Kemenangan Internazionale Milan atas Empoli dengan skor 4-3 gagal mengatrol posisi mereka ke peringkat tujuh klasemen akhir Serie A Italia. Hal tersebut terjadi karena di tempat lain, Sampdoria yang berada di atasnya bermain imbang 2-2 pada pertandingan terakhir menghadapi Parma.
Dengan hasil ini, Inter berada di posisi 8 klasemen dan dipastikan kehilangan kesempatan mereka untuk berlaga di kompetisi Europa League pada musim depan. Mereka masih memiliki peluang ke Europa League jika berada di peringkat 7. Kesempatan tersebut akan mereka raih jika Genoa yang berada di peringkat enam, gagal lolos Europa League akibat tidak keluarnya lisensi UEFA bagi mereka.
Namun kemenangan tersebut tak sepenuhnya sia-sia bagi Inter. Karena dalam kemenangan tersebut, penyerang andalan mereka, Mauro Icardi, mencetak dua gol yang membuat dirinya menjadi pencetak gol terbanyak Serie A 2014/2015 bersama bomber asal Hellas Verona, Luca Toni, dengan 22 gol.
Bagi Icardi, menjadi pencetak gol terbanyak Serie A atau yang disebut capocannonieri tentu merupakan hal yang luar biasa. Apalagi pemuda kelahiran Rosario, Argentina, ini masih berusia 22 tahun. Dengan usianya yang masih muda, masih banyak prestasi lainnya yang bisa ia raih.
Dari Barcelona, Ke Italia
Perjalanan Icardi menjadi bomber tersubur Serie A 2014/2015 cukup menarik kita simak. Ia memulai karir sepakbolanya sejak berusa enam tahun saat ia hijrah ke Spanyol dan menjadi pemain akademi Vecindario.
Berkat gol demi gol yang ia cetak saat bermain di akademi Vecindario, sejumlah akademi top Spanyol pun berusaha menggaetnya. Dimulai dari Sevilla, Valencia, Deportivo La Coruna, Espanyol, dan tak ketinggalan dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona. Arsenal dan Liverpool pun kabarnya tertarik untuk menjadikan Icardi pemain masa depan mereka.
Namun Barcelona berhasil memenangkan perburuan Icardi yang kala itu masih berusia 15 tahun. Kontrak lima tahun pun diberikan Barca sebagai usaha mereka mempertahankan Icardi di kesebelasan asal Katalan tersebut. Ini artinya, Icardi kala itu  menandatangi kontrak bersama Barca hingga 2013.
Untuk menambah pengalaman bermainnya, Icardi lantas dipinjamkan ke kesebelasan asal Italia, Sampdoria, pada 2011. Enam bulan bermain di Italia, ia beranggapan bahwa ia bisa menembus skuat utama Sampdoria. Lantas ia pun meminta Barca melepasnya ke Sampdoria. Il Samp pun kemudian berani merogoh kocek sebesar 400 ribu euro untuk mempermanenkan Icardi.
Di musim keduanya, Icardi yang saat itu berusia 19 tahun, kembali bermain untuk Sampdoria primavera seperti musim sebelumnya. Saat itulah Icardi menunjukkan ketajamannya. Dari 44 gol yang dicetak Sampdoria, 19 golnya dilesakkan oleh Icardi dalam 23 penampilan.
Atas performanya tersebut, ia mendapatkan kesempatan bermain di skuat utama Sampdoria yang kala itu masih berkompetisi di Serie B pada pekan ke-40. Masuk pada menit ke-75, ia hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk mencetak gol perdananya bagi Sampdoria. ol tersebut sekaligus memberikan kemenangan 2-1 bagi Sampdoria atas Juve Stabia.
Musim 2012-2013, Sampdoria pun promosi ke Serie A setelah mengalahkan Varese pada babak final play-off promosi. Icardi lantas mulai menjadi penyerang utama kesebelasan berjuluk blucerchiati setelah menciptakan gol pertamanya di Serie A saat membobol gawang Genoa pada pekan ke-13.
Namanya semakin mencuat pasca ia dua kali memperdayai kiper Juventus, Gianluigi Buffon, yang memberikan kemenangan bagi Sampdoria di Juventus Stadium. Tiga pekan berselang, pemain kelahiran 19 Februari 1993 ini mencetak empat gol dalam satu pertandingan saat Sampdoria menjungkalkan Delfino Pescara dengan skor 4-0.
Torehan 10 gol pada musim perdananya di Serie A dalam 31 pertandingan sudah cukup membuatnya diboyong kesebelasan asal kota Milan, Internazionale. Kesebelasan berjuluk La Beneamata tersebut harus mengeluarkan sekitar 14 juta euro untuk membeli setengah kepemilikan Icardi.
Musim perdananya bersama Inter, Icardi hanya mencetak sembilan gol dari 22 penampilan. Cedera memang sempat menimpanya sebanyak dua kali dan mengharuskan Icardi melewatkan 10 pertandingan Inter di Serie A. Inter pun memberikannya kesempatan kedua dengan mempermanenkan Icardi pada awal musim 2014/2015. Sampdoria melepas setengah kepemilikannya atas Icardi sebagai bagian dari kesepekatan transfer kepindahan Federico Bonazzoli, penyerang muda Inter, ke Sampdoria.
Pada pertengahan musim 2014/2015, Icardi sesumbar bahwa dirinya mampu mencetak 20 gol pada akhir musim Serie A. Kepercayaan diri itu lahir setelah pada awal tahun 2015, ia sudah mengumpulkan 10 gol di Serie A.
âKami telah merekrut para pemain yang bisa menambah kualitas di lini depan. Saya berharap bisa mencetak 10 gol lagi,â ujar Icardi lewat situs resmi Inter pada Januari lalu. â[Lukas] Podolski dan [Xherdan] Shaqiri telah bergabung sehingga kami memiliki kecepatan di lini depan.â
Target tersebut kemudian tercapai saat Icardi mencetak satu gol ke gawang Genoa pada pekan ke-37. Bahkan lebih dari itu, dua golnya ke gawang Empoli pada pekan terakhir menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak Serie A.
Kehidupan Icardi di Luar Lapangan Hijau
Dalam perjalanannya menjadi pencetak gol terbanyak Serie A, Icardi sempat dihadapkan pada satu permasalahan yang membuat geger jagat sepakbola Italia. Pada awal musim ini, ia menikahi Wanda Nara yang merupakan mantan istri dari rekannya saat ia masih membela Sampdoria, Maxi Lopez.
Secara terang-terangan, Icardi menyatakan cintanya pada Wanda ketika Wanda masih berstatus sebagai istri Lopez. Kisah romansa Wanda dan Icardi pun semakin membanjiri media-media Italia karena keduanya tak segan untuk menunjukkan kemesraan di depan publik.
Simak kisah cinta Icardi dan Wanda dalam artikel Cinta Buta Anak Muda ala Mauro Icardi
Icardi sendiri tak terlalu mempedulikan apa yang diperbincangkan media dan publik Italia terhadap hubungannya dengan Wanda. Ia pun tidak peduli jika ia akan dicap âbad boyâ dan terus mendapatkan pandangan negatif.
âSaya pikir orang-orang perlu melihat pada kehidupannya dan masalahnya masing-masing sebelum berkomentar. Tak ada satupun orang yang 100 persen bersih,â ujar Icardi pada footballItalia. âSaya tidak mengerti mengapa orang-orang masih menyebut saya âbad boyâ. Tapi saya benar-benar tidak peduli. Orang yang tidak bahagia adalah orang yang selalu mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Saya tidak pernah mendengarkan siapapun, karena itulah saya sangat bahagia.
Soal kepedulian, ternyata ia pun tak begitu peduli dengan apa yang terjadi dengan sepakbola di luar sepakbola Italia. Menurutnya, seorang pesepakbola profesional tak harus selalu mengetahui tentang sepakbola di luar yang ia jalani.
âSepakbola adalah olahraga di mana saya bisa bersenang-senang. Saya bermain di dalamnya, itu sudah cukup,â tutur Icardi pada harian Sportsweek. âSaya tidak pernah menyaksikan pertandingan dan tak begitu banyak tahu tentang apa yang sedang terjadi dalam olahraga ini. Saya tidak mengikuti hasil pertandingan selain hasil dari pertandingan Serie A atau Coppa Italia. Tapi siapa kiper Chelsea? Saya tahu itu, saya tak sebodoh itu.â
âSaya selalu seperti ini, bahkan sejak kecil. Ketika saya berada di akademi Barcelona, saya tinggal dekat Camp Nou. Namun saya menghabiskan waktu saya dengan menonton film. Ya, ada banyak pesepakbola profesional yang tak terlalu begitu peduli pada sepakbola sepenuhnya,â tambahnya.
***
Sebelum Icardi menjadi pencetak gol terbanyak Serie A, pada awal April 2015, Inter mengajukan kontrak baru meski kontraknya saat ini baru berakhir pada 2018. Namun Icardi memutuskan untuk menunda penandatanganan kontrak baru tersebut. Kabarnya, ia menginginkan gaji yang lebih tinggi dari tawaran yang diajukan Inter.
Hal tersebut langsung mendapatkan respon dari Juara Liga Primer Inggris 2014/2015, Chelsea. Skuat besutan Jose Mourinho ini dikabarkan tengah menggoda Inter untuk melepas Icardi dengan harga 22 juta poundsterling.
Apakah Icardi akan meninggalkan Inter dan bergabung dengan Chelsea yang tampaknya bisa mewujudkan impian Icardi untuk mendapatkan gaji tinggi? Hal tersebut bisa saja terjadi mengingat Icardi merupakan pemain yang juga dikenal sering menghambur-hamburkan kekayaannya untuk mobil-mobil mewah dan perhiasan.
Meskipun begitu, harapan Interisti agar Icardi tetap menjadi penggawa Inter pun masih terbuka. Pasalnya, pemilik nomor punggung sembilan Inter ini pernah mengatakan bahwa dirinya ingin menjadi pemain legenda Inter.
âOrang-orang di San Siro mencintai saya, pun begitu dengan saya yang sangat menghormati mereka. Saya berusaha untuk selalu menyenangakan mereka di setiap pertandingan,â kata Icardi dikutip dari express.co.uk. âSaya masih muda, 22 tahun, dan saya harap saya bisa memiliki karir seperti Javier Zanetti.â
Hmmm⦠Apakah Icardi akan memegang kata-katanya? Yang jelas, bursa transfer musim panas akan dibuka pertanggal 1 Juli di mana dalam bursa transfer ini semua kemungkinan masih bisa terjadi.
foto: sempreinter.com
Komentar