Leroy Fer, gelandang bertahan tim nasional Belanda yang saat ini membela Queens Park Rangers (QPR) berkesempatan mengunjungi Indonesia dan menggelar konferensi pers, Senin (15/6) di Plaza Arcadia Senayan, Jakarta.
Pada kunjungan pertamanya ke Indonesia, pesepakbola yang juga pernah membela FC Twente pada musim 2011-2013 ini menceritakan beberapa hal kepada sejumlah awak media yang hadir.
Salah satu hal yang diceritakannya adalah kegemarannya untuk bermain sebagai gelandang box to box. Menurutnya, posisi ini memberinya kebebasan untuk menyerang ataupun bertahan.
âBermain sebagai gelandang tengah - box to box - memaksa saya untuk sama-sama baik dalam menyerang dan bertahan. Di QPR, saya memang ditempatkan di kiri karena cedera. Tapi saya tetap menganggap kalau posisi terbaik saya di tengah.â
Pesepakbola berusia 25 tahun itu juga berargumen menyoal apa yang terjadi pada timnas Belanda dalam ajang Piala Euro 2016 ini. Menurutnya kemunduran performa saat ini timnas Belanda masih berada dalam masa transisi sejak perhelatan Piala Dunia 2014 lalu.
Baginya, kecenderungan timnas Belanda untuk bermain dengan cara yang sama sehingga menurunkan kualitas permainan harus menjadi tanggung jawab semua pemain. Namun demikian ia tetap yakin kalau Belanda masih punya peluang untuk lolos sampai partai final sekalipun.
Dalam konferensi persnya ini, Leroy Fer juga juga memberikan sedikit komentar tentang kondisi persepakbolaan Indonesia.
Walau mengaku juga ikut termotivasi untuk membantu anak-anak Indonesia dalam mengembangkan persepakbolaannya, ia juga menegaskan kalau pada dasarnya ia tak mengikuti perkembagan persepakbolaan Indonesia.
âSaya tidak mengikuti perkembangan sepakbola Indonesia, namun sama seperti negara lainnya â saya pikir Indonesia harus tetap bersatu sebagai tim dan sebagai sebuah kesatuan. Itulah yang dilakukan Belanda pada Piala Dunia lalu, mereka bersatu. Saya yakin akan tiba waktunya bagi Indonesia untuk ikut berlaga dalam perhelatan Piala Dunia.â tambah Fer.
Komitmen Fer untuk ikut memberi perhatian kepada sepakbola dibuktikan dengan perjalanannya ke Ambon, Selasa (16/6). Selain untuk mengunjungi keluarga istrinya yang memang memiliki darah Maluku, Fer juga berencana untuk memberikan coaching clinic untuk anak-anak di sana terkait teknik-teknik dasar olah bola.[ADVERTORIAL]
Komentar