Chelsea musim ini di bawah Jose Mourinho adalah Chelsea yang bukan hanya efektif, tapi juga efisien. Mereka melakukan sedikit, tapi mendapatkan hasil yang terbaik.
Ini lah kenapa setelah imbang 0-0 melawan Arsenal semalam (26/04), John Terry dkk terlihat girang bukan main karena mereka semakin dekat dengan gelar juara Liga Primer Inggris.
Sebelumnya, kami sudah sempat menyebutkan bahwa sisi kiri penyerangan Chelsea adalah sisi yang paling berbahaya di Liga Primer. Eden Hazard, Cesar Azpilicueta, dan juga Nemanja Matic adalah tiga pemain yang membuat sisi kiri Chelsea berbahaya.
Sebenarnya daerah kiri ini sering kosong terutama ketika Chelsea sedang melakukan transisi dari menyerang ke bertahan. Hal ini juga yang sering membuat lawan "tergoda" untuk menyerang Chelsea dari wilayah kiri The Blues, alias menggunakan para pemain sayap kanan mereka.
Cara ini kadang berhasil, tapi seringkali tidak. Di sini lah kecerdikan Mourinho dalam mengundang lawan sehingga ketika mereka gagal menyerang (dan seringkali seperti itu), maka Hazard dkk sudah siap menghantui mereka melalui serangan balik cepat.
Sepertinya ini adalah sesuatu yang dihindari oleh Wenger.
Semalam, Arsenal lebih banyak menyerang dari kiri, yang juga kebetulan sisi di mana Alexis bermain. Sebanyak 40% serangan mereka berasal dari kiri. Apakah The Gunners berhasil?
Dari statistik, bisa dipahami bahwa 12 peluang yang mereka cetak, sebanyak 25%-nya berada di kiri, sementara 67% mereka salurkan ke tengah terlebih dahulu sebelum kemudian lahir menjadi peluang.
Kemudian, apakah Chelsea masih mengandalkan sisi kiri mereka? Sisi di mana Hazard bermain? Ternyata jawabannya tidak... tapi pada akhirnya menjadi iya.
Dengan permainan defensif, kita harus memahami bahwa cara menyerang sebuah kesebelasan defensif adalah melalui serangan balik. Maka dari itu, ketika 40% serangan Arsenal dimulai dari kiri, maka Chelsea pun melakukan serangan balik dari kanan, dan mereka melakukannya sebanyak 35% semalam.
Bagaimana kami bisa berkata bahwa sisi kiri Chelsea tetap yang paling Mourinho andalkan? Jawabannya ternyata sederhana: serangan balik mereka dari kanan, hampir pasti diselesaikan di tengah maupun di kiri.
Chelsea membuat peluang sebanyak 0% dari kanan tapi 86% dari tengah. Di sini, Hazard (dan Azpilicueta) pun sering bergerak masuk, yang biasanya cut inside karena serangan dari kiri, tapi kali ini "hanya" bergerak ke tengah untuk menyambut awal serangan balik dari kanan.
Dengan skema reaktif seperti ini, Chelsea sendiri akhirnya mampu mencetak 7 tendangan, dengan 3 di antaranya tepat sasaran: lebih efisien daripada kubu tuan rumah.
Arsenal pastinya frustrasi karena tidak berhasil menang. Padahal mereka sudah menunjukkan niat menyerang yang tinggi sepanjang pertandingan. Sayangnya, mereka memang tidak cukup efektif.
Selain itu, kinerja defensif yang luar biasa dari Chelsea, terutama dari kapten John Terry, juga menunjukkan kita bahwa sang pemimpin klasemen sudah melakukan hal terbaik yang bisa mereka lakukan di kandang lawan untuk semakin dekat dengan gelar juara Liga Primer.
Chelsea sekarang hanya perlu enam poin untuk memastikan gelar, dan mereka masih memiliki lima pertandingan untuk melakukannya.
Dan bagaimana Arsenal bereaksi? Fans mereka menyanyikan "boring, boring Chelsea." Jika kita benar-benar melihat Arsenal, kita melihat sebuah kesebelasan yang berada 10 poin di belakang Chelsea.
Tapi, benarkah Chelsea adalah kesebelasan yang membosankan?
Kesebelasan membosankan yang telah mencetak gol lebih dari Arsenal musim ini? Kesebelasan membosankan yang paling sedikit kebobolan musim ini? Jika Chelsea adalah kesebelasan yang membosankan, semalam saja mereka berhasil menciptakan dua peluang terbaik dan setidaknya memiliki dua kejadian yang berpotensi penalti.
Setidaknya Mourinho tahu bagaimana caranya untuk menang, dengan skor berapa pun, dan dengan permainan seperti apapun. Kemudian, apa arti kemenangan untuk sebuah kesebelasan? Kita bisa saja melihatnya dalam beberapa pekan ke depan.
Komentar