Lupakan Francesc Fà bregas dan hubungannya yang rumit dengan sang ayah angkat, Arsène Wenger. Fà bregas tidak di Arsenal and thatâs that. Entah karena Arsenal sudah memiliki Mesut Ãzil atau karena Wenger lebih suka menggunakan biaya transfer yang ia miliki untuk mendatangkan Alexis Sánchez â atau bahkan karena pendekatan personal José Mourinho telah mengambil hati Fà bregas â sang pemain kini membela Chelsea dan bukan kesebelasan yang membesarkan namanya.
Entah Wenger yang kecewa karena FÃ bregas memilih Chelsea atau FÃ bregas yang kecewa karena Wenger tidak menjemputnya, juga biarlah menjadi urusan keduanya. FÃ bregas, terima saja kenyataannya, tidak di Arsenal. Ia berada di Chelsea dan akhir pekan ini akan bersikap profesional ketika berhadapan dengan kesebelasan yang dulu ia bela mati-matian. Let him be. Lagipula, perhatian tak akan sepenuhnya tertuju kepada FÃ bregas.
Pertandingan kali ini akan menjadi milik Alexis Sánchez dan Eden Hazard, dua pemain terbaik dari masing-masing kesebelasan. Chelsea tidak mungkin berada di posisi nyaman â puncak klasemen sementara dan sepuluh angka dari kesebelasan terdekat â jika bukan karena Hazard. Tanpa mengecilkan arti penting para pemain lain (ya, Cesc, kau juga), Hazard adalah pemain paling penting dan yang terbaik di antara para pemain Chelsea yang lain.
Hazard memiliki sumbangan langsung sebanyak 36,92% dari enam puluh lima gol Chelsea di Premier League musim ini. Tiga belas di antaranya adalah gol; sebelas lainnya berupa assist (termasuk umpan terakhir sebelum gol, tendangan membentur tiang atau lawan yang dimanfaatkan pemain lain dan menjadi gol, atau pergerakan yang membuat pemain lain mencetak gol dari tendangan penalti).
Sama seperti Hazard, Alexis juga memiliki sumbangan yang besar. Arsenal musim ini sudah mencetak enam puluh tiga gol, dan Alexis berperan langsung dalam 34,92% di antaranya. Di musim pertamanya bersama Arsenal, Alexis langsung tampil gemilang. Alexis, bagaimanapun, bukan pemain sempurna. Ia memiliki kekurangan yang membuat dirinya tak akan lebih baik dari Hazard; setidaknya untuk musim ini.
Melawan kesebelasan-kesebelasan besar, Alexis memiliki catatan yang biasa-biasa saja. Dari enam pertandingan melawan kesebelasan besar (dua kali melawan Manchester City dan Liverpool serta masing-masing satu kali melawan Manchester United dan Chelsea), Alexis hanya mencetak dua gol (ke gawang Manchester City dan Liverpool) dan satu assist (Liverpool). Alexis juga hanya mampu membawa Arsenal meraih delapan angka dari maksimal delapan belas angka yang mungkin diraih dari pertandingan-pertandingan tersebut. Bandingkan dengan Hazard yang berhasil mencetak dua gol dan tiga assist serta membawa Chelsea mengumpulkan dua belas angka dari jumlah pertandingan yang sama.
Ah, tapi itu rasanya bukan masalah bagi para pendukung Arsenal. Mencetak gol atau tidak, menyumbang assist atau tidak, Alexis tidak pernah berhenti bekerja keras. Dan mereka menghargai itu. Bukan gol dan assist yang membuat Alexis menjadi hebat, namun kemampuannya membuat para pemain Arsenal lain bekerja sama kerasnya dengan dirinya. Jumlah gol dan assist, di lain pihak, adalah definisi kehebatan Hazard. Jumlah gol dan assist-nya musim ini adalah penanda nyata peningkatan kualitas (atau kedewasaan, jika meminjam istilah Wenger) Hazard; ia sudah melewati catatan gol dan assist-nya musim lalu.
Satu gol ke gawang United pekan lalu adalah bukti terbaru. Tak hanya membuat Chelsea semakin nyaman di puncak klasemen dan semakin dekat dengan gelar juara, gol tersebut juga mengamankan Arsenal dari kejaran United yang ada tepat di belakang mereka. Akhir pekan ini Arsenal tak akan mendapatkan hadiah yang sama.
Apapun yang Hazard lakukan tak akan menguntungkan Arsenal. Begitu pula dengan Alexis. Kerja kerasnya akan menginspirasi para pemain Arsenal untuk meraih kemenangan beruntun mereka yang kesembilan di Premier League. Kedua pemain akan bermain untuk mengalahkan satu sama lain.
Komentar