Ada dua kata yang terlintas cepat dalam benak saat mendengar kata Luis Suarez: "gol" dan "gigit". Dua kata tersebut seperti merepresentasikan dua hal yang bertentangan dalam hidup, positif dan negatif. Segala macam pujian dan cacian pernah mengarah kepadanya. Namun, di balik kontroversi yang menaunginya, ia menyisakan satu kisah menyentuh yang patut ditiru.
Baru-baru ini, Suarez menyamar menjadi dokter dadakan bagi pasien pengidap kanker bernama Mateo. Mateo merupakan seorang anak pengidap kanker yang berasal dari Uruguay. Mateo pun mengidolakan Barcelona dan tentu saja Luis Suarez. Menurutnya, ia sering menyaksikan Suarez dan Barcelona bermain walaupun sebatas di depan layar kaca.
Suatu hari, Mateo bersama ayah dan ibunya bertolak menuju tempat konsultasi dokter. Seperti biasa, Mateo harus mengikuti saran dr. Dabazies, dokter yang menanganinya, agar upaya penyembuhan penyakitnya berjalan lancar. Rupanya, sang dokter telah menyiapkan segala rencana untuk memotivasi Mateo agar lebih bersemangat menjalani hidupnya serta melawan kanker yang didertanya.
Suarez pun dipilih dr. Dabazies sebagai penyemangat Mateo. Meski tengah menjalani aktivitas sepakbolanya bersama Barcelona, Suarez pun menyempatkan waktu meskit tidak bertemu dan bertatap muka langsung. Sang dokter pun mengakalinya lewat video call.
Awalnya, dr. Dabezies mengatakan kepada Mateo bahwa ada dokter dari Spanyol yang akan berkomunikasi dengannya perihal sakit yang dideritanya. Mateo tampak biasa saja dan kemudian ia hanya duduk mengikuti instruksi dari dokternya tersebut. Ia pun duduk di depan laptop yang sudah disediakan sebelumnya.
Alvaro Morata yang kini bermain untuk Juventus, pernah mengekspresikan perlawanan terhadap kanker dengan cara mencukur rambutnya ketika ia masih berseragam Real Madrid.
Setelah sambungan komunikasi antara Uruguay dan Barcelona tersambung, layar laptop tersebut masih gelap, hanya ada suara yang keluar. Kemudian, "sang dokter dari Spanyol" yang mengaku-ngaku sebagi Federico Gonzales tersebut mulai berkomunikasi dengan Mateo. Ia menanyakan kondisi Mateo saat ini dan bagaimana proses penyembuhan bersama dokternya.
Mateo terlihat hanya menjawab seperlunya. Namun, ketika Suarez mulai memberikan clue tentang dirinya, ia mulai bertanya kepada Mateo apakah ia sering berteriak merayakan gol (Suarez), Mateo terlihat bingung. Sang dokter dari Spanyol tersebut akhirnya bilang bahwa ia juga sering bermain sepakbola.
Akhirnya layar laptop yang mulanya gelap, kini terang benderang dan memeperlihatkan sosok sang dokter dari Spanyol tersebut. Luis Suarez tersenyum dan Mateo terkaget-kaget sambil akhirnya tersenyum terharu ketika mengetahui kejutan Suarez tersebut. Air matanya mulai memenuhi pelupuk matanya, namun ia masih sanggup berkomunikasi dengan Suarez.
Suarez yang sudah membuka identitasnya tersebut kini mulai memeberikan suntikan motivasi bagi Mateo. Ia mulainya dengan pertanyaan "Apakah kamu tahu bahwa kamu (Mateo) adalah seorang juara? Kamu adalah seorang yang pemberani, seorang petarung, dan kamu harus terus melanjutkan hal ini," lanjut Suarez.
Lagi-lagi, Mateo tak sanggup menjawab. Ia hanya mampu mengangguk dan menahan air matanya keluar lebih banyak lagi.
Suarez kemudian bertanya, "Apa benar kamu (Mateo) adalah penggemar Barcelona?"
"Ya, tentu saja," jawab Mateo.
Suarez lantas berjanji memberikan kostum miliknya untuk Mateo. Pasalnya, Suarez tahu kalau Mateo hanya memiliki satu kostum Barcelona polos tanpa nama. Namun, Suarez tetap memberikan syarat. Mateo diharuskan untuk mengikuti apa yang dokter sarankan kepada mateo demi kesembuhannya.
Mateo yang sepanjang percakapan hanya terisak-isak, kemudian memuji penampilan Suarez yang biasa ia lihat dari televisi. Keduanya tertawa dan saling melemparkan pujian. Pada akhir video call tersebut, Suarez sekali lagi mengingatkan untuk terus berjuang melawan penyakitnya, demi kesembuhannya.
Apa yang dilakukan Suarez memang bukan pertama kalinya dilakukan para pesepakbola untuk melawan kanker. Tercatat nama-nama seperti Alvaro Morata yang pernah mencukur rambutnya untuk mendukung perlawanan terhadap kanker, kemudian Xavi Hernandez yang pernah mendedikasikan golnya untuk anak yang mederita kanker, sampai dukungan sesama pesepakbola yang terkena kanker.
Hal kecil seperti ini akan menjadi besar maknanya bagi sang penderita. Begitupun apa yang dilakukan Suarez dan para pesepakbola lainnya untuk melawan kanker akan berarti besar untuk anak-anak pengidap kanker di seluruh dunia. Setidaknya, motivasi dan rasa bahagia bisa menghilangkan sebgaian rasa sakitnya, iya kan?
Komentar