Dalam beberapa kliping skuat Timnas U-19 saat menjuarai Piala Asia Junior tahun 1961, ada sosok yang mirip dengan Evan Dimas. Tak hanya parasnya saja yang mirip, postur bungkuk-bungkuknya pun teramat sama.
Lantas siapakah gerangan pemain itu? banyak jawaban-jawaban konyol menanggapi foto kliping yang menampilkan sosok Evan Dimas tahun 1961 itu. Ada yang berkata bahwa Evan Dimas adalah seorang traveller time seperti John Titor atau John Connor dalam serial terminator. Ada pula yang menyebut bahwa Evan Dimas dibekukan layaknya seorang capten Amerika. Ada juga yang mengatakan Evan Dimas adalah pengkloningan.
Tentu saja jawaban-jawaban itu hanya jokes semata. Sosok pemain yang mirip Evan Dimas pada skuat U-19 tahun 1961 adalah Sonny Sandra. Pemain ini berposisi sebagai gelandang. Sonny adalah seorang tionghoa. Dia meniti karir bersama Hardi Purnomo, Sutrisno dan Andjiek Ali Nurdin di Persik Kediri. Pada mulanya mereka bermain untuk Hizbul Wathan Kediri, namun oleh seorang pengusaha kaya asal Jombang Haji Affandi Sonny Sandra direkrut untuk membela Hizbul Wathan Jombang.
Bersama dengan Andjiek, Sonny kemudian dipangggil untuk membela timnas Junior dibawah asuhan pelatih Toni Pogacnik dan Djamiat Dahlar. Usai menjuarai Piala Asia Junior bersama timnas U-19 karir Sonny pun meredup. Uniknya Sonny kemudian beralih posisi dari seorang gelandang menjadi seorang kiper. Berbeda dengan Adjiek yang hijrah ke Surabaya, Sonny memilih menetap di Kediri. Bersama Persik Kediri, Sonny semakin tenar sebagai seorang kiper, alhasil dia pun menjadi andalan Persik di dekade 70-80an.
Ada forklore di pendukung Persik bahwa sebagai seorang Kiper bermata sipit, Sonny adalah kiper yang sulit ditaklukkan meskipun lewat penalti hal itu yang membuatnya jadi legenda hidup Persik. Pada masa kejayaanya orang lebih mengenal Sonny lewat nama Chinese nya yaitu Tsing Tseng.
Di penghujung karirnya, Sonny memutuskan untuk hengkang dari Persik dan mengelola sebuah klub baru yaitu Persedikab Kediri. Saat ini Sonny masih tinggal di Kediri sembari fokus menangani bisnisnya yang bergerak di usaha kontruksi, tak lupa dia pun memiliki sebuah SSB yang bernama Triple S.
Saat timnas U-19 juara Piala Asia tahun 1961, ada sosok yang parasnya mirip Evan Dimas. Lantas mungkinkah tahun ini timnas U-19 kembali mengulang hal yang sama? Terus andaikan timnas menjadi juara mungkinkah karir Evan Dimas akan meniru Sonny Sandra?
Komentar