan di kandang sendiri pada leg kedua.
Untuk menjebol PSG tentunya tidak mudah karena Thiago Silva dan kolega kerap sulit ketika bertahan dan mematikan motor serangan lawan. Diperkirakan Andres Iniesta akan menjadi sasaran di tengah dan Messi bakal menjadi target di area kotak penalti Les Parisiens. Akan tetapi nampaknya bisa diatasi jika PSG terlalu fokus kepada Messi sehingga penyerang asal Argentina tersebut bisa memancing pertahanan Silva Cs untuk membuka ruang kosong. Lalu dari ruang tersebut pemain dari lini kedua masuk untuk menyambut bola umpan dari Messi dan diolah menjadi kunggulan bagi Blaugrana.
Tentunya perlu kesabaran bagi kedua kesebelasan di mana PSG harus lebih tenang mengambil bola dari kaki para pemain Barcelona. Jika tidak begitu bisa saja pertahanan mereka porak-poranda lewat aksi indivdual Messi dan kolega. Begitu juga dengan Blaugrana harus lebih sabar menguasai bola untuk memancing atau melihat celah-celah yang terbuka di lini pertahanan PSG.
Permainan sendiri akan berjalan alot karena PSG ingin menjaga keperawanan gawangnya dari incaran Barcelona yang berambisi mencetak gol tandang. Mengingat Les Parisiens tampil tanpa Verratti penguasaan bola diperkirakan bakal lebih dikuasai Messi dkk. Sedangkan PSG bisa meladeni serangan Barcelona dengan serangan balik, kemungkinan pertandingan berakhir imbang bagi kedua kesebelasan.
Komentar