Hat-Trick Sempurnakan Musim Perdana Mane

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Hat-Trick Sempurnakan Musim Perdana Mane

Tak ada yang menyangka jika nama Sadio Mane akan begitu meroket bersama Southampton. Pemain yang didatangkan dari kesebelasan Austria bernama Red Bull Salzburg pada awal musim 2014/2015 ini, bukanlah nama yang akan digadang-gadang bersinar pada musim pertamanya di Liga Inggris.

Namun pemain asal Senegal tersebut sengaja didatangkan The Saints, julukan Southampton, guna menambal lini tengah setelah gelandang andalan mereka, Jay Rodriguez, tengah bergelut dengan cedera ACL ligamen lutut. Alhasil Mane pun selalu mendapat tempat di skuat utama Southampton.

Mane pun kemudian berhasil membuktikan diri. Ia bisa menggantikan peran Jay yang bermain apik pada musim sebelum-sebelumnya. Bahkan posisinya sebagai gelandang serang sayap kiri tidak tergantikan walau Southampton mendatangkan Eljiro Elia pada transfer Januari 2015.

Mane bahu-membahu bersama Dusan Tadic dan Steven Davis pada posisi gelandang serang di belakang penyerang tunggal Soton, Graziano Pelle, untuk membongkar pertahanan lawan. Kecepatan dan dribel merupakan kelebihan Mane ketika memporak-porandakan pertahanan lawan. Dari 29 penampilan, ia tercatat sudah 52 kali melakukan dribel berhasil, yang merupakan 57% dari usaha dribelnya.

"Saya tidak melihat pemain di liga yang memiliki kecepatan yang sama seperti Saido (Mane),"ujar Ronald Koeman, manajer Southampton, seperti yang dikutip Daily Star. "Saya selalu meminta dia untuk menggunakan kecepatan dan gerakan dribelnya, semua orang tahu akan kualtiasnya."

Kecepatan yang dimiliki Mane ini memudahkan Pelle di lini depan untuk tidak menguasai bola terlalu lama. Mane seringkali dengan cepat berada di posisinya kembali membantu serangan setelah membantu pertahanan ketika melakukan serangan balik.

Dirinya kerap bermain dengan menyisir pinggir lapangan kemudian melakukan cutting-inside ke arah kotak penalti lawan. Dari proses seperti itulah gol-gol dari kaki Mane lahir.

Sejauh ini Mane sudah berhasil 10 kali mengoyak gawang lawan dalam kompetisi Liga Primer Inggris 2014/2015. Bahkan pada saat mengalahkan Aston Villa dengan skor 6-1, ia mencetak tiga gol. Lebih spesialnya lagi, hattrick tersebut mengukir sebuah rekor baru di Liga Primer Inggris.

Pemain yang memiliki kekuatan di kaki kanannya tersebut mencetak tiga gol cepat dalam rentan waktu 2 menit 56 detik. Dirinya menyarangkan tiga bola ke gawang Villa yang dikawal Shay Given pada menit 13, 14 dan 15.

Tiga angka yang dicetak Mane unggul 97 detik dari rekor yang diukir Robbie Fowler yang mencetak hattrick tercepat Liga Primer Inggris. Fowler yang saat itu bermain untuk Liverpool mencetak trigol dalam waktu 4 menit 33 detik ke gawang David Seaman, penjaga gawang Arsenal, pada Agustus 1994.

"Ini bagus tapi saya pikir lebih penting bagi saya adalah kemenangan dan kami mendapatkan itu. Jadi saya senang ini untuk tim dan fans," ujar Mane kepada ESPNÂ mengomentari rekornya tersebut.

Tapi di Inggris, hattrick Mane masih kalah cepat dibandingkan dengan trigol yang diciptakan James Hayter. Pemain Bournemouth tersebut mencetak tiga gol ke gawang Wrexham dalam waktu 2 menit 20 detik pada Februari 2004. Sedangkan rekor dunia Mane kalah jauh dengan Tommy Ross, pemain Ross County (kesebelasan asal Skotlandia, yang meceploskan tiga bola ke gawang Nairn County dalam kurun waktu 1 menit dan 30 detik pada November 1964.

Namun setidaknya prestasi Mane mematahkan rekor Fowler sebagai pencetak hat-trick tercepat tentunya merupakan salah satu faktor yang membuat karirnya begitu indah pada musim ini.

Mencetak lima gol dalam satu pertandingan lebih sulit dlakukan pemain manapun, tapi masih ada yang mampu melakukannya. Walau tidak mencetak banyak gol namun pemain asal jepang terus berusaha melakukan dalam usianya yang ke-48 tahun. Di sisi lain kiper pun layak merayakan clean sheet layaknya mencetak gol ke gawang lawan.


Mane lahir di Sedhiou Senegal, sebuah kota di tepi sungai Casamance. Pada usia 12 tahun, ia bergabung dengan Generation Foot, akademi sepakbola di ibukota Senegal, Dakar, yang dijalankan mantan pemain senegal Mady Toure dan penyanyi Senegal bernama Youssou N`Dour.

Enam tahun kemudian ia menandatangani kontrak dengan Metz, kesebelasan asal Prancis. Penampilannya yang cukup gemilang bersama Metz mendapatkan tempat dengan Kesebelasan Negara Senegal untuk Olimpiade 2012. Permainan yang menonjol bersama Senegal, terutama ketika menahan imbang Inggris 1-1, membuat kepincut Salzburg untuk memboyongnya dari Metz.

Mane pun pindah ke Salzburg dengan nilai transfer sekitar 4 juta euro pada musim 2012/2013. Bersama Salzburg, ia pun pernah mencetak hattrick ke gawang SC Kalsdorf pada Piala Austria dan SV Grodig di liga. Kemudian pada semifinal Piala Austria melawan SV Horn pun Mane berhasil mencetak tiga gol.

Kini bersama Southampton ia terus berkembang dalam usianya 23 tahun. Maka dari itu Koeman tidak sungkan memujinya sebagai pemain muda yang masih muda dan berbuat banyak dalam karirnya masa mendatang.

"Dia adalah pemain hebat. Ini musim pertamanya di Premier League dan dia adalah pemain muda. Dia bisa berbuat lebih baik," ujar Koeman.

Southampton sendiri dikenal sebagai kesebelasan yang pandai memoles bakat pemain, baik pemain akademi maupun pemain muda dari kesebelasan lain, lalu menjualnya dengan harga yang mahal. Dan kini, Mane pun tidak luput dari incaran kesebelasan-kesebelasan besar macam Arsenal, Chelsea, Everton, Tottenham Hotspur, Manchester Citu, Aston Villa, Borussia Dortmund, Newcastle United dan Fenerbahce SK yang dikabarkan tengah memantau bakat Mane pada bursa transfer musim panas ini. Ya, tampaknya Southampton akan bergelimang poundsterling lagi pada bursa transfer musim panas ini.

Komentar