Mayoritas pendukung AS Roma frustasi dengan permainan Gervinho di musim keduanya di Roma. Performanya dianggap jauh merosot dibanding musim pertamanya bersama Si Serigala (I Lupi), julukan Roma, pada Serie-A 2013/2014.
Di musim pertamanya, Gervinho sanggup mencetak sembilan gol serta 10 asist untuk kesebelasan besutan Rudi Garcia tersebut. Dirinya seolah bersatu kembali dengan Garcia seperti saat bersama-sama di OSC Lille dari 2009 sampai 2011. Skema Gercia yang mengandalkan pemain Pantai Gading untuk memanfaatkan lebar lapangan melalui kecepatannya terbukti menjadi taktik yang tepat. Reuni antara mereka berdua pun membuat lawan sering kehabisan akal untuk menghentikan serangan Roma 2013/2014. Tidak heran jika Roma sanggup menjadi pesaing yang serius bagi Juventus di musim tersebut.
Sayangnya penampilan Gervinho mulai berbeda pada musim 2014/2015. Lawan-lawan mulai menemukan kelemahan taktik Garcia yang terlalu mengandalkan pemain kelahiran 27 Mei 1987 tersebut sebagai kunci permainannya.
Sepulang Gervinho membela Pantai Gading pada Piala Afrika 2015, situasinya menjadi lebih buruk. Ia menderita kelelahan dan berujung cedera. Roma pun mesti berjuang keras karena sempat turun ke peringkat tiga klasemen sementara dan bahkan sempat terancam tidak lolos ke Liga Champions 2015/2015 karena bisa tergeser oleh Napoli.
Pada bursa transfer musim panas kali ini para suporter merasa sedikit lega ketika Si Serigala menerima tawaran 14 juta euro dari Al Jazira, kesebelasan Uni Emirat Arab, untuk memboyong pemain 28 tahun tersebut.
Penjualannya diharapkan memberi dana segar dan kekosongan posisi penyerang sayap untuk diisi pemain lain. Walau berpotensi mengacaukan taktik Garcia yang telanjur percaya kepada Gervinho sebagai bagian penting dari taktik 4-3-3 andalannya, namun beberapa kalangan menganggap rencana penjualan itu sebagai langkah tepat. Nilai lebih kepergian pemain bernomor punggung 27 itu adalah memaksa Garcia mengubah skema bermainnya yang telanjur bergantung kepada Gerinhho.
Akan tetapi niatan kepergian Gervinho dari Roma tidak berjalan mulus karena adanya kabar mengenai tuntutan berlebihan dari sang pemain. Pada awalnya ia cuma setuju dengan bayaran 4,5 juta euro, gaji yang lebih besar daripada gaji 2,7 euro bersama Si Serigala. Kemudian dikabarkan jika Gervinho benar-benar setuju pundah ke Al Jazira jika diberikan perumahan untuk keluarganya, tiket pesawat yang tidak terbatas, serta memiliki akses ke pantai dan helikopter pribadi.
Kabar mengenai daftar permintaan yang terlihat rakus tersebut membuat pemain yang membawa Pantai Gading juara Piala Afrika 2015 ini geram.
Baca juga : Perjanjian Aneh Barcelona dan Atletico Perihal Arda Turan
"Helikopter, pantai dan tiket pesawat? Saya tidak tahu darimana datangnya informasi itu. Saya tidak pernah meminta itu. Ketika saya menandatangani kontrak, saya tidak tertarik dengan hal-hal yang disebutkan. Semua yang dikatakan mengenai saya itu tidak benar," demikian Gervinho membantah.
Entah karena kabar mengenai daftar permintaan dan fasilitas yang berlebihan itu atau hal lain, namun negosiasi antara Al Jazira dan Roma menemui jalan buntu. Kegagalan transfer Gervinho ke Al Jazira membuat Roma kebingungan. Pasalnya mereka mau tidak mau harus mempertimbangkan tawaran lain yang mungkin lebih rendah dari proposal Al Jazira jika ingin mengizinkan Gervinho hengkang.
Kendati Al Jazira mengutarakan masih memungkinkan merekrut Gervinho, tapi bertahan bersama Roma agaknya masih menjadi prioritasnya. Tapi tidak menutup kemungkinan bisa saja ia dilepas Si Serigala jika ada tawaran yang menggiurkan. Sayangnya rencana tersebut agak sulit karena sejuh ini belum ada kabar kesebelasan lain yang ingin merekrut Gervinho.
Rencananya penjualan Gervinho bisa membantu keuangan Roma agar bisa merekrut salah satu di antara Edin Dzeko (Manchester City), Mohamed Salah (Chelsea/Fiorentina), Juan Cuadrado (Chelsea), atau target lainnya. Nasibnya berbeda dengan Seydou Doumbia yang sejauh ini dikabarkan mendapatkan minat dari West Ham United atau CSKA Moskow yang ingin memulangkannya.
Selanjutnya Roma cuma bisa berharap mantan pemain Arsenal tersebut bisa segemilang Serie-A 2013/2014 jika dirinya batal dijual kepada kesebelasan lain. Atau haruskah Si Serigala memberikan berbagai fasilitas helkopter, apartemen dan pantai pribadi agar penampilan Gervinho membaik kembali gemilang seperti musim pertama?
Sumber : Football Italia, London Evening Standard
Komentar